Senin, 06 Januari 2020

Kondisi Iklim Di Negara Kamboja

Iklim Negara Kamboja - Kamboja menjadi salah satu negara Asia Tenggara yang berada di semenanjung Indochina. Negara ini memiliki batas eksklusif dengan Thailand dan Laos di sebelah utara, sedangkan di bab timur dan selatan memiliki batas dengan Vietnam.

Kamboja memiliki relief alam yang sebagian besar terdiri atas dataran alluvial. Dikelilingi oleh sungai besar Mekong di sebelah timur, Kamboja memiliki daerah yang cukup subur balasan terbawa endapan pasir dari sungai.

Di beberapa wilayah lain juga ada bentang alam berbentukpegunungan. Kamboja memiliki danau alami bernama Tonle Sap yang terbentuk balasan cekungan dari Sungai Mekong. Danau ini juga turut menyumbang aktivitas keseharian masyarakatsetempat. Yuk mengenal keadaan iklim negara Kamboja!.

 Kamboja menjadi salah satu negara Asia Tenggara yang berada di semenanjung Indochina Kondisi Iklim di Negara Kamboja

Bagaimana Kondisi Iklim di Kamboja?

Iklim negara Kamboja ialah tropis bila menggunakan indikator dari variabel utama. Secara biasa , Kamboja mempunyai suhu rata-rata 28°C yang basah dan lembap khas wilayah tropis. Suhu tersebut ialah suhu harian daerah pantai dan dataran rendah.

Sementara itu suhu harian daerah yang berada di pegunungan dan pedalaman berkisar di angka 26°C. Tidak ada perbedaan signifikan dalam hal suhu harian, mengingat bentang alam Kamboja yang lokasinya tidak begitu berjauhan walaupun reliefnya bervariasi.

Kelembapan relatif di kawasan Kamboja cukup tinggi, yaitu berada di angka 70—90%. Maka dari itu, tak aneh kalau pada kurun tertentu udara terasa hangat dan agak berair. Apalagi lokasi negara Kamboja juga tidak begitu jauh dari khatulistiwa.

Iklim negara Kamboja yang tropis berefek kepada pergeseran isu terkini di daerah ini. Kamboja memiliki dua animo sebagaimana negara tropis lain, ialah ekspresi dominan penghujan dan musim kemarau.

Lazimnya, animo penghujan terjadi pada bulan Juni sampai Oktober, sedangkan kemarau terjadi saat bulan Desember hingga Maret. Daerah yang paling banyak menerima curah hujan adalah wilayah barat, dikarenakan pergerakan awan muson menuju utara menjinjing banyak uap air.

Kamboja juga tak luput dari potensi bencana tropis. Topan kadang-kadang melanda sebagian daerah Kamboja pada pertengahan Juli sampai Oktober. Kekuatan angin ribut ini relatif, yang paling berbahaya bahkan mampu mengakibatkan peristiwa lain seperti angin kencang dan banjir.

Iklim negara Kamboja berdasarkan pembagian terstruktur mengenai Koppen-Geiger ialah bertipe Af. Iklim ini diketahui pula selaku iklim hutan hujan tropis, dan memang sebagian besar negara di akrab khatulistiwa termasuk tipe Af. Hanya saja di Kamboja, jenis iklim Af ini didominasi panas dan kelembapan tinggi sepanjang tahun.

Kondisi Geografis dan Budaya Negara Kamboja

Kamboja memiliki total wilayah seluas 181.035 km persegi. Sebagian besar berupa dataran utama yang tergabung menjadi satu dengan semenanjung Indochina. Kenampakan geografis negara ini cukup unik, contohnya di sekitar Danau Tonle Sap terbentuk dataran Lacustrine balasan banjir dan endapan.

Puncak tertinggi yang berada di negara Kamboja yaitu Gunung Phnom Aoral. Berada di ketinggian 1.813 mdpl, gunung ini tidak banyak menghasilkan kegiatan vulkanik. Selebihnya relief negara Kamboja didominasi dataran landai dan lembah aluvial yang berada di sekeliling ajaran Sungai Mekong.

Ditilik dari sejarahnya, Kamboja pada zaman dahulu ialah suatu negara yang bentuknya monarki konstitusional. Negara ini menjadi penerus Kekaisaran Khmer yang pada abad ke-11 hingga 14 menjadi penguasa Semenanjung Indochina.

Oleh alasannya itu, tak mengherankan jikalau banyak dijumpai situs bersejarah di negara Kamboja. Misalnya mirip Angkor Vat, dan lain-lain. Usai kekaisaran mengalami keruntuhan, daerah kekuasaannya terpecah menjadi daerah kecil-kecil.

Pada risikonya cuilan area tersebut kembali bersatu menjadi bentuk negara seperti kini ini. Hubungan ‘hubungan’ Kamboja dengan Indonesia telah tercatat sejak dahulu kala, dan berhasil diabadikan melalui dokumen sejarah yang masih dilestarikan hingga sekarang.


Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon