Jumat, 24 Januari 2020

Tempat Penghasil Marmer Di Indonesia [+Persebaran Dan Pemanfaatannya]

Bumi ini tersusun atas berbagai lapisan batuan yang terbentuk melalui proses yang berlangs Daerah Penghasil Marmer di Indonesia [+Persebaran dan Pemanfaatannya]
Tambang Batu Marmer di Pangkep, Sulawesi Selatan.
Bumi ini tersusun atas banyak sekali lapisan batuan yang terbentuk lewat proses yang berjalan selama ratusan bahkan jutaan tahun yang kemudian. Batuan penyusun bumi terdiri atas aneka macam jenis, dan biasanya dikelompokkan berdasarkan proses terbentuknya serta letaknya di bawah permukaan bumi. Salah satunya yakni jenis batuan metamorf atau batuan malihan yang terbentuk alasannya adalah dampak tekanan dan suhu yang tinggi dibawah permukaan bumi.

Contoh batuan metamorf yang lazimnya terlihat di permukaan bumi, bahkan banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari adalah watu marmer (pualam). Berikut ini akan diterangkan secara lengkap perihal batu marmer, kawasan penghasil marmer, dan acuan pemanfaatan watu marmer tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Apa itu Batu Marmer?

Seperti yang sudah diterangkan di atas bahwa marmer merupakan jenis batuan metamorf yang terbentuk dari proses metamorfisme watu gamping (kerikil kapur). Batu gamping sendiri ialah jenis batuan sedimen yang terbentuk dari akumulasi kalsium karbonat yang berasal dari organisme-organisme maritim yang telah mati sebelumnya.

Proses metamorfisme disini mengandung pengertian selaku proses ubahan kepada batuan yang telah ada sebelumnya. Dalam hal ini, kerikil gamping yang terbentuk terlebih dahulu, karena adanya tekanan dan suhu yang tinggi pada batuan tersebut maka akan terjadi pergantian fisik dan komposisi kimia kerikil gamping tersebut, sehingga menghasilkan watu marmer.

Pemanfaatan Marmer

Batu marmer ialah salah satu jenis batuan yang sering didapatkan dan dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Ciri-ciri kerikil marmer yang ditemukan di alam lazimnya berwarna putih kemerahan alasannya memang berasal dari kerikil kapur. Batu marmer tersusun secara umum dikuasai oleh mineral kalsit, aragonit dan dolomit atau sering disebut dengan mineral-mineral karbonat.

Karena sering terlihat di permukaan bumi, watu marmer ini banyak dimanfaatkan untuk menopang kehidupan manusia. Berikut ini adalah beberapa teladan pemanfaatan marmer yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

1. Material Konstruksi Bangunan
Batu marmer ialah jenis batu alami yang mempunyai banyak keunggulan jika dibandingkan dengan jenis watu yang lain. Batu marmer yakni watu yang tergolong kerikil yang tahan usang. Karena itu kerikil ini banyak dimanfaatkan untuk bahan atau material konstruksi bangunan. Selain itu dari segi tampilan, marmer mempunyai tampilan yang sangat mempesona serta gampang dibersihkan sehingga tak heran kalau dimanfaatkan selaku materi untuk konstruksi bangunan.

Penggunaan marmer dengan motif dan warna yang bermacam-macam ini tentu mampu menjadi penghias yang cantik pada rumah. Umumnya, marmer dipakai pada bagian lantai rumah atau dipakai untuk bagian tangga rumah. Selain itu, bab luar rumah yang dihias dengan marmer juga akan meningkatkan nilai estetik rumah Anda.

2. Bahan Dasar Pembuatan Furniture
Masih mempergunakan sifat kerikil marmer dengan performa yang sangat menarik, pemanfaatan berikutnya dari watu marmer yaitu untuk materi pengerjaan furniture. Beberapa jenis furniture yang sering memanfaatkan watu marmer contohnya meja, dingklik, hiasan di dalam rumah, guci, beberapa piranti rumah dan masih banyak lagi yang lainnya.

3. Digunakan untuk Pupuk
Batu marmer di dalamnya mengandung kalsit, yang mana ketika dipanaskan akan menghilangkan kandungan karbondioksida dalam kalsit yang ada di dalamnya. Melalui proses ini, pemanfaatan marmer berikutnya yang bisa dipakai adalah untuk menciptakan pupuk.

Ketika proses tersebut dilakukan, maka di dalam watu marmer cuma akan tersisa kalsium dioksida. Zat inilah yang bisa dimanfaatkan selaku pupuk untuk tanah, khususnya untuk mengurangi tingkat keasaman pada tanah.

4. Untuk Bahan Dasar Pembersih Rumah
Manfaat selanjutnya dari kerikil marmer ialah untuk materi dasar pembersih rumah. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, di dalam watu marmer terdapat kandungan kalsit.

Kalsit ini ialah sebuah mineral yang mempunyai kekerasan Mosh sebesar 3. Karena itu, lazimnya watu marmer ini sering digunakan sebagai materi dasar untuk menciptakan cairan pembersih dapur atau cairan pembersih kamar mandi.

Keunggulan pembersih rumah dari materi dasar batu marmer ini yaitu alasannya marmer mempunyai sifat yang lembut. Dengan begitu ketika digunakan untuk membersihkan tidak akan menyebabkan ukiran.

5. Untuk Menetralkan Asam
Sebelumnya telah sedikit disebutkan jika batu marmer dapat dimanfaatkan untuk pupuk alasannya bisa menetralkan kandungan asam dalam tanah. Hal ini alasannya di dalam watu marmer terdiri kandungan yang berjulukan karbonat. Kandungan inilah yang berperan efektif dalam menetralkan asam. Batu marmer yang berada pada tingkat kemurnian paling tinggi akan mudah hancur menjadi bubuk.

Bubuk marmer inilah yang lalu diproses untuk aneka macam penggunaan. Termasuk salah satunya ialah menciptakan produk yang berguna untuk menurunkan kelebihan zat asam di dalam tubuh. Selain itu pastinya, marmer yang telah menjadi serbuk juga dimanfaatkan untuk menetralkan pH tanah.

6. Makanan Ternak
Hewan ternak yang diternakkan untuk menghasilkan produk seperti susu atau telur tentu memerlukan kalsium pelengkap dalam makanannya. Untuk memenuhinya, biasanya peternak akan menggunakan jenis pakan yang telah diberi kalsium tambahan. Inilah pemanfaatan marmer yang selanjutnya.

Marmer yang telah berupa kapur bubuk dipakai untuk menciptakan supplemen aksesori untuk pakan ternak. Teksturnya lembut, mudah larut dan tinggi kalsium. Tekstur yang lembut ini pasti sangat aman untuk gigi ternak.

Daerah Penghasil Batu Marmer di Indonesia

Setelah mengetahui aneka macam pemanfaatan dari watu marmer untuk kehidupan sehari-hari, selanjutnya ialah mengenali persebarannya atau kawasan mana saja di Indonesia yang terkenal sebagai penghasil marmer.

Daftar Daerah Penghasil Marmer di Indonesia
ProvinsiDaerah
Lampung Kecamatan Natar, Bangun Rejo
Sumatera Barat Kab. Agam, Sawahlunto
Jawa Tengah Magelang
Jawa Timur Tulungagung
Sulawesi Selatan Bone, Maros, Pangkep
Aceh Aceh Selatan

Kondisi geologis Indonesia yang kompleks memungkinkan ditemukannya banyak jenis batuan, termasuk salah satunya ialah watu marmer. Berikut ini ialah penjelasan lengkap dari tempat penghasil marmer yang ada di Indonesia tersebut.

1. Sulawesi Selatan
Daerah pertama di Indonesia yang menjadi penghasil marmer terbesar ialah Sulawesi Selatan. Tempat penambangan marmer di Sulawesi diantaranya berada di Bone, Maros, Enrekang dan Pangkep.

2. Lampung
Lampung juga menjadi salah satu daerah penghasil marmer terkenal di Indonesia. Pertambangan marmer di Lampung terutama berada di Kecamatan Natar, Kampung Bukit Harapan dan di Kecamatan Bangun Rejo.

3. Provinsi Aceh
Aceh bantu-membantu mempunyai kesempatanmarmer yang cukup besar namun memang belum terlalu dikembangkan. Wilayah yang banyak ditemukan watu marmer utamanya di daerah Aceh Selatan.

4. Sumatera Barat
Selanjutnya ada Sumatera Barat yang juga dikenal sebagai penghasil marmer paling besar. Beberapa daerah dengan peluangcadangan marmer besar adalah di Kabupaten Lima Puluh Kota, Agam dan Sawahlunto.

5. Jawa Tengah
Selanjutnya ada Jawa Tengah, utamanya Magelang menjadi salah satu penghasil paling besar di Indonesia. Potensi marmer di daerah ini terbilang melimpah. Tidak hanya dimanfaatkan untuk industri, marmer di Jawa Tengah bahkan juga dijadikan destinasi rekreasi.

6. Jawa Timur
Daerah penghasil marmer terbesar dan terkenal ada di Jawa Timur, tepatnya di Kabupaten Tulungagung. Pertambangan marmer di Tulungagung ini bahkan sudah ada semenjak jaman penjajahan Belanda. Ketersediaan marmer menciptakan industri marmer di kawasan ini termasuk besar.

Nah, itulah tadi klarifikasi lengkap ihwal batu marmer, pemanfaatannya serta beberapa kawasan penghasil marmer di Indonesia. Dengan informasi ini agar menambah wawasan Anda perihal sumber daya alam di Indonesia lebih luas lagi. Selain itu juga bisa menumbuhkan kesadaran untuk senantiasa menjaga kelestarian sumber daya alam tersebut.

Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon