Tampilkan postingan dengan label Indonesia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Indonesia. Tampilkan semua postingan

Minggu, 21 Maret 2021

Karakteristik Bauksit Indonesia Dan Tata Cara Pelaporannya

Karakteristik Bauksit Indonesia - Bauksit pertama kali didapatkan di Indonesia pada tahun 1924 di Kijang, pulau Bintan. Daerah penghasil bauksit di Indonesia tersebar terutama berada di Kepulauan Riau, Bangka dan Belitung dan Kalimantan Barat, sebagian kecil ditemukan di Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara, Pulau Sumba dan Halmahera. Daerah persebaran bauksit di Indonesia ini sungguh tergantung pada keterdapatan batuan sumber yang mengandung feldspar dalam distribusi yang luas.

(Lihat disini apa itu bauksit?)

Deposit bauksit di Indonesia umumnya terbentuk dari proses sekunder berupa pelapukan (laterisasi) batuan beku yang kaya akan mineral yang mengandung Aluminium (feldspar) mirip granodiorit, diorite, gabro, andesit dan granit. Pada umumnya bauksit terdiri atas 3 mineral utama sumber aluminium hidrat ialah gibsit, boehmite, dan diaspora.

Karakter Deposit Bauksit Indonesia

Deposit bauksit di Halmahera ialah endapan primer Karst, di Kalimantan kebanyakan berasal dari batuan asam (granodiorit dan andesit). Kandungan Al2O3 yang tinggi didalam bauksit biasanya berasal dari pelapukan granodiorit, andesit, ataupun gabro.

Bauksit di Kalimantan Barat dan Pulau Bintan dicirikan oleh kandungan Al2O3 rendah dan total silika (+Reaktif Silika) yang tinggi daripada bauksit di negara lain seperti Australia, Afrika Barat dan Amerika Selatan. Untuk menaikan kadar Al2O3 yang tinggi dan menurunkan total silika, dilaksanakan benefisiasi dengan melaksanakan pencucian untuk mencampakkan material halus yang bukan mineral bijih bauksit, dan dinamakan selaku “washed bauxite”.

 Bauksit pertama kali ditemukan di Indonesia pada tahun  Karakteristik Bauksit Indonesia dan Sistem Pelaporannya
Kegiatan benefisiasi bauksit laterit.

Total sumberdaya dan cadangan bauksit di Indonesia mencapai 830 juta ton bijih bauksit sehabis pencucian (Data ESDM 2010), walaupun sebetulnya total angka ini bisa jauh lebih besar dari yang sebetulnya alasannya tidak semua perusahaan pemilik IUP melaporkan Sumberdaya dan cadangannya dengan baik. Sumberdaya dan cadangan bauksit di Indonesia berada diluar 10 besar dari negara-negara pemilik sumberdaya dan cadangan bauksit paling besar di dunia, jadi sebenarnya jumlah deposit bauksit di Indonesia sangat terbatas.

Sistem Pelaporan Sumberdaya dan Cadangan Bauksit

Pelaporan sumberdaya dan cadangan bauksit di Indonesia memilki persyaratan yang unik daripada deposit sejenis sepeti nikel atau bijih besi, alasannya adalah bijih bauksit sudah dalam bentuk “washed bauxite” dan standar rendahnya reaktif silika dalam deposit bauksit menjadi faktor keekonomian yang utama bukan hanya tingginya kadar Al2O3, sementara ketersediaan laboratorium untuk memeriksa reaktif silika di Indonesia terbatas hanya dilaksanakan oleh 1-2 laboratorium dan belum terakreditasi.

Selain itu faktor tersedianya data morfologi/topografi menjadi tolok ukur utama untuk mendapatkan perhitungan sumberdaya dan cadangan yang akurat. Pelaporan sumberdaya dan cadangan bauksit untuk konsumsi publik bisa dilaksanakan selain dengan arahan Australia (JORC), juga dengan instruksi orisinil Indonesia “KCMI” dan aba-aba Kanada (NI-43-101).

Referensi : Ade Kadarusman PhD ; dalam Workshop Bauksit : Karakterisasi Bauksit di Indonesia dan Pelaporan Sumberdaya dan Cadangan Deposit Bauksit untuk Konsumsi Publik.


Sumber https://www.geologinesia.com/

Selasa, 02 Maret 2021

Sejarah Pertambangan Timah Putih Di Indonesia

Pertambangan Timah di Indonesia

Dalam sejarah peradaban manusia, timah putih ialah salah satu logam yang diketahui dan dipakai paling permulaan. Timah dipakai sejak 3.500 tahun sebelum masehi untuk logam paduan. Sebagai logam murni digunakan semenjak 600 tahun sebelum masehi. Sekitar 35 negara menciptakan timah putih untuk memenuhi kebutuhan dunia.

Sejarah Pertambangan Timah Putih di Indonesia sudah dijalankan sejak ratusan tahun yang lalu. Penggunaan timah putih untuk bahan duit koin oleh Kesultanan Palembang telah berlangsung lama, yakni dengan diketemukannya koin duit logam timah putih dengan tertera tahun 1091 H.

Uang koin ditemukan yang dibuat dari timah putih, tertulis Masruf fi Balad Palembang 1091 dan koin Sultan Fi Balad Palembang 1113. Koin ini dibentuk pada abad pemerintahan Sultan Abdurrahman Khalifatul Mukminin Saidul Iman. Dijumpai beberapa seri koin, ada yang tertulis tahun 13, 113, dan 1113 dengan bentuk yang sama tapi berlainan cara penulisan tahun.

 timah putih merupakan salah satu logam yang dikenal dan digunakan paling awal Sejarah Pertambangan Timah Putih di Indonesia
Gambar Jalur sebaran timah putih.

Sebagian besar uang koin Kesultanan Palembang yang dibuat dari timah putih. Hal ini karena bahan baku inilah yang banyak didapatkan di daerah Kesultanan Palembang, yakni Bangka dan Belitung. Koin yang dibuat dari timah lebih cepat rusak, gampang aus, dan patah (Muhibat, 2007).

Pulau Bangka tidak begitu besar, dekat dengan Sumatera. Nama Bangka dikenal pada era ke-7, dikala didapatkan prasasti Kotakapur di muara sungai Mendu, Bangka Barat. Prasasti ini yaitu peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Pada prasasti tertulis kata Vanca, yang bermakna timah. Kata inilah yang kemudian diyakini selaku asal kata Bangka.

Daerah Penghasil Timah

Pulau yang populer menciptakan timah paling besar di indonesia adalah Pulau Bangka. Berdasarkan temuan tersebut diatas, para mahir pertambangan meyakini di Pulau Bangka terdapat deposit timah dalam jumlah besar. Timah pertama kali ditemukan di Pulau Bangka pada sekitar tahun 1709 lewat penggalian di Sungai Olin di Kecamatan Toboali oleh orang-orang Johor, Malaysia. Sejak saat itu, maka Pulau Bangka mulai populer sebagai kawasan penghasil timah putih (Muhibat, 2007).

Catatan lain menyebutkan pertambangan timah dimulai Kesultanan Palembang sejak tahun 1850 dan berlangsung dibawah Pemerintah Kolonial Belanda. Dimasa kolonial Belanda, pertambangan timah Bangka diatur oleh badan perjuangan milik pemerintah berjulukan Banka Tin Winning Bedrijf (BTW); sementara di P. Belitung dan P. Singkep dilakukan oleh perusahaan swasta Belanda, masing-masing Gemeenschappelijke Mijnbow Maatschappij Biliton (GMB) dan NV. Singkep Tin Explitatie Maatschappij (NV.SITEM).

Setelah kemerdekaan Negara RI adalah antara tahun 1953 - 1958, ketiga perusahaan di atas dinasionalisasikan menjadi tiga Perusahaan Negara terpisah. Pada tahun 1961 dibentuk Badan Pimpinan Umum Perusahaan Tambang-tambang Timah Negara (BPU PN Tambang Timah) untuk mengkoordinasikan ketiga perusahaan dimaksud dan pada tahun 1968 keempat perusahaan tersebut digabungkan menjadi satu perusahaan bernama Perusahaan Negara (PN) Tambang Timah.

Pada tahun 1950an timah putih ialah hasil pertambangan yang memberikan donasi kedua sehabis minyak bumi. Sebagian besar bikinan timah putih Indonesia dikala itu berasal dari Bangka, yang lain berasal dari Belitung dan Singkep. Keadaan di pasar dunia pada pertengahan tahun 1950an memberikan akan kebutuhan timah yang meningkat, sehingga menunjukkan sedikit dorongan ke arah ekspansi pertambangan timah (Bappenas, 1955).

Perusahaan Timah di Indonesia

Pada tahun 1976, menurut UndangUndang No.9 Tahun 1969 dan Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 1969; status PN.Tambang Timah dan Proyek Peleburan Timah Mentok diubah menjadi bentuk Perusahaan Perseroan (Persero) dengan kepemilikan seluruh saham oleh Negara Republik Indonesia, dan berubah nama menjadi PT Tambang Timah (Persero). Pada tahun 1995 status PT Timah menjadi PT Timah Tbk, dengan struktur kepemilikan 35% saham perusahaan dimiliki oleh penduduk dalam dan luar negeri, dan 65% saham dimiliki oleh Negara Republik Indonesia.

Saat ini PT. Timah Tbk diketahui sebagai perusahaan penghasil logam timah paling besar di dunia dan sedang dalam proses pengembangan perjuangan diluar penambangan timah dengan tetap berpijak pada kompetensi yang dimiliki. Seiring bergulirnya kala otonomi tempat dan makin meningkatnya harga timah dipasaran dunia, maka acara usaha pertambangan semakin marak. Hal ini mempunyai dampak kepada kawasan usaha pertambangan timah PT Timah yang dikala restrukturisasi dilepas, maka oleh pelaku perjuangan pertambangan setempat kembali diusahakan. Bahkan sebagian telah ditambang kembali oleh penduduk dengan cara semprot maupun dengan menggunakan alat sungguh sederhana berbentuksaringan, dulang dan sekop.

Referensi:
Sabtanto Joko Suprapto, Kelompok Program Penelitian Konservasi-Pusat Sumber Daya Geologi).
Sumber https://www.geologinesia.com/

Minggu, 07 Februari 2021

Daftar Perusahaan Tambang Timah Di Indonesia

 Timah adalah elemen langka yang menjadi incaran banyak perusahaan tambang Daftar Perusahaan Tambang Timah di Indonesia
Tambang timah tradisional di Bangka.
Perusahaan Timah di Indonesia - Timah adalah unsur langka yang menjadi incaran banyak perusahaan tambang. Di Indonesia, timah hadir di dalam endapan aluvial yang menenteng hasil pelapukan dari mineral kasiterit yang merupakan mineral sumber timah. Informasi yang disajikan dalam artikel ini ialah info nama perusahaan tambang timah yang beroperasi di Indonesia, yang mencakup alamat kantor operasional, kantor pusat, nomor telepon, website, dan email.

Data yang dihidangkan diperoleh dari unit eksplorasi/bikinan perusahaan-perusahaan milik negara, swasta maupun kontraktor abnormal, dan Badan Pusat Statistik (BPS). Perusahaan pertambangan timah yang dicakup dalam daftar ini ialah perusahaan yang mempunyai izin eksplorasi dan atau eksploitasi di seluruh Indonesia.

Lihat juga: Daerah Penghasil Timah


Praktis-mudahan data-data ini dapat melengkapi keperluan informasi wacana perusahaan tambang timah utamanya di Indonesia, sehingga dapat dimanfaatkan dengan baik oleh perusahaan/usaha yang berkepentingan, maupun para pelanggan data lainnya yang membutuhkan. Disamping itu, isu ini diperlukan juga mampu dipakai selaku kerangka observasi atau studi khusus selanjutnya.

Nama-Nama Perusahaan Tambang Timah di Indonesia

BINTANG DELAPAN MINERAL, PT
KOMODITAS : TIMAH HITAM
KANTOR OPERASIONAL : JL TRANS SULAWESI DESA FATUFIA KEC SITELLU TALI URANG JAHE, PAKPAK BARAT, SUMATERA UTARA 22271.
KANTOR PUSAT : BUELEVAR GADING BARAT BLOK LC-6 NO.53 KELAPA GADING PERMAI, JAKARTA 14240 TELP. 021-4529001 FAX, 021-4524091, EMAIL : bd_em.com.

TIMAH, PT
KOMODITAS : TIMAH
KANTOR OPERASIONAL : JL. JEND. SUDIRMAN NO. 51, PANGKAL PINANG TELP. (0717) 4258000, FAX. (0717) 4258080, EMAIL  : timah@pttimah.co.id, HOMEPAGE: http://www.timah.com
KANTOR PUSAT : JL. MEDAN MERDEKA TIMUR NO. 15, JAKARTA PUSAT TELP. (021) 23528000 fax (021) 23528080

FAQ: Sebutkan Perusahaan Timah di Indonesia yang Terbesar?
Perusahaan tambang timah paling besar di Indonesia dikala ini ialah PT. Timah, Tbk yang mempunyai luas daerah konsesi (IUP) di darat 331.580 hektar dan di laut 184.400 hektar.


MITRA STANIA PRIMA, PT
KOMODITAS : PASIR TIMAH
KANTOR OPERASIONAL : KAWASAN INDUSTRI DAN PELABUHAN AIR KANTUNG JELITIK, TELP. 0717-923650 FAX. 0717-94625
KANTOR PUSAT : MID PLAZA, JL. JEND. SUDIRMAN , JAKARTA

EUNINDO USAHA MANDIRI, PT
KOMODITAS : TIMAH
KANTOR OPERASIONAL : JL. PANTAI PELAWAN, KARIMUN, KEPUALUAN RIAU
KANTOR PUSAT : CIMB NIAGA PLAZA 9th Floor Suite 908, JL JENDERAL SUDIRMAN, KAV. 25, 12920, Telp. +62 21 59222008

BINTANG UTAMA ABADI, PT
KOMODITAS : TIMAH HITAM
KANTOR OPERASIONAL : JL POROS HARAPAN LUWU 91951 TELP.0811427437, KAB. LUWU
KANTOR PUSAT: -

TAMBANG TIMAH UNIT TIMAH KUNDUR, PT
KOMODITAS : TIMAH
KANTOR OPERASIONAL : JLN. HANG TUAH NO. 4 PRAYUN KUNDUR 29661 TELP. (0777) 7350100, 7350200, 7350300, FAX. (0777) 7350400
KANTOR PUSAT : JL. JEND. SUDIRMAN NO. 51, PANGKAL PINANG 33121 TELP. (0717) 431-335, FAX. (0717) 432-323

KAMPIT TIN UTAMA, PT
KOMODITAS : BIJIH TIMAH
KANTOR OPERASIONAL : DUSUN SKIP NO.43 RT.02/01 LALANG MANGGAR 33472, BELITUNG TIMUR
KANTOR PUSAT : JL. CIK DITIRO NO.12 MENTENG JAKARTA TELP.021-3145271

Lihat juga perusahaan pertambangan yang lain sesuai komoditas DISINI

Sebutkan Lokasi Tambang Timah di Indonesia?
Lokasi pertambangan timah di Indonesia yakni berada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Provinsi Kepulauan Riau melingkupi daerah Singkep, Dabo, Membalong, Sijuk, Simpang Pesak, S.Liat, Muntok, Toboali, Lubuk Besar, dan Tanjung Pandan.

BELITON JAYA UTAMA, PT
KOMODITAS : TIMAH
KANTOR OPERASIONAL : JL. KA BUJANG NO.22 RT.01/01 TELP.0719-92057, BELITUNG TIMUR
KANTOR PUSAT : -

BELITON TIN SOLDER, PT
KOMODITAS : TIMAH
KANTOR OPERASIONAL : JL PARIT TEBU DSN LIDUNGB, BELITUNG TIMUR, EMAIL: alumentimah@yahoo.co.id
KANTOR PUSAT: -

NAYO BELITON MINING, PT
KOMODITAS : TIMAH
KANTOR OPERASIONAL: JL PARIT TEBU DSN LIDUNGB, BELITUNG TIMUR, EMAIL: alumentimah@yahoo.co.id
KANTOR PUSAT: -

TOMY UTAMA, CV
KOMODITAS : TIMAH
KANTOR OPERASIONAL : DESA LILANGAN KT. 18, KEC. GANTUNG, BELITUNG TIMUR
KANTOR PUSAT : -

PRISMA MULTI KARYA, PT
KOMODITAS : TIMAH
KANTOR OPERASIONAL : DESA PERGAM KEC. AIR GEGAS, BANGKA SELATAN
KANTOR PUSAT : JL. JEND GATOT SUBROTO KAV. 27 JAKARTA 12950

BANGKA PRIMA TIN, PT
KOMODITAS : TIMAH
KANTOR OPERASIONAL : JL. JENDERAL SUDIRMAN KOMP. PERUMNA UPTB NO.43, BANGKA SELATAN
KANTOR PUSAT : -

ARTHA PRIMA NUSA JAYA, PT
KOMODITAS : TIMAH
KANTOR OPERASIONAL : JL JEND SUDIRMAN, GG MANDIRI KEL TELADAN BABEL 33183, BANGKA SELATAN
KANTOR PUSAT : MENARA GLOBAL LANTAI 27, JL. GATOT SUBROTO KAV. 27, KEL KUNINGAN TIMUR, SETIABUDI, JAKARTA SELATAN 12950

Lihat juga: Perusahaan Tambang Batubara

ASIH SILA PURNA, PT
KOMODITAS : TIMAH
KANTOR OPERASIONAL : JL LELAI DARAT, DESA BIKANG KODE POS.33183, BANGKA SELATAN
KANTOR PUSAT : -

SYNERGY MAJU BERSAMA, PT
KOMODITAS : TIMAH
KANTOR OPERASIONAL : DESA LAUT RAJIK - PERMIS BANGKA SELATAN TELP.081273043134, BANGKA SELATAN
KANTOR PUSAT : -

KIKI TRIJAYA, CV
KOMODITAS : TIMAH
KANTOR OPERASIONAL : JL SUNGAI DAENG NO.70 MONTOK TELP.0716-21836, BANGKA BARAT
KANTOR PUSAT : -

GARUDA MAS, CV
KOMODITAS : TIMAH
KANTOR OPERASIONAL : JL. VETERAN NO 275, TANJUNG PANDAN TELP 071921116, BELITUNG
KANTOR PUSAT : -

SUKA JAYA, CV
KOMODITAS : TIMAH
KANTOR OPERASIONAL : JL. MASDA ADI SUCIPTO NO 18, TANJUNG PANDAN, BELITUNG
KANTOR PUSAT : -

MITRA MANDALA MULYA, PT
KOMODITAS : TIMAH
KANTOR OPERASIONAL : JL JEND. SUDIRMAN TANJUNG PANDAN, BELITUNG 33412
KANTOR PUSAT : -

Lihat juga mengenai: Peralatan Keselamatan Kerja

SEIRAMA TIN INVESTMENT, PT
KOMODITAS : TIMAH
KANTOR OPERASIONAL : JL RAYA BADAU KM.12 DESA BULU TUMBANG, BELITUNG 33413
KANTOR PUSAT : -

BABELLAND, PT
KOMODITAS : TIMAH
KANTOR OPERASIONAL : DESA DUKONG KEC. TANJUNG PANDAN, BELITUNG
KANTOR PUSAT : -

BUMI HERO PERKASA, PT
KOMODITAS : TIMAH
KANTOR OPERASIONAL : JL. PLANG NO.29 TANJUNG PANDAN 33412 TELP.0719-25582, BELITUNG
KANTOR PUSAT : -

SINAR LAPINDO ALAM, PT
KOMODITAS : TIMAH
KANTOR OPERASIONAL : KEC. MERAWANG KAB. BANGKA
KANTOR PUSAT : -

SAMI JAYA, CV
KOMODITAS : TIMAH
KANTOR OPERASIONAL : JL. KENANGAN ATAS NO.12 KUTOPANJI BELINYU, BANGKA
KANTOR PUSAT : -

PRIMA CITRA, CV
KOMODITAS : TIMAH
KANTOR OPERASIONAL : JL. KENANGAN NO.3 KUTOPANJI BELINYU TELP.0715-321239, BANGKA
KANTOR PUSAT : BTN KARYA MAKMUR JL PERKUBURAN KEC KUTO PAYI TELP 0717-4297033

Baca juga tentang: Timah Putih

AGUNG DINAMIKA TEKNIK UTAMA, CV
KOMODITAS : TIMAH
KANTOR OPERASIONAL : JL. RAYA BELINYU SIMPANG LUMUT, KEC. BELINYU, BANGKA 33254
KANTOR PUSAT : -

SUNGAI LIAT JAYA, CV
KOMODITAS : TIMAH
KANTOR OPERASIONAL : JL. PARIT I, TELP. 92523, KEC. SUNGAI LIAT, BANGKA
KANTOR PUSAT : -

AMAN KARYA, CV
KOMODITAS : TIMAH
KANTOR OPERASIONAL : JL. S. PARMAN NO.76, TELP. (0717) 93510, FAX. (0717) 95924, KEC.SUNGAI LIAT, BANGKA
KANTOR PUSAT : -

BANGKA GLOBAL MANDIRI, PD
KOMODITAS : TIMAH
KANTOR OPERASIONAL : JL AYANI NO.7 SUNGAI LIAT BANGKA 33215 TELP.0717-92824 FAX.0717-92824, KEC.SUNGAI LIAT, BANGKA
KANTOR PUSAT : -

BERKAT BHINEKA PERKASA, PT
KOMODITAS : TIMAH
KANTOR OPERASIONAL : JL BATAS SUMAR RIAU KM.8 TANJUNG BALIT- PANGKALAN LIMA PULUH KOTO 26272, TELP 0812676659
KANTOR PUSAT : -
Sumber https://www.geologinesia.com/

Jumat, 01 Januari 2021

Pertambangan Mineral Radioaktif Di Indonesia

Di Indonesia alasannya adalah terletak pada jalur “Ring of Fire”, kemungkinan besar terdapat cadangan mineral radioaktif yang cukup banyak, alasannya mineral tersebut keterdapatannya pada urat-urat bertemperatur tinggi mirip dengan mineral kasiterit pada tambang Timah, atau dalam Mesothermal selaku urat-urat Sulfida didalam zona oksidasi dari endapan bijih Sulfida pada tambang Tembaga, bersama mineral Kalkopirit (CuFeS2), mineral Kovelit (CuS), mineral Bornit (Cu5FeS4) dan lain-lain.

Keberadaan komponen-komponen Radioaktif pada tambang mineral yaitu sebagai unsur mineral ikutan/pengotor yang kadarnya dijumlah dengan ukuran part per million (ppm), tapi jikalau milliaran ton material yang digali/diproduksi, angka tersebut menjadi cukup bermakna terlebih harga unsur Radioaktif ini sangat mahal.

Kebanyakan para pejabat pemerintah mengatakan bahwa komponen/mineral yang mengandung Radioaktif baik ditambang yang telah ada seperti tambang timah di Bangka atau tambang timah liar dianggap tidak irit untuk diolah, tetapi kenyataannya seperti mineral Zirkon dan Ilmenit yang diekspor oleh suatu perusahaan di Bangka pada bulan Mei 2011 sebanyak 60 (enam puluh) container atau pasir besi diekspor sudah ribuan ton dari Tasikmalaya yang menurut hebat atom mengandung Uranium dan Thorium sudah ribuan ton di ekspor ke Cina, harga mineral ini disesuaikan dengan harga pasir biasa, yang otomatis pemerintah tidak mendapat apa-apa.

Di Indonesia karena terletak pada jalur  Pertambangan Mineral Radioaktif di Indonesia
Mineral pembawa bagian radioaktif.

Kiranya pejabat pemerintah harus pintar untuk mengelola unsur/mineral Radioaktif ini terutama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral/Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi atau Badan Tenaga Atom Nasional, untuk mengelola & mempergunakan unsur/mineral dari tambang-tambang yang telah ada, seperti tambang timah, tambang tembaga, tambang pasir besi dan lain sebagainya. Untuk itu diperlukan seni manajemen antara lain melaksanakan perencanaan, survey, penelitian bagian/mineral Radioaktif ini di tambang yang ada indikasi keterdapatannya.

Dasar aturan untuk mengelola tambang mineral Radioaktif dipayungi oleh Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 3 "Bumi, Air dan yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara untuk kemakmuran rakyat" dan Undang-Undang No.4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.

Mengelola komponen/mineral Radioaktif dari tambang- tambang yang telah ada, kiranya tidak perlu ditunda lagi, sambil melakukan sosialisasi PLTN, sebaiknya ada dana untuk acara survey, observasi, pembuatan raw material untuk mengorganisir mineral/unsur Radioaktif dari pertambangan, yang selanjutnya BATAN/Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral/Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi mendirikan badan usaha Pertambangan Mineral Radioaktif.

Pembiayaan kegiatan dapat dibiayai APBN/APBD, kalau memungkinkan bantuan dari pemerintah Jepang yang saat ini tidak lagi akan melaksanakan pengembangan PLT Nuklirnya mampu dinegosiasikan untuk kerjasama mengelola perjuangan pertambangan mineral Radioaktif di Indonesia.


Sumber https://www.geologinesia.com/

Selasa, 29 Desember 2020

Dasar Hukum Pengelolaan Mineral Radioaktif Di Indonesia

Berdasarkan Undang-Undang RI No. 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, pasal 34 ayat 1 menyebutkan bahwa "Usaha pertambangan dikelompokkan atas Pertambangan Mineral dan Pertambangan Batubara". Selanjutnya pada ayat 2 disebutkan bahwa Pertambangan Mineral sebagaimana dimaksud pada ayat (1) aksara a digolongkan atas:
  1. Pertambangan mineral Radioaktif
  2. Pertambangan mineral logam
  3. Pertambangan mineral bukan logam, dan
  4. Pertambangan batuan

Mari kita konsentrasi pada point 1, adalah "Pertambangan mineral Radioaktif". Menurut Undang-undang No.4 tahun 2009 tersebut, pada Pasal 50 menyebutkan bahwa "Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) Mineral Radioaktif ditetapkan oleh pemerintah dan pengusahaannya dijalankan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-permintaan".

Pada Pasal 51 "WIUP mineral logam diberikan kepada Badan Usaha, Koperasi, dan Perseorangan secara lelang". Penjelasannya: "Pertambangan Mineral Logam dalam ketentuan ini tergolong mineral ikutannya".

Pada Pasal 52 ayat (2) "Pada kawasan yang sudah diberikan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi Mineral logam dapat diberikan IUP terhadap pihak lain untuk mengusahakan mineral lain yang keterdapatannya berbeda". Penjelasannya: "Apabila dalam WIUP terdapat mineral lain yang berlainan keterdapatannya secara vertical maupun horizontal, pihak lain mampu mengusahakan mineral tersebut".

 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara Dasar Hukum Pengelolaan Mineral Radioaktif Di Indonesia
Ilustrasi Undang-Undang RI No.4 Tahun 2009.

Pada Pasal 74 ayat (1) "Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) diberikan oleh Menteri dengan mengamati kepentingan daerah". Penjelasannya: "Yang dimaksud dengan mengamati kepentingan tempat ialah dalam rangka pemberdayaan kawasan".

Pada Pasal 74 ayat (2) "IUPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan untuk 1(satu) jenis mineral logam atau batubara dalam 1 (satu) Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK)". Penjelasannya: "Pertambangan mineral logam dalam ketentuan ini termasuk mineral ikutannya".

Kaprikornus menurut persyaratan dan peraturan perundang-usul diatas, maka dalam mengusahakan mineral radioaktif dapat dilakukan oleh Badan Usaha, Koperasi dan Perseorangan (Pasal 38) dalam bentuk Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi (IUP Eksplorasi) atau Izin Usaha Pertambangan Eksploitasi (IUP Eksploitasi Produksi) dengan patokan minimal (pasal 39).

Dalam hal ini, sudah jelas bahwa mengelola pertambangan mineral Radioaktif dapat dilakukan lewat Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) yang diberikan oleh Menteri. IUPK tersebut diberikan untuk 1 (satu) jenis mineral logam atau batubara yang berada didalam 1 (satu) Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK). Sehingga, jika kita cuma mengelola mineral ikutan/mineral Radioaktif saja maka dapat diberikan izin oleh Menteri yang berwenang.


Sumber https://www.geologinesia.com/

Senin, 28 Desember 2020

Pengertian, Unsur-Komponen, Dan Jenis-Jenis Iklim Di Indonesia

Pengertian Iklim

Studi wacana iklim meliputi kajian perihal fenomena fisik lapisan atmosfer sebagai hasil interaksi proses-proses fisika dan kimiafisik yang terjadi di udara (atmosfer) dengan permukaan bumi. Iklim senantiasa berganti berdasarkan ruang dan waktu, dalam skala waktu perubahan iklim akan membentuk contoh atau siklus tertentu, baik harian, musiman, tahunan maupun siklus beberapa tahunan.

Secara umum iklim didefinisikan selaku keanekaragaman kondisi fisik atmosfer. Sistem iklim dalam hubungannya dengan pergantian iklim berdasarkan United Nation Framework Convention on Climate Change yaitu totalitas lapisan hidrosfer, atmosfer, biosfer dan geosfer dengan interaksinya. Iklim berhubungan dengan atmosfer dalam rentang waktu panjang dan meliputi daerah yang luas (Trewartha dan Horn, 1995).

Iklim juga mampu didefinisikan sebagai : 1) Sintesis kejadian cuaca selama abad waktu yang panjang, yang secara statistik cukup dapat digunakan untuk menunjukkan nilai statistik yang berlainan dengan keadaan pada setiap saatnya (World Climate Conference, 1979). 2) Peluang statistik berbagai kondisi atmosfer, antara lain suhu, tekanan, angin kelembaban, yang terjadi di sebuah tempat selama kala waktu yang panjang (Gibbs, 1978).

Studi tentang iklim mencakup kajian tentang fenomena fisik lapisan atmosfer sebagai hasil  Pengertian, Unsur-unsur, dan Jenis-jenis Iklim di Indonesia

Unsur-komponen Iklim

Iklim terdiri dari beberapa unsur, yaitu: radiasi, suhu, kelembaban, tekanan, angin, presipitasi dan sebagainya. Dalam tinjauan secara garis besar iklim dapat diwakili oleh suhu (temperatur) dan curah hujan (presipitasi).

Suhu (temperatur) ialah suatu keadaan panas atau dinginnya udara yang memiliki sifat menyebar dan berlawanan-beda pada suatu daerah tertentu. Persebarannya yang secara horizontal memberikan suhu udara tertinggi terdapat di sebuah daerah tropis garis ekuator (garis khayal ini yang membagi bumi menjadi bab utara dan selatan) dan semakin ke arah kutub suhu udaranya akan semakin hambar. Sedangkan persebaran secara vertikal memberikan, semakin tinggi tempatnya, maka suhu udara akan kian dingin.

Sedangkan hujan ialah kejadian alam yang ditandai dengan jatuhnya titik-titik air ke permukaan bumi. Besarnya hujan (Curah hujan) didefinisikan sebagai ketinggian air hujan yang terkumpul dalam kawasan yang datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) millimeter, artinya dalam luasan satu meter persegi pada kawasan yang datar tertampung air setinggi satu millimeter atau tertampung air sebanyak satu liter.

Keragaman dan Jenis-jenis Iklim di Indonesia

Menurut Hidayati (2001) keanekaragaman iklim mampu dibagi menjadi: 1) Keragaman menurut tempat, yakni ditentukan letak lintang/jauh-erat dari peredaran matahari, ketinggian daerah, sebaran daratan dan lautan serta arah angin utama. 2) Keragaman berdasarkan waktu, terutama ditentukan oleh peredaran bumi mengelilingi sumbunya dan bumi mengelilingi matahari. Keadaan iklim di Indonesia dipengaruhi oleh tiga jenis iklim, adalah iklim animo, iklim bahari, dan iklim panas. Penjelasan ketiga jenis iklim tersebut adalah mirip berikut:
  1. Iklim animo, dipengaruhi oleh angin musim yang berubah-ubah setiap kurun waktu tertentu. Biasanya satu periode pergeseran yakni enam bulan.
  2. Iklim laut, terjadi karena Indonesia memiliki kawasan maritim yang luas sehingga banyak menyebabkan penguapan dan hasilnya menyebabkan terjadinya hujan.
  3. Iklim panas, terjadi alasannya Indonesia berada di kawasan tropis. Suhu yang tinggi menjadikan penguapan yang tinggi dan berpeluang untuk terjadinya hujan.

Ketiga jenis iklim tersebut memiliki dampak pada tingginya curah hujan di Indonesia. Curah hujan di Indonesia bermacam-macam antarwilayah, namun lazimnya sekitar 2.500 mm/tahun Umumnya musim hujan terjadi antara bulan Oktober sampai April dan trend kemarau terjadi pada bulan April hingga Oktober.

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Hidayati (2001), di Indonesia penerimaan curah hujan bulanan dapat dipisahkan menjadi tiga pola yang berbeda, yakni:
  1. Sebagian besar kawasan Indonesia penerimaan ekspresi dominan penghujan dan trend kemarau berbeda nyata, pola ini disebut contoh monsunal.
  2. Sebagian wilayah equator isu terkini kering tidak konkret. Puncak animo hujan terjadi dua kali sekitar bulan Desember pada saat matahari berada paling selatan dan pada bulan Juni ketika matahari paling utara, tipe ini disebut tipe equatorial.
  3. Sebagian daerah bab utara hujan terjadi pada saat daerah A dan B mengalami trend kemarau, tipe ini disebut tipe setempat.
Walaupun angka curah hujan bermacam-macam antarwilyah di Indonesia, tetapi pada umumnya curah hujan termasuk besar. Kondisi curah hujan yang besar ditunjang dengan penyinaran matahari yang cukup menciptakan Indonesia sangat sesuai untuk aktivitas pertanian sehingga mampu menyanggupi kebutuhan penduduk akan pangan.


Sumber https://www.geologinesia.com/

Jumat, 11 Desember 2020

#15 Busur Magmatik Di Indonesia

Di indonesia teridentifikasi ada 15 busur magmatik yang terbentuk pada Akhir Mesozoik sampai Kenozoik dengan panjang pelamparan berbentukdaratan sekitar 15000 km. Dari data perhitungan sumberdaya/cadangan dan sejarah buatan pertambangan, lebih dari 98% keberadaan potensi materi galian logam dihasilkan hanya dari 6 busur yang terbentuk pada umur Tersier atau yang lebih muda. Panjang total 6 busur tersebut mencapai 7000 km dan masih menerus ke arah negara tetangga yakni Papua New Guinea, Filipina, dan malaysia dimana di negara tersebut juga merupakan busur utama selaku daerah prospek mineralisasi logam.

Selain 6 busur di atas, 7 busur yang lain sudah mengalami pengikisan sangat berpengaruh dan hingga ketika ini cuma sedikit data acara eksplorasinya, sedangkan 2 busur yang lain adalah Busur Talaud dan Busur Pantai Irian Jaya masih cukup spekulatif untuk dilaksanakan pengusutan. Penjelasan secara ringkas mengenai 15 busur magmatik di Indonesia mampu dilihat dalam tulisan dibawah ini.

1. Busur Sulawesi-Mindanao Timur
Pada Miosen Awal hingga pertengahan, busur ini menerus dari Sulawesi bagian barat daya melalui lengan utara Sulawesi terus ke arah Pulau Sanghie sampai bagian timur dari Mindanao, Filipina. Di bagian utara Pulau Sulawesi terindikasi pada Akhir Paleogen sampai permulaan Miosen batuan gunungapi marin dan batuan sedimen terangkat ke arah utara menumpang pada batuan dasar yang lebih tua pada Awal Miosen. Kegiatan magmatik pada Awal Miosen memberikan umur menurut K/Ar pada granit dan granodiorit pada 18,5 juta tahun dan 22,2 juta tahun di dekat Gorontalo dan Soroya (Bellon dan Rangin, 1991), dan diorit menerobos batuan andesitik pada 16 juta tahun di Tapadaa (Lowder dan Dow, 1977).

2. Busur Sumatera-Meratus
Busur ini adalah busur kontinen yang memanjang pada ujung bagian selatan Paparan Sunda dari utara Sumatera melewati ujung timur Jawa Barat menerus ke arah timur Kalimantan. Paparan Sunda bersifat kontinen masif dengan batuan dasar berumur Paleosen atau lebih bau tanah menerus ke arah utara lewat Semenanjung Malaysia ke arah Thailand, Myanmar, dan Indocina. Penunjaman ke arah utara menyebabkan pembentukan busur magmatik pada Awal Kapur sampai Akhir Kapur yang melampar melalui Pulau Sumatera (Cameron dkk, 1980;W.McCourt, 1991) dan Laut Jawa (Hutchison, 1989) terobosan-terobosan berasosiasi dengan kelompok batuan volkanik Manunggal di Pegunungan Ulai, Batolit Manunggal dan Batolit Sikuleh (Aspden dkk, 1982b; Aldiss dkk, 1983).

3. Busur Halmahera
Busur Halmahera melampar dari Pulau Bacan di bagian Selatan menerus ke arah bab utara lengan Pulau Halmahera menerus ke bagian barat Pulau Morotai. Batuan dasar tersingkap di bagian selatan dari Busur Halmahera di Pulau Bacan berisikan sekis, dengan batuan basaltik dan andesitik berumur Paleogen terdapat di bagian utara (Sulfini Hakim dan Hall, 1991). Busur andesitik di Halmahera terdiri atas batuan terobosan dan batuan gunungapi Neogen yang setempat-setempat tertutup oleh endapan hunungapi Kuarter. Batuan Eruptif Neogen terbentuk pada Akhir Miosen atau Pliosen (Sufni Hakim dan Hall, 1991).

4. Busur Sunda-Banda
Busur ini ialah busur paling panjang di Indonesia, melampar dari utara Pulau Sumatera melalui Pulau Jawa ke arah timur dan selsai di Pulau Banda. Segmen barat terdiri atas Sumatera, Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah, dan terbentuk pada tepian selatan Paparan Sunda, bagian timur dari Jawa Tengah ditafsirkan selaku busur kepulauan terbentuk pada kontinen yang tipis atau kerak intermedier.

5. Busur Aceh
Busur ini berbatasan dengan bagian utara Pulau Sumatera. Penunjaman di lepas pantai bab utara Pulau Sumatera dimana pada daerah ini ndapan gunungapi muda berafiliasi dengan yang terdapat di daratan (Stephenson dkk, 1982). Penunjaman tersebut kemungkinan juga aktif pada permulaan Miosen Tengan, diduga bahwa penunjaman ke arah selatan dari Cekungan Mergui yang bersifat oseanik menunjam di bawah batuan dasar bab utara Sumatera dari Paparan Sunda.

6. Busur Paparan Sunda
Data ihwal busur ini relatif kurang, terdapat pluton granit yang terpencar-pencar. Granit dijumpai mulai umur 85 juta tahun di Kepulauan Anambas dan monzonit kuarsa Akhir Kapur di Kepulauan Tambelan hingga 74 juta tahun berupa granit-granodiorit di Pulau Karimata (Hutchinson, 1989). Busur ini kemungkinan menerus ke selatan dari Pegunungan Schwaner menjadi dasar dari cekungan Barito dan kemungkinan juga beberapa pluton yang berada di bab timur Pegunungan Meratus.

7. Busur Kalimantan Tengah
Busur kontinen ini melampar dari Kalimantan bagian timur laut ke arah selatan melalui Kalimantan Tengah dan Barat dan menerus ke Serawak. Busur magmatik di tengah Pulau Kalimantan ini diketahui pada bertahun-tahun terakhir dari sisa-sisa erosi batuan andesitik hingga trakhit-andesitik dari volkanik fasies sentral yang berumur Oligosen Akhir hingga Awal Miosen. Busur ini sangat berhubungan dengan penunjaman ke arah selatan dengan jalur penunjaman lazimnya terletak pada bab barat laut Serawak.

 yang terbentuk pada Akhir Mesozoik sampai Kenozoik dengan panjang pelamparan berupa darat #15 Busur Magmatik di Indonesia
Gambar penyebaran busur magmatik di Indonesia (atas) dan beberapa busur magmatik yang menciptakan deposit mineral hemat (bawah).

8. Busur Irian Jaya Tengah
Busur Irian Jaya Tengah merupakan busur tepi kontinen yang melampar dari leher kepala burung Irian (sekarang Papua) menerus ke arah Papua New Guinea. Busur ini merupakan superimpos pada busur New Guinea yang bersifat mobile, zona pada patahan naik dan perlipatan selatan dari jalur malihan Rouffaer dan pada ofiolit New Guinea dimana pada keadaan secara struktural lebih tinggi miring ke arah utara (Dow dkk, 1988). Batuan magmatik yang terkait dengan penunjaman ke arah selatan adalah batuan terobosan berupa "stock" pada kawasan mineralisasi Ertsberg yang berumur Akhir Pliosen dan batuan eruptif dan terobosan pada tempat-tempat tersebar menerus ke arah timur ke tempat Papua New Guinea.

9. Busur Pegunungan Schwaner
Di Pegunungan Schwaner dan sebelah utaranya, busur kalk-alkali yang luas ke arah timur, dominan berupa batolit tonalit sampai granodioritik, mengindikasikan adanya busur magmatik pada Kapur Awal (Williams dkk, 1988). Beberapa cebakan tipe skarn ditemui berasosiasi dengan pluton Kapur Bawah.

10. Busur Moon-Utawa
Pada busur ini termasuk batuan gunungapi Moon berumur Miosen Tengah yang terdapat pada bagian utara Kepala Burung (Pulau Papua) dan Diorit Utawa berumur Miosen Tengah pada bab leher menerus ke arah tenggara. Batuan Volkanik Moon, batuan sedimen Mesozoik Akhir yang termasuk dalam Paparan New Guinea (Dow dkk, 1986, 1988) diterobos oleh stok-stok diorit.

11. Busur Barat Sulawesi
Busur ini melampar pada bagian barat Pulau Sulawesi dimana volkanisme sosonitik (leterrier dkk, 1990) terkait dengan gerakan penunjaman ke arah timur di palung Tolo (Rehault dkk, 1991), kemungkinan disertai dengan pemekaran pada teluk Bone. Di bab utara Teluk Bone, terdapat jalur pluton granit yang tidak menerus sepanjang 400 km, dan granit Dondo yang menerus ke arah timur bahari pada arah leher Sulawesi (Priadi dkk, 1991 and Kavalieris dkk, 1992). Granit Dondo berumur 6,5 - 3,8 juta tahun kemungkinan merupakan petunjuk adanya pelelehan kerak selama adanya pensesaran naik ke arah barat ketika tubrukan pada Akhir Miosen di bab barat Sulawesi (Priadi dkk, 1991). Batuan ini tidak ekuivalen dengan batuan volkanik sosonitik tersebut (van Leeuwen dkk, 1994).

12. Busur Sumba-Timor
Busur ini merupakan busur magmatik minor berumur sekitar Paleogen, dijumpai di segmen Sumba-Palelo-Lolotai di Sumba dan Timor. Di kawasan Sumba, batuan volkanik dan terobosan andesit porfiri menempati kawasan sempit pada daerah tenggara, tengah, dan barat daya Pulau Sumba.

13. Busur Barat Laut Borneo
Busur ini berumur Miosen Tengah ditandai dengan adanya batuan andesitik yang tersebar pada beberapa kawasan di barat maritim Kalimantan dan bab timur Serawak (Hutchison, 1989).

14. Busur Talaud
Pada busur ini di daratan cuma terwakili oleh batuan volkanik andesitik Miosen di Pulau Talaud dan bongkah andesit pada batuan bancuh di timur laut Pulau Sulawesi dan terbentuk pada lingkungan maritim (Simandjuntak, 1986).

15. Busur Pantai Iran Jaya
Di busur ini dijumpai batuan diorit dengan mineralisasi porfiri di jalur Mamberamo dekat pantai utara Papua, terbentuk pada umur Neogen, terobosan kecil yang lain dijumpai juga pada busur ini (D.Bennett, kom.pers, 1993).


Sumber https://www.geologinesia.com/