Selasa, 25 Februari 2020

Keadaan Geografis Brunei Darussalam Yang Penting Dimengerti

Letak Brunei Darussalam ini berbatasan dengan Laut Cina Selatan di bagian utara, serta semua sisinya cuma berbatasan dengan bagian negara Malaysia, ialah Sarawak yang merupakan bab dari Malaysia Timur. Bagaimanakah kondisi geografis Brunei Darussalam yang menarik untuk diketahui? Yuk, disimak penjelasannya.

Negara Brunei Darussalam membagi daerah negaranya menjadi dua segmen yang masing-masing tidak saling terhubung serta ukuran masing-masing segmen juga tidak sama. Segmen barat merupakan kawasan yang lebih besar dimana di dalamnya terdapat ibukota negara, yaitu Bandar Seri Begawan.

Brunei Darussalam menerima kemerdekaannya atas protektorat Inggris pada tahun 1984. Negara ini sudah menjadi negara protektorat Inggris sejak tahun 1988. Selain menjadi negara anggota ASEAN, Brunei Darussalam ini juga ialah anggota dari Persemakmuran.

Saran: untuk lebih mengenali posisi negara ini dalam peta dunia, silahkan lihat Gambar Peta Brunei Darussalam.

Relief, Drainase dan Tanah di Brunei

Negara Brunei Darussalam terdiri atas dataran pantai yang sempit di bagian utara. Pantai sempit ini lalu memberikan jalan menuju ke perbukitan terjal yang ada di bagian selatan. Titik tertinggi Negara Brunei Darussalam berada di Puncak Pagon dengan ketinggian meraih 1.800 meter dan terletak di bagian tenggara.

Wilayah Brunei dialiri oleh Sungai Belait dan Sungai Tutong di daerah bab barat. Sedangkan di kawasan timur, dilalui oleh pedoman Sungai Pandaruan dan Tembuorong. Semua ajaran ini lalu bermuara di Laut Cina Selatan.

Ciri khas keadaan geografis Brunei Darussalam ini juga mampu dilihat dari kondisi tanahnya. Tanah aluvial banyak didapatkan di negara ini, utamanya di sepanjang pinggiran sungai dan di beberapa bagian dataran banjir di sekitar pantai. Tanah jenis ini memberikan peluangpertanian yang elok. Pasir kuarsa putih juga teridentifikasi di beberapa daerah negara ini.

(Baca juga Kondisi Geografis Kalimantan)

Iklim di Brunei Darussalam

Iklim di Negara Brunei Darussalam dipengaruhi oleh angin muson Khatulistiwa. Angin demam isu timur bahari yang umumnya bertiup dari bulan Desember sampai bulan Maret. Sedangkan angin ekspresi dominan barat berhembus mulai dari Bulan Mei sampai bulan September. Sementara itu, Bulan April, Bulan Oktober dan November ialah bulan-bulan yang dinamakan dengan bulan transisi.

Untuk kondisi suhu di Negara Brunei Darussalam sendiri terbilang relatif hangat sepanjang tahun. Suhu ini biasanya akan mengalami penurunan hingga mencapai suhu 70°F atau sekitar 23°C di pertengahan tahun. Kemudian suhu ini akan mengalami peningkatan lagi menjadi 90°F atau sekitar 32°C setiap harinya.

Dari aspek curah hujan, curah hujan rata-rata di negara ini ialah 115 inchi atau mampu mencapai 2.900 mm per tahun. Curah hujan tersebut lazimnya terjadi di kawasan atau daerah pantai. Namun dikala sudah bergeser lebih jauh menuju ke kawasan pedalaman, maka curah hujan ini pun akan terus mengalami kenaikan hingga meraih 150 inci atau meraih 3.800 mm per tahun. Curah hujan ini lazimnya akan mengalami peningkatan dan menjadi lebih tinggi mulai dari bulan Oktober hingga bulan Januari. Setelah itu, curah hujan akan kembali ringan mulai dari bulan Maret sampai bulan Agustus.

Persebaran Flora dan Fauna Brunei Darussalam

Kehidupan flora dan fauna negara Brunei Darussalam ini intinya tidak jauh berlawanan dengan negara Indonesia. Karena secara geografis menempati wilayah yang serupa yaitu di Pulau Borneo. Antara tiga perlima atau lebih wilayah negara ini tertutup oleh jenis hutan hujan tropis perawan. Sedangkan sisanya, yaitu seperlima bagiannya ialah hutan sekunder.

(Lihat juga mengenai Kondisi Geografis Malaysia)

Hutan hujan di negara ini didominasi oleh vegetasi flora berkayu keras, mirip tumbuhan dari famili Dipterocarpaceae (terutama yang paling banyak dijumpai yakni dari genus Shorea). Tak cuma itu, sebagian besar vegetasi yang ada di dalam hutan negara ini ialah vegetasi yang memiliki nilai komersil.

Brunei Darussalam mempunyai hamparan daerah perairan air tawar serta rawa gambut dengan jumlah yang cukup luas. Rawa gambut ini umumnya banyak didapatkan di dataran rendah yang berada diantara Sungai Belait dan Sungai Tutong. Kedua sungai tersebut intinya juga tidak memiliki metode pengairan atau drainase yang bagus. Sedangkan kawasan rawa-rawa bakau lebih banyak ditemukan di sepanjang tepi sungai yang relatif lebih rendah serta di tempat pantai yang terlindung.

Di lain segi, vegetasi di daerah hutan hujan yang dapat dikategorikan cukup kompleks menawarkan ceruk atau tempat bagi beragam spesies fauna atau hewan. Beberapa fauna yang mampu didapatkan di wilayah hutan hujan di negara Brunei Darussalam ini antara lain ialah spesies monyet dengan belalai, ada pula simpanse daun, siamang dan simpanse ekor kuda.

Sementara itu, untuk spesies fauna lain yaitu siamang, beruang madu, trenggiling, rusa sambar, kelelawar serta masih banyak jenis mamalia lainnya. Untuk spesies burung, diantara spesies burung di Brunei Darussalam yang paling terkenal ialah burung Rakong dan burung pegar. Beberapa spesies reptil juga bisa didapatkan di kawasan negara ini, tergolong diantaranya yaitu phyton reticulated berskala besar yang mendiami kawasan rawa-rawa serta di hutan negara.

Pola Pemukiman di Brunei Darussalam

Di tempat Brunei Darussalam, terdapat kawasan dataran tinggi berhutan. Wilayah ini relatif jarang dihuni, walaupun itu oleh penduduk adat yang menerapkan tata cara pertanian berpindah daerah. Sementara di segmen atau bab barat negara ini, ialah tepatnya di daerah Iban dan Belait biasanya menempati wilayah di bab paling barat dan akrab dengan perbatasan negara Sarawak. Untuk masyarakat Kedayan sendiri lebih terkonsentrasi di daerah daerah timur dan tengah. Kadazab biasanya hidup utamanya di wilayah pedesaan bab timur hingga tengah.

Suku Murut serta Suku Bisaya mayoritas menempati bab di sebelah timur negara Brunei Darussalam. Sementara itu orang Melayu relatif lebih tersebar di kota-kota dan di desa-desa di pesisir pantai dan sungai di seluruh penjuru wilayah negeri. Untuk etnis atau suku minoritas Cina berdomisili terkonsentrasi di daerah perkotaan.

Kurang lebih dua pertiga dari populasi masyarakatBrunei mampu ditemui di sekitar daerah Bandar Seri Begawan, yang ialah ibukota sekaligus kota paling besar di negara ini. Kota Bandar Seri Begawan ini terletak sekitar 14 km dari verbal sungai Sungai Brunei, ialah Teluk Brunei. Wilayah yang berdekatan dengan bagian yang lebih terbaru di kota merupakan bab yang lebih bau tanah, yang biasa disebut dengan Kampong Ayer.

Di daerah Kampong Ayer inilah masyarakat Melayu Brunei bertempat tinggal di rumah-rumah yang mereka bangun di atas panggung yang berada di sepanjang ceruk sungai. Daerah yang mengitari Kota Kuala Belait dan Seria, keduanya berada di zona yang terkenal sebagai zona yang kaya minyak di daerah pantai barat daya. Wilayah ini ialah daerah negara dengan populasi penduduk paling padat di negara Brunei ini.

Nah, demikian tadi yaitu klarifikasi lengkap perihal karakterteristik keadaan geografis Brunei Darussalam. Negara dengan luas kawasan yang tidak begitu besar dan berada di kawasan Asia Tenggara ini ternyata mempunyai beberapa kesamaan dengan kondisi geografis Indonesia.

Selain terletak terletak di tempat tropis yang sama, negara ini juga menempati pulau yang serupa dan saling membuatkan kawasan dengan Indonesia dan Malaysia, adalah Pulau Borneo. Dengan mempelajari keadaan geografis sebuah negara, maka akan menambah pengetahuan ihwal negara tersebut, walaupun bukan negara kita sendiri.

Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)