Tampilkan postingan dengan label Kondisi Geografis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kondisi Geografis. Tampilkan semua postingan

Minggu, 07 Juni 2020

Kondisi Geografis Pulau Kalimantan Yang Membuatnya Berlawanan Dari Pulau Yang Lain Di Indonesia

Bagaimana Kondisi Geografis Pulau Kalimantan? - Kalimantan pada jaman kolonial disebut dengan Borneo, yaitu sebuah pulau paling besar ketiga di dunia yang terletak di Asia Tenggara. Istilah Borneo sebetulnya berasal dari istilah yang di pakai oleh Inggris dan Belanda pada jaman penjajahan. Sedangkan untuk nama Kalimantan ialah nama derma yang dipakai oleh penduduk bagian timur dari pulau tersebut, yakni Indonesia.

Ada 3 negara yang menempati pulau ini ialah Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Makara disini terdapat perbedaan penyebutan nama pulau tersebut yaitu penduduk Indonesia akan lebih menggunakan kata Kalimantan, sedangkan masyarakat Malaysia dan Brunei menyebut pulau ini selaku Borneo.

Bagaimana Kondisi Geografis Pulau Kalimantan Kondisi Geografis Pulau Kalimantan Yang Membuatnya Berbeda Dari Pulau Lainnya Di Indonesia
Pulau Kalimantan Berdasarkan Peta.

Beberapa kawasan penting yang ialah kawasan perbatasan antar negara di Pulau Borneo ini adalah Sabah dan Serawak yang dimiliki Malaysia, Temburong dan Belait merupakan wilayah Brunei, serta Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat yang merupakan bab dari kawasan Indonesia. Jika dijumlah maka daerah daratan Pulau Borneo sebanyak 73% dikuasai oleh Indonesia, 26% oleh Malaysia, dan 1% Brunei Darussalam.

Lihat juga: Kondisi Geografis Pulau jawa

Secara lazim kondisi geografis pulau kalimantan berdasarkan peta terletak di sebelah utara Pulau Jawa dan di sebelah barat Pulau Sulawesi. Bentang alam seperti sungai sangat banyak di dapatkan di Pulau ini. Karena banyaknya sungai yang mengalir disini sehingga Pulau Kalimantan sering dijuluki dengan Pulau Seribu Sungai.

Kondisi Geografis Pulau Kalimantan Secara Umum

Melihat Kondisi Geografis Pulau Kalimantan dalam daerah Indonesia yakni terletak diantara 4° 24' LU - 4° 10' LS dan antara 108° 30' BT - 119° 00' BT. Pulau kalimantan terletak di sebelah utara pulau Jawa, sebelah timur Selat Malaka, berada di barat pulau Sulawesi, dan disebelah selatan Filipina. Luas Pulau Kalimantan secara keseluruhan (Borneo) yaitu sekitar 743.330 Km2, sedangkan khusus bab Indonesia, luas Pulau Kalimantan adalah 535.834 km2.

Pulau kalimantan juga dikelilingi oleh Laut Cina Selatan ialah untuk bab utara-barat, Laut Sulu untuk utara-timur, Laut Sulawesi dan Selat Makassar di Timur serta Laut Jawa dan Selat Karimata pada bab selatan.

Pulau Kalimantan mempunyai Gunung Kinabalu (4095 m) yang terletak di sabah Malaysia yang merupakan lokasi tertinggi di Kalimantan. Ada juga gunung yang lainnya adalah Gunung Lumut, Gunung Palung dan Gunung Liangpran.

Lihat juga: Kondisi Geografis Pulau Sumatera

Di pulau Kalimantan banyak terdapat sungai-sungai besar dan panjang, salah satunya yakni Sungai Kapuas dengan panjang meraih 1143 km yang terletak di Kalimantan Barat. Selain sebagai sungai terpanjang di Kalimantan, Sungai Kapuas juga ialah pemegang rekor sungai terpanjang di Indonesia.

Selain Kapuas, ada juga Sungai Barito dengan panjang 890 km yang berada di Kalimantan Tengah, dan Sungai Mahakam dengan panjang 980 km yang berada di Kalimantan Timur.

Sekedar berita bahwa dikala ini total panjang jalan nasional Republik Indonesia yang ada di Kalimantan adalah sepanjang 6.075,97 km, dimana keadaan jalan yang dianggap permanen dan patut baru meraih 77%.

Kondisi Geografis Kalimantan Dilihat Dari Batasan Wilayahnya

Dilihat dari batas Laut Pulau Kalimantan:
  • Disebelah utara yakni Laut Cina Selatan
  • Disebelah barat yaitu Selat Karimata
  • Disebelah timur yakni Selat Makassar, Laut Sulawesi
  • Disebelah selatan ialah Laut Jawa

Sedangkan bila dilihat dari Batas daratan Pulau Kalimantan diantaranya:
  • Sebelah utara yaitu Malaysia (Sabah dan Serawak)
  • Sebelah barat yakni Selat Karimata
  • Sebelah timur yakni Selat Makassar dan Laut Sulawesi
  • Sebelah selatan adalah Laut Jawa

Lihat juga: Kondisi Geografis Pulau Sulawesi

Kondisi Geografis Lainnya

Berikut ialah dataran rendah pada setiap provinsi di Pulau Kalimantan yakni:
  • Kalimantan Tengah, contohnya: Pangkalan Bun, Kuala Kapuas dan Kuala Pembuang
  • Kalimantan Timur, contohnya: sebelah utara (Redeb dan selor) sedangkan di sebelah selatan Pasir
  • Kalimantan Barat, yaitu Contohnya ialah Ketapang, dan Teluk Melano
  • Kalimantan Selatan, misalnya dataran rendah barat dari lanjutan rawa-rawa Kalimantan Tengah dan dataran rendah timur Pegunungan Meratus

Sedangkan Gunung yang ada di Kalimantan diantaranya:
  • Gunung Palung adalah terletak di Kalimantan Barat
  • Gunung Bukit Raya ialah terletak di Kalimantan Tengah
  • Gunung Liangpran lokasinya di Kalimantan Timur
  • Gunung Halau-halau adalah Lokasinya di Kalimantan Selatan

Secara luas daerah, Kalimantan mencakup seluruh pulau yang kerap kali disebut juga dengan Borneo, sedangkan dalam arti sempit Kalimantan mengacu pada daerah Indonesia saja. Kondisi Geografis Pulau Kalimantan yang berada khusus di kawasan Indonesia terletak antara 4° 24' LU - 4° 10' LS dan 108° 30' BT - 119° 00' BT, sedangkan luas secara keseluruhan daratan Pulau Borneo ialah 743.330 Km2.

Sumber https://www.geologinesia.com/

Sabtu, 06 Juni 2020

Keadaan Geografis Pulau Sumatera Yang Membuatnya Berlainan Dari Pulau Lainnya Di Indonesia

Kondisi Geografis Pulau Sumatera - Pulau Sumatera merupakan pulau yang kedua yang paling besar di Indonesia sesudah pulau Kalimantan. Pulau Sumatera juga tergolong pulau yang paling besar  keenam di dunia. Pulau Sumatera mempunyai luas sekitar 473.481 kilometer persegi.

Pulau Sumatera memiliki jumlah masyarakatsebesar 52.210.926 jiwa. Pulau Sumatera juga mempunyai beberapa nama yang diantaranya Pulau Percha, Andalas, Bhumi malayu, Suwarnadwipa dan Swarnabhumi.

Kondisi Geografis Pulau Sumatera Secara Umum

Secara astronomis letak pulau Sumatera berada pada 0° LU dan 102° BT. Selain itu secara gegrafis Pulau Sumatera ini terletak di sebelah barat deretan pulau Nusantara, dimana di sebelah utara memiliki batas dengan Selat Sunda dan sebelah barat memiliki batas dengan Samudera Hindia.

(lihat juga keadaan geografis pulau sulawesi)

 Pulau Sumatera merupakan pulau yang kedua yang terbesar di Indonesia setelah pulau Kalima Kondisi Geografis Pulau Sumatera Yang Membuatnya Berbeda Dari Pulau lainnya di Indonesia

Pulau Sumatera juga mempunyai bermacam-macam fitur alam yang ada disekitarnya seperti banyaknya aliran air sungai yang besar. Sungai besar yang ada di Pulau Sumatera dibeberapa daerah diantaranya:
  • Sungai Asahan di Sumatera Utara, sungai
  • Sungai Kampar di Sumatera Barat
  • Sungai Siak di Riau
  • Sungai Inderagiri di Riau
  • Sungai ogan di Sumatera Selatan
  • Sungai Musi di Sumatera Selatan sungai Komering di Sumatera Selatan
  • Sungai Ketahun di Bengkulu
  • Sungai Batang Tarisan di Sumatera Barat
  • Way Seputih Di Lampung

Inilah Yang Membedakan Pulau Sumatera Dengan Pulau Lainnya di Indonesia

Pulau Sumatera memiliki banyak sungai yang hendak menjadi salah satu sumber kekayaan pulau Sumatera. Selain itu pulau Sumatera tidak hanya mempunyai sungai namun juga mempunyai bukit dan pergunungan. Seperti pengunungan Bukit Barisan yang terletak di bab barat pulau Sumatera dimana pegunungan Bukit Barisan ini membujur dari barat bahari arah tenggara.

Selain itu panjang Bukit Barisan ini sekitar 1.500 kilometer. Bukit Barisan ini telah populer selaku bukit yang terbesar yang ada di pulau Sumatera dimana terdapat gunung – gunung yang masih aktif maupun yang sudah tidak aktif yang mampu kalian temui di sana seperti gunung kerinci, gunung Kaba, gunung marap, dll.

(lihat juga kondisi geografis pulau kalimantan)

Tentang 2 Provinsi Yang Ada Di Pulau Sumatera

Selain kekayaan alam yang di miliki oleh pulau Sumatera. Pulau Sumatera juga merupakan pulau yang mempunyai beberapa provinsi yang ada di dalamnya. Jumlah provinsi yang ada di pulau Sumatera sekitar 9 provinsi yang di antaranya:

Nangroe Aceh Darussalam
Nangroe Aceh darussalam merupakan provinsi yang terletak di sebelah pulau ujung selatan pulau Sumatera dimana ialah kawasan perbatasan antara Indonesia dengan malaysia. Selain itu provinsi aceh dahulu populer dengan daerah Istimewa tetapi ketika ini istilah tempat itimewa ini telah tidak digunakan lagi. Provinsi aceh populer dengan sumber daya alamnya yang begitu kaya dan terkenal dengan sejarah dan budayanya.

Sumatera Utara
Provinsi Sumatera Utara ialah provinsi yang berada di sebelah Provinsi Aceh. Sumatera Utara ini memiliki ibu kota medan yang tidak kalah besar dengan Surabaya dan Jakarta yang ada di Indonesia. Sumatera Utara terletak pada 1° - 4° LU dan 98°- 100° BT. Selain itu, secara geografi Sumatera Utara memiliki luas sekitar 72.981,23 kilometer persegi yang dibagi menjadi empat bab diantaranya ialah Pesisir Timur, Pesisir Barat, Pegunungan Bukit Barisan, dan Kepulauan Nias.

Pulau Sumatera merupakan pulau paling besar kedua yang ada di Indonesia. Pulau Sumatera mempunyai banyak sumber daya alam yang melimpah yang mampu menolong pemasukan perekonomian pulau Sumatera. Selain itu pulau Sumatera memiliki beberapa provinsi yang ada di dalamnya.

Masing-masing provinsi yang masuk dalam pulau sumatera terdapat sumber daya alam yang bervariasi. Oleh alasannya adalah itu, penting untuk menjaga SDA yang ada di sana untuk menyanggupi keperluan makhluk yang ada di pulau tersebut, sekaligus selaku sumber kekayaan Pulau Sumatera.
Sumber https://www.geologinesia.com/

Selasa, 02 Juni 2020

Keadaan Geografis Pulau Sulawesi Yang Membedakannya Dari Pulau Lainnya Di Indonesia

Kondisi Geografis Pulau Sulawesi - Pulau Sulawesi atau istilah lainnya dalam bahasa inggris yakni Celebes yakni sebuah pulau dalam kawasan Indonesia. Letak Pulau Kalimantan ialah berada diantara pulau kalimantan sebelah barat dan Kepulauan Maluku di sebelah timur.

Pulau sulawesi ialah kepulauan paling besar keempat di Indonesia adalah sehabis pulau sumatera, pulau kalimantan, dan Papua. Pulau sulawesi memiliki keindahan alam yang luar biasa, dengan pegunungannya, lautan, ekosistem alamnya dan masih banyak hal lain.

Jika melihat kondisi geografis pulau sulawesi berdasarkan peta, luas, batas maritim, dan batas darat akan secara lebih mendetail dibahas sebagai berikut. Jika dinilai secara terkenal diseluruh dunia pulau sulawesi berada pada urutan ke-sebelas. Luas wilayah pulau Sulawesi yakni sebesar 174.600 km2.

Lihat juga: Kondisi Geografis Pulau Jawa

Yang Membedakan Kondisi Geografis Pulau Sulawesi

Setelah pulau Sumatera, Kalimantan dan pulau Papua, pulau Sulawesi menjadi bab dari kepulauan Indonesia yang keempat. Luas daratan pulau sulawesi yaitu 174.000 Km Persegi, dengan bentuknya yang unik adalah menyerupai mirip bunga mawar keuntungan-keuntungan atau mirip aksara K besar.

Bentuk huruf K ini terlihat memanjang dari utara ke selatan dengan tiga semenanjung yang membujur ke arah timur maritim, timur dan tenggara. Hal inilah yang membedakan kondisi geografi pulau Sulawesi berlainan dengan pulau lainnya di Indonesia.

Pulau Sulawesi dibatasi oleh Selat Makasar pada bagian barat yang terpisah dari Kalimantan serta terpisah dari kepulauan Maluku dari Laut Maluku. Pulau Sulawesi ini memiliki batas daratan dengan Borneo disebelah barat.

Sedangkan untuk sebelah Utara yakni memiliki batas dengan Filipina, sebelah selatan dengan Flores, dan sebelah timur hingga tenggara memiliki batas dengan Maluku. Total luas Pulau Sulawesi adalah 174.600 Km2 dan dengan titik pusat koordinatnya berada di 2°08' LU dan 170°17' BT.

 Pulau Sulawesi atau sebutan lainnya dalam bahasa inggris yaitu Celebes adalah sebuah pula Kondisi Geografis Pulau Sulawesi Yang Membedakannya Dari Pulau Lainnya Di Indonesia

Batas kawasan Pulau Sulawesi serta Nama-Nama Laut, Pantai, Pegunungan, dan Daratan

Dilihat dari Kondisi geografis Pulau Sulawesi berikut ini ialah batasan-batasan antara bahari dan daratannya:
1. Batas Laut Pulau Sulawesi
  • Daerah Timur: Laut Banda
  • Daerah Barat: Selat Makasar
  • Daerah Selatan: Laut Sulawesi
  • Daerah Utara: Laut Flores

2. Batas Daratan Pulau Sulawesi
  • Daratan Timur: Kepulauan Maluku
  • Daratan Barat: Pulau Kalimantan
  • Daratan Selatan: Pulau NTT dan NTB
  • Daratan Utara: Negara Filipina

Lihat juga: Kondisi Geografis Pulau Kalimantan

Berikut ialah nama-nama pantai, nama maritim, nama pegunungan, dan nama-nama daratan pada pulau Sulawesi.
  • Nama-nama Pantai Pada Pulau Sulawesi diantaranya Pantai Malalayang, Pantai Lakeba, Pantai Likupang, Pantai Dato Majene, Pantai Pall, Pantai Kema dan masih ada banyak sekali pantai yang lainnya.
  • Nama Laut Pada Pulau Sulawesi yakni Laut Sulawesi, Laut Bunakan, Laut Sangibe dan laut Wakatobe.
  • Berikut Nama-nama Dataran rendah Pulau Sulawesi yakni Jeneponto, Bulukumba, Takalar, Gowa, Salayar, Majene, Mamuju, Ujung Pandang dll.
  • Nama-nama gunung pulau Sulawesi diantaranya ialah gunung Mahawu, gunung Awu, Gunung Klabat, Gunung Mekongga, Gunung Gandang Dewata dll.

Dilihat dari kondisi geografis pulau sulawesi yang memiliki luas wilayah adalah 174.600 km2. Titik koordinatnya berada 2°08' LU dan pada 170°17' BT. Sedangkan untuk batas laut pulau Sulawesi adalah untuk tempat timur yaitu Laut Banda, kawasan barat adalah selat Makasar, daerah utara Laut Sulawesi, dan tempat selatan yaitu Laut Flores.

Untuk batas daratannya, pulau sulawesi berbatasan di timur dengan Kepulauan Maluku, di Barat dengan Pulau Kalimantan, di Utara dengan Negara Filipina, serta di Selatan dengan Pulau NTT dan NTB.

Sumber https://www.geologinesia.com/

Kamis, 21 Mei 2020

Kondisi Geografis Pulau Jawa Yang Khas Dan Membedakannya Dengan Pulau Lain Di Indonesia

Karakteristik Kondisi Geografis Pulau Jawa - Pulau Jawa adalah salah satu dari 5 pulau paling besar yang ada di Indonesia. Pulau ini juga masuk dalam jejeran pulau terbesar di dunia. Meskipun luas Pulau Jawa tidak seluas Pulau Borneo, tetapi pulau ini justru memiliki jumlah masyarakatpaling banyak, alasannya hampir 60% penduduk Indonesia menempati pulau tersebut.

Setiap kawasan di Bumi pastinya mempunyai karakteristik kondisi geografis yang khas, yang bisa menjadi pembeda antara satu dengan lainnya. Begitupula dengan keadaan geografis Pulau Jawa yang pada kenyataannya cukup berlainan dengan kondisi geografis pulau-pulau lain yang ada di Indonesia dan di dunia kebanyakan.

Perbedaan kondisi geografis sebuah kawasan akan tercipta alasannya adalah imbas letak geografis, astronomis, bahkan geologis sebuah kawasan. Kondisi ini pada kesudahannya akan besar lengan berkuasa kepada keadaan demografi dan sosial budaya di sekeliling wilayah tersebut.

Kondisi geografis mengandung definisi sebagai keadaan paras bumi yang dilihat berdasarkan aspek geografi mirip letak daerah (baik secara astronomis maupun geografis), iklim, cuaca, bentang alam atau relief, fauna, flora, dan lain sebagainya.

Khusus untuk Pulau Jawa yang merupakan pulaunya pusat pemerintahan negara Indonesia, kali ini geologinesia akan menunjukkan penjelasan lebih mendalam ihwal keadaan geografis Pulau Jawa yang nantinya akan menjadi karakteristik atau ciri khasnya. Simak penjelasannya.

Daftar isi

Letak Pulau Jawa

Jawa atau umumdieja "Djawa" secara relatif berada di sebelah selatan Pulau Borneo, sebelah tenggara Malaysia dan Pulau Sumatera, dan sebelah barat Pulau Bali.

Daratan Pulau Jawa dikelilingi oleh banyak perairan, mulai dari Laut Jawa yang berada di utara, Samudra Hindia di selatan, Selat Sunda di bab Barat, dan Selat Bali di bab Timur.

Berdasarkan garis bujur dan lintang maka letak astronomis Pulau Jawa adalah 113°48'10" sampai 113°48'26" BT (Bujur Timur), serta 7°50'10" sampai 7°56'41" LS (Lintang Selatan). Pulau ini merupakan bagian dari Kepulauan Sunda Besar dan Asia Tenggara.

Sedangkan jika mengacu pada posisi pulau ini terhadap fitur geografi yang ada disekitarnya, maka letak geografis Pulau Jawa yakni:
  • Sebelah Barat: Selat Senda
  • Sebelah Utara: Laut Jawa
  • Sebelah Timur: Selat Bali
  • Sebelah Selatan: Samudra Hindia

Karakteristik Kondisi Geografis Pulau Jawa Kondisi Geografis Pulau Jawa yang Khas dan Membedakannya dengan Pulau Lain di Indonesia
Gambar kondisi geografis Pulau Jawa menurut peta dan determinasi letak geografis Pulau Jawa.

Luas Pulau Jawa

Sebagai pulau paling besar ke-4 di Indonesia maka diketahui luas Pulau Jawa yaitu sekitar 138.793 km2. Pulau ini memiliki panjang 1.033 km dari timur ke barat dan pada posisi tengah (sentra) lebarnya sekitar 104 km, sedangkan pada kedua ujungnya (barat dan timur) masing-masing mempunyai lebar sekitar 98 dan 107 km.

Karena letaknya yang dikelilingi oleh perairan besar dimana terdapat palung-palung maritim di dalamnya, serta dilewati sirkum gunungapi mediterania, Pulau Jawa menjadi salah satu pulau yang beresiko terjadi bencana alam geologi.
Karakteristik Kondisi Geografis Pulau Jawa Kondisi Geografis Pulau Jawa yang Khas dan Membedakannya dengan Pulau Lain di Indonesia
Gambar ukuran Panjang dan Lebar Pulau Jawa.

Batas Pulau Jawa

Secara manajemen Pulau Jawa dimiliki oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia yang menerapkan metode pembagian wilayah dari yang paling besar disebut provinsi, lalu mengecil ke kabupaten, kecamatan, dan desa.

Pulau Jawa ditempati oleh 4 provinsi, adalah Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten, serta 2 wilayah khusus setingkat provinsi yang disebut Daerah Khusus/spesial, yaitu DKI Jakarta dan DI Yogyakarta.
Karakteristik Kondisi Geografis Pulau Jawa Kondisi Geografis Pulau Jawa yang Khas dan Membedakannya dengan Pulau Lain di Indonesia
Peta Administrasi Pulau Jawa.
Berkaitan dengan batasan geografi pulau ini, maka perbatasan Pulau jawa mampu dijabarkan dengan batas maritim (perairan), batas daratan, dan batas antar kawasan administrasi. Batas Laut Pulau Jawa yakni selaku berikut:
  • Sebelah utara : Berbatasan dengan Laut Jawa
  • Sebelah barat : Berbatasan dengan Selat Sunda
  • Sebelah selatan : Berbatasan dengan Samudra Hindia
  • Sebelah timur : Berbatasan dengan Selat Bali
Sedangkan untuk batas daratan Pulau Jawa ialah selaku berikut:
  • Sebelah utara : Berbatasan dengan daratan Pulau Kalimantan (lihat juga kondisi geografis pulau kalimantan)
  • Sebelah barat : Berbatasan dengan daratan Pulau Sumatera
  • Sebelah barat daya : Berbatasan dengan daratan Pulau Christmas
  • Sebelah timur : Berbatasan dengan daratan Pulau Bali
Untuk batas Pulau Jawa menurut daerah Administrasi terdekatnya yang berbeda pulau yakni selaku berikut:
  • Utara : Berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan
  • Barat : Berbatasan dengan Provinsi Lampung
  • Timur : Berbatasan dengan Provinsi Bali
  • Barat Daya : Berbatasan dengan kawasan Australia (Pulau Christmas)

Bentang Alam Pulau Jawa

Pulau Jawa merupakan pulau yang relatif lebih muda dibanding pulau-pulau lain yang ada di Indonesia. Karena Pulau Jawa pada dasarnya terbentuk dari aktivitas vulkanik, maka kenampakan alam atau bentang alam yang khas dari Pulau Jawa yaitu banyak tampakpegunungan dan gunung api yang masih aktif, beberapa diantaranya Gunung Semeru, Gunung Bromo, Gunung Merapi dan banyak lagi yang lainnya.

Pulau ini mempunyai tidak kurang dari 112 gunung berapi, dimana 45 di antaranya masih aktif hingga dikala ini. Gunung-gunung ini membentuk punggungan yang membentang dari arah timur ke barat dan diapit oleh pegunungan kapur dan dataran rendah.

Gunung berapi tertinggi di pulau ini yaitu Gunung Semeru dengan ketinggian 12.060 kaki (3.676 meter), sedangkan Gunung Merapi (2.914 m) merupakan gunungapi paling aktif di pulau ini bahkan di Indonesia.

Dampak dari banyaknya gunung berapi yang masih aktif, ditambah lagi dengan versi punggung gunungnya yang terpisah-pisah menciptakan beberapa kawasan dalam pulau ini tergolong dalam daerah terisolasi. Namun, kondisi yang demikian menciptakan wilayah ini menyimpan potensi alam berupa lahan pertanian dan perkebunan yang sangat besar.

Selain berisikan banyak gunungapi, kenampakan alam yang khas dari Pulau Jawa juga yakni banyak ditemukan sungai besar dan panjang yang mengalir antar provinsi, dimana beberapa diantaranya masuk dalam gugusan sungai-sungai besar yang dimiliki negara Indonesia. Sebut saja salah satunya yakni Sungai Bengawan Solo yang membentang di 2 provinsi berbeda.

Sungai Bengawan Solo sampai saat ini merupakan sungai terpanjang di Pulau Jawa dengan panjang sekitar 372 mil (600 km). Hulu sungai ini berada di Jawa tengah, tepatnya di gunung berapi Tawu, yang kemudian mengalir ke utara, lalu ke timur, dan terakhir bermuara di Laut Jawa akrab kota Surabaya.

Sistem sungai di Pulau Jawa sangatlah penting, alasannya dipakai selaku irigasi lahan pertanian dan perkebunan yang pada gilirannya sungguh membantu meningkatkan perekonomian penduduk di dalam pulau tersebut.

Iklim Pulau Jawa

Hampir di semua daerah Indonesia mempunyai iklim tropis, begitupula di Pulau Jawa. Suhu rata-rata tahunan di Pulau Jawa bisa mencapai 22°-29°C, sedangkan kelembapan rata-ratanya sekitar 75%. Suhu di Pulau Jawa bervariasi, dimana lazimnya pada siang hari dan saat animo kemarau suhu di pantai lebih tinggi sampai mencapai 34°C.

Posisi dataran pantai pun sungguh mempengaruhi kombinasi suhu disana, dimana tempat yang berada di pantai utara memiliki suhu yang condong lebih tinggi (lebih panas) dibandingkan kawasan di pantai selatan. Sedangkan untuk di daerah pegunungan tinggi, tentu saja suhunya lebih rendah atau lebih sejuk dibandingkan kawasan dataran rendah atau tempat tepi pantai.

Pulau Jawa terletak di sabuk hujan khatulistiwa. Hal ini menghasilkan iklim tropis yang khas dengan karakteristik tingkat curah hujan, suhu, dan kelembapan yang tinggi. Pulau ini mengalami 2 jenis musim, yaitu animo penghujan yang normalnya terjadi dari bulan Desember hingga Maret, dan animo kemarau dari Mei hingga Oktober.

Suhu di animo hujan berkisar dari 21°C (70°F) sampai 33°C (90°F), kecuali pada daerah yang berada di elevasi tinggi (pegunungan), yang umum suhunya jauh lebih acuh taacuh. Suhu terendah yang pernah terekam di pulau ini yaitu 18°C (65°F). Seringnya terjadi pergantian musiman arah angin (angin animo) dari Samudra Hindia dan Samudra Pasifik menyebabkan kondisi iklim di pulau ini lebih beraneka ragam.

Flora dan Fauna di Pulau Jawa

Lebih dari 5.000 spesies tanaman dimengerti mampu ditemukan di Pulau Jawa. Hutan hujan yang lebat sungguh sering didapatkan di lereng pegunungan, sementara hutan bambu banyak terlihat di kawasan bagian barat.

Di pulau ini juga mampu tampakbuah-buahan seperti pisang, mangga, dan berbagai pohon buah-buahan yang masuk dalam spesies Asia. Selain itu jenis pohon yang lain mirip pohon jati, rasamala, casuarina, bambu, dan beringin juga ada dalam pulau ini. Kayu jati merupakan salah satu pohon unggulan ekspor Indonesia yang banyak berasal dari Pulau Jawa.

Sedangkan untuk fauna, pulau ini memiliki hewan khas mirip warak bercula satu dan sapi liar, walaupun spesies ini sekarang hanya terlihat di tempat yang lebih terpencil, utamanya di Taman Nasional Ujung Kulon (ujung barat Pulau Jawa) yang ditetapkan selaku situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1991.

Selain hewan langka badak bercula satu, ada juga Harimau Jawa yang dimengerti ketika ini telah punah. Pulau ini juga merupakan habitat bagi simpanse, babi hutan, dan buaya. Selain itu, diketahui ada sekitar 100 spesies ular, 400 spesies burung, dan 500 spesies kupu-kupu yang hidup di pulau ini.

Fakta Penting Geografi Pulau Jawa

Berdasarkan apa yang telah diterangkan di atas, maka di bawah ini ialah beberapa fakta penting yang geologinesia rangkum terkait dengan kondisi geografis Pulau Jawa.
Kondisi Geografis Pulau Jawa Keterangan
Letak Relatif Selatan P.Kalimantan, utara Samudra Hindia, dan tenggara P.Sumatera
Letak Astronomis Pulau Jawa 113°48'10" – 113°48'26"BT, 7°50'10" – 7°56'41"LS
Letak Geografis Pulau Jawa Barat: Selat Senda, Utara: Laut Jawa, Timur: Selat Bali, Selatan: Samudra Hindia
Luas Pulau Jawa 138.793 km2
Panjang Pulau Jawa 1.033 km dari timur ke barat
Lebar Pulau Jawa Sisi barat: 98 km, sisi tengah: 104 km, segi timur: 107 km
Batas Laut Pulau Jawa Utara: Laut Jawa, Selatan: Samudera Hindia, Barat: Selat Sunda, Timur: Selat Bali
Batas Daratan Pulau Jawa Utara: Kalimantan, Barat: Sumatera, Baratdaya: P.Christmas, Timur: Bali
Provinsi di Pulau Jawa Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, DKI Jakarta, DI Yogyakarta
Bentang Alam Pulau Jawa Banyak gunungapi aktif, sungai besar dan panjang, dataran tinggi, dataran rendah
Kondisi Iklim Pulau Jawa Tropis, suhu rata-rata tahunan 22°-29°C, mempunyai 2 animo (musim hujan dan kemarau)
Flora/Tumbuhan Pulau Jawa 500 spesies flora seperti jati, pisang, mangga, rasamala, bambu, beringin, casuarina
Fauna/Hewan Pulau Jawa Badak bercula satu, kera, babi hutan, buaya, 400 spesies burung, 100 spesies ular, 500 spesies kupu-kupu.

Demikian klarifikasi lengkap wacana kondisi geografis Pulau Jawa serta karakteristiknya yang khas dan membedakannya dengan pulau lain. Dari isu ini, dapat terlihat bagaimana keunikan geografis pulau ini sehingga dijadikan selaku pulau daerah beradanya sentra pemerintahan negara Indonesia.

Update Data: Januari 2021

Sumber https://www.geologinesia.com/

Minggu, 17 Mei 2020

Kondisi Geografis Indonesia Yang Menarik Dikenali

 Indonesia adalah negara yang terletak di lepas pantai daratan Asia Tenggara Kondisi Geografis Indonesia yang Menarik Diketahui
Kondisi Geografis Negara Indonesia - Indonesia ialah negara yang terletak di lepas pantai daratan Asia Tenggara, tepatnya berada diantara Samudra Hindia dan Pasifik. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada dan di sekeliling garis khatulistiwa, serta memiliki panjang kawasan yang setara dengan seperdelapan bulat Bumi. Lalu bagaimana keadaan geografis Indonesia yang katanya mempesona dan unik tersebut? Yuk, simak klarifikasi lengkapnya.

Catatan: untuk mengenali posisi Indonesia dalam peta dunia, silahkan lihat Peta Indonesia Lengkap.

Pulau paling besar di Indonesia terdiri atas Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Pulau Papua. Berdasarkan letaknya diatas maka ciri khas kondisi geografis Indonesia yang unik dan menarik dihasilkan sebab dampak posisinya baik di dua daratan besar (Australia dan Asia) maupun posisinya yang berada disekitar garis khatulistiwa.

Selain pulau besar, Indonesia juga tersusun atas Kepulauan Kecil (Nusa Tenggara dan Bali) dengan rantai pulau yang membentang ke arah timur melalui Pulau Timor, Kepulauan Maluku yang terletak antara Sulawesi dan Pulau Papua. Ibukota Indonesia adalah Jakarta, terletak di akrab pantai barat laut Pulau Jawa. Pada awal kala ke-21 Indonesia yakni negara terpadat di Asia Tenggara dan negara terpadat keempat di dunia.

Kondisi Umum Daratan Utama Indonesia

Indonesia yakni negara terbesar di Asia Tenggara, dengan dimensi dari timur ke barat panjangnya sekitar 3.200 mil (5.100 km) dan dari utara ke selatan 1.100 mil (1.800 km). Indonesia berbagi perbatasan darat dengan Malaysia di bab utara Pulau Borneo, Papua Nugini di tengah Pulau Nugini, dan Negara Timor Leste di tengah Pulau Timor.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa Indonesia berada diantara 2 benua dan 2 samudra, yakni Benua Asia (di sebelah utara-barat maritim) dan Benua Australia (di sebelah selatan-tenggara), serta Samudra Hindia (di sebelah selatan-barat daya) dan Samudra Pasifik (di sebelah timur-timur laut). Secara astronomis Indonesia berada pada posisi 6°LU - 11°LS dan 95°BT - 141°BT.

Indonesia memiliki sekitar 17.500 pulau, dimana lebih dari 7.000 pulau tidak berpenghuni. Hampir tiga perempat luas daerah Indonesia diwakili oleh Pulau Sumatra, Kalimantan, dan Papua, sedangkan Sulawesi, Jawa, dan Maluku mengikut dibelakangnya.

(lihat juga mengenai Kondisi Geografis Pulau Jawa)

Keadaan Relief Indonesia

Pulau-pulau besar di Indonesia dicirikan oleh pegunungan vulkanik yang berhutan lebat, yang miring ke bawah ke dataran pantai yang ditutupi oleh rawa aluvial tebal. Struktur fisik Indonesia yang unik meliputi pertemuan tiga bab utama kerak bumi, rantai gunung berapi, dan palung laut dalam.

Pulau Kalimantan dan busur kepulauan yang mencakup Sumatra, Jawa, Bali, dan rantai Sunda Kecil di Sunda Shelf (Paparan Sunda) ialah perpanjangan dari massa benua Asia. Paparan dibatasi di sebelah selatan dan barat oleh palung maritim dalam, seperti Palung Jawa dengan titik terendahnya 7.450 meter di bawah permukaan laut dan membentuk batas kontinen (benua).

New Guinea (Nugini) dan pulau-pulau yang berdekatan, tergolong pulau Halmahera, berada di Sahul Shelf (Paparan Sahul), yang ialah perpanjangan bagian barat bahari dari massa benua Australia. Sebelah timur bahari Paparan Sahul dibatasi oleh serangkaian palung samudera dan ke arah barat bahari juga oleh beberapa palung maritim, rantai terumbu karang, dan serangkaian punggungan bawah maritim.

Selanjutnya, unit ketiga kerak pembentuk Indonesia adalah perpanjangan sabuk pegunungan yang membentuk Jepang dan Filipina. Hal ini dapat tampakdari pegunungan yang membentang antara Kalimantan dan Papua serta meliputi serangkaian gunung berapi dan juga palung laut dalam di sekeliling Pulau Sulawesi dan Maluku.

Paparan Sunda di sekeliling Laut Jawa memiliki relief yang relatif rendah, berisi beberapa terumbu karang, dan bukan bertipe vulkanik. Sistem gunung yang membentang di sepanjang laut Cina Selatan dan Sulawesi dari paparan ini menandai tepi luar dari massa benua Asia. Wilayah ini merupakan area yang sungguh lapang dan ialah salah satu zona vulkanik paling aktif di dunia.

Sisi luar (sebelah selatan) rantai kepulauan Sumatra melalui Jawa dan Sunda Kecil membentuk tepi depan daratan Asia Tenggara. Hal ini ditandai oleh kedatangan gunung berapi aktif yang ke areah selatan dan barat dibatasi oleh serangkaian palung laut dalam.

Di segi sebelah dalam (utara) tersusun atas rangkaian pulau-pulau kecil, gunung berapi, rawa, dataran rendah, dan Laut Jawa yang dangkal. Laut di segi utara ini terbentuk pada final Zaman Pleistosen (sekitar 12.000 tahun yang kemudian), dan didapatkan juga bukti bekas daratan (semacam jembatan alami) yang memfasilitasi migrasi tanaman dan hewan dari benua Asia.

Sistem Drainase dan Sungai di Indonesia

Dibandingkan negara lain yang berada di daratan Asia, bergotong-royong Indonesia hanya memiliki sedikit sungai besar. Sungai-sungai Indonesia biasanya relatif pendek dan mengalir dari pegunungan ke bahari. Sungai Kapuas (1.140 km), Barito (900 km), dan Mahakam (770 km) adalah tiga terpanjang di negara ini. Pulau Papua yang sebagian besar wilayahnya menerima curah hujan lebat, terkuras oleh sejumlah sungai besar mirip Baliem, Mamberamo, dan Digul.

Indonesia memiliki sejumlah danau populer, dimana yang paling terkenal ialah di Sumatera, adalah Danau Toba. Danau ini terletak di sebelah utara pada ketinggian sekitar 3.000 kaki (900 meter) di atas permukaan bahari dan mencakup kawasan sekitar 440 mil persegi (1.140 km persegi). Sulawesi juga memiliki beberapa danau besar dan dalam, mirip Danau Towuti dan Matano yang berada di bab selatan pulau tersebut, serta dan Danau Poso yang terletak di tengah Pulau Sulawesi.

Laut yang mengelilingi Indonesia merupakan sebuah fitur hidrologi yang sangat penting dan berfungsi baik selaku sarana transportasi maupun selaku pembatas yang melindungi fitur budaya dan lingkungan antar pulau-pulau yang ada di Indonesia. Laut dangkal yang terletak diantara pulau-pulau kecil ialah sumber deposit minyak lepas pantai, gas alam dan juga mineral.

Karakteristik Tanah di Indonesia

Tanah di Indonesia menggambarkan korelasi antara iklim dan batuan induk merupakan salah satu keadaan geografis Indonesia yang mempesona. Batuan di Jawa dominan berasal dari vulkanik andesit (batuan abu-debu gelap yang disusun oleh mineral oligoklas atau feldspar), sedangkan riolit (bentuk lava asam dari granit) lebih banyak didominasi terdapat di Sumatera, granit di kepulauan Riau, batuan sedimen di Kalimantan dan Papua.

(Lihat juga perihal Kondisi Geografis Pulau Kalimantan)

Tanah yang dihasilkan di tempat lembab terdiri atas tanah laterit yang mengandung besi oksida dan aluminium hidroksida dengan kombinasi tingkat kesuburannya tergantung pada batuan asalnya. Laterit yang dimaksud disini termasuk tanah margalite hitam, debu-abu, serta tanah kapur merah.

Tanah yang paling subur yakni jenis tanah Ando, yang terbentuk pada endapan vulkanik andesitik di pantai timur bahari Sumatera. Tanah tersebut juga dapat tampakJawa dan Sulawesi. Tanah subur juga dapat berasal dari abu vulkanik yang terbawa oleh angin, lalu diendapkan selaku lapisan material anorganik yang homogen di area yang luas.

Secara biasa , panas yang terus-menerus dan curah hujan yang lebat di sebagian besar kawasan Indonesia telah menimbulkan proses erosi, pelapukan, dan leaching (pembersihan) kandungan unsur tanah. Di kawasan yang tertutup hutan hujan tropis seperti di Kalimantan, tanah dapat tersadar oleh siklus hutan. Saat tanaman mati, mereka membusuk dengan cepat, melepaskan nutrisi yang diserap kembali oleh pertumbuhan vegetasi baru.

Meskipun jenis tanah seperti itu sungguh mendukung kemajuan tumbuhan di hutan, namun tanah tersebut tidak bisa mendukung populasi tumbuhan pertanian dalam jumlah yang besar. Pembalakan hutan secara liar mampu menetapkan siklus hutan dan mampu menimbulkan percepatan kerusakan tanah.

Kondisi Iklim Indonesia

Iklim merupakan ciri khas penting keadaan geografis Indonesia. Iklim Indonesia sebagian besar diputuskan oleh struktur pulau dan posisinya di garis khatulistiwa. Faktor posisi di sekeliling khatulistiwa akan menjamin suhu yang tinggi dan sifatnya yang merata. Selain itu, lokasi indonesia yang berada diantara dua daratan besar yaitu Asia dan Australia menyebabkannya terdampak oleh contoh curah hujan musiman yang dibawa oleh angin trend.

Suhu tertinggi di berada sepanjang pantai, dimana suhu rata-rata tahunan berkisar 70 hingga 80°F. Di Indonesia, kawasan di atas ketinggian 2.000 kaki (600 meter) akan condong lebih sejuk, cuma Pegunungan Maoke di Papua suhunya sungguh hambar ditandai dengan kedatangan salju. Di Jakarta, pada dikala hari terik suhunya mampu meraih hampir 100°F (38°C), sedangkan pada sungguh hambar bisa turun hingga sekitar 65°F (18°C).

Sebagian besar daerah Indonesia mendapatkan curah hujan lebat sepanjang tahun, dimana jumlah paling besar terjadi dari Desember sampai Maret. Namun, dari Jawa tengah ke arah timur menuju Australia, isu terkini kemarau mulai terasa justru pada bulan Juni hingga Oktober.

Pulau-pulau Timor dan Sumba selama berbulan-bulan menerima hanya sedikit hujan. Jumlah curah hujan tertinggi sering terjadi di daerah pegunungan Sumatra, pegunungan Kalimantan, Sulawesi, dan Papua, dimana curah hujan tahunan bisa meraih lebih dari 120 inci (3.000 mm).

Jawa barat, Jawa tengah, sebagian wilayah Sulawesi dan Maluku memiliki curah hujan rata-rata 80 inci (2.000 mm) per tahun. Jawa Timur, Bali, Sulawesi selatan dan tengah, mempunyai curah hujan rata-rata antara 60 sampai 80 inci (1.500 dan 2.000 mm), sedangkan Kepulauan Sunda Kecil yang paling bersahabat dengan Australia cuma menerima 40 hingga 60 inci (1.000 hingga 1.500 mm) per tahun.

Terjadinya kombinasi trend di Indonesia disebabkan oleh drift angin monsunal Asia dan konvergensi massa udara tropis dari utara dan selatan garis khatulistiwa di sepanjang garis intertropis bertekanan rendah. Pola angin musim di bab tertentu dari kepulauan tergantung pada lokasi baik itu di utara atau di selatan khatulistiwa, kedekatan dengan Australia atau daratan Asia, maupun pada posisi bagian depan intertropis.

Selama bulan Desember, Januari, dan Februari, angin demam isu barat dari daratan Asia akan menjinjing hujan lebat ke Sumatra bagian selatan, Jawa, dan Kepulauan Sunda Kecil. Sedangkan pada bulan Juni, Juli, dan Agustus, tempat-daerah tersebut akan dipengaruhi oleh animo timur, yang menjinjing udara kering dari Australia.

Pada ketika monsun timur sudah melintasi khatulistiwa atau menjadi monsun barat daya di bagian bumi utara, angin menjadi lembab dan menjadi sumber terjadinya hujan. Sumatera dan Kalimantan, yang terletak akrab dengan khatulistiwa dan jauh dari Australia, kebanyakan tidak memiliki musim kemarau, meskipun curah hujan condong lebih rendah selama bulan Juli dan Agustus. Angin Topan yang kuat, condong tidak terjadi di Indonesia, tetapi tornado petir cukup sering terjadi di Indonesia.

Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia

Vegetasi Indonesia mirip dengan Filipina, Malaysia, dan Papua Nugini. Ada sekitar 40.000 spesies tumbuhan bunga, termasuk 5.000 spesies anggrek, serta bunga monster (Rafflesia arnoldii), yang merupakan bunga terbesar di dunia. Ada lebih dari 3.000 spesies tergolong beberapa varietas kayu berguna mirip jati dan kayu ulin. Ribuan spesies tumbuhan dieksploitasi untuk tujuan ekonomi, baik itu secara pribadi maupun tidak pribadi.

Vegetasi di Indonesia yang paling utama berada di hutan hujan tropis, dataran rendah, dan perbukitan yang tingginya berada di bawah 5.000 kaki (1.500 meter). Di atas 5.000 kaki (1.500 meter) jenis hutan akan beralih ke hutan dataran tinggi yang didominasi oleh spesies pohon ek, laurel, teh, dan magnolia.

Ciri khas lain dari vegetasi Indonesia yaitu hutan bakau, yang dicirikan oleh formasi pohon-pohon yang berpancang atau berakar, yang cuma tumbuh di air asin atau payau di sepanjang pantai berlumpur. Rawa-rawa mangrove ditemukan secara luas di sepanjang bahari dangkal di Sumatra bagian timur, Kalimantan selatan, dan bagian tenggara Papua.

Indonesia terletak di zona transisi antara dua wilayah tanaman dan fauna dunia yaitu Tipe Asiatis yang berada di kawasan barat Indonesia, dan Tipe Australis meliputi kawasan bab timur Indonesia. Batas daerah antar keduanya ini disebut dengan Garis Wallace, yang membentang di utara diantara Kalimantan dan Sulawesi dan di selatan diantara Bali dan Lombok. Tipe tanaman dan fauna di batas 2 kawasan tersebut juga mempunyai karakteristik tersendiri yang biasa diketahui dengan sebutan Tipe Peralihan.

Di sebelah barat tersusun atas komunitas hewan Asia tergolong mamalia seperti warak, orangutan, tapir, harimau, dan gajah. Sedangkan di bagian timur (terkait dengan fauna Australis) tersusun atas jenis burung mirip kakatua, bowerbirds, dan burung cendrawasih, serta marsupial mirip bandicoots (insektivora kecil, mamalia marsupial herbivora) dan kuskus (marsupial arboreal berbulu).

Dengan keadaan geografis Indonesia seperti diatas membuat Indonesia memiliki ragam mata pencaharian, contoh tinggal, dan juga model ekonomi yang tak sama dengan negara lain. Dan alasannya itu pula negara ini memiliki beragam jenis suku, ras, budaya, agama, serta bahasa.

Bagaimana sahabat geologinesia, sangat asyik bukan mengenal kondisi geografis sebuah wilayah?. Sebagai warga negara yang baik, telah sepantasnyalah kita bersyukur atas keunikan keadaan geografis Indonesia ini, dan jangan lupa untuk terus mempertahankan keindahan alam Indonesia.

Sumber https://www.geologinesia.com/

Kamis, 14 Mei 2020

Keadaan Geografis Pulau Bali : Letak, Iklim Dan Topografi

Bagaimana kondisi geografis Pulau Bali? - Bali ialah salah satu pulau di Indonesia yang begitu populer di kalangan turis mancanegara selaku destinasi wisata favorit untuk dikunjungi. Tak hanya di kalangan pelancong luar negeri saja, Bali juga menjadi destinasi favorit wisatawan dalam negeri.

Pantai yang menarik, pegunungan yang sejuk serta budaya yang tetap dijaga kelestariannya yaitu pesona yang membuat para pelancong senantiasa ingin kembali. Namun bagi Anda warga Indonesia, tahukah Anda ihwal keadaan geografis pulau Bali ini? Jika belum, informasi di bawah ini akan menolong Anda mengenali dan mengenal lebih dalam perihal Pulau Bali dari segi geografinya.

Dilihat dari faktor geografis, Pulau Bali sebetulnya tidak berlainan jauh dengan pulau-pulau lain di Indonesia. Untuk lebih mengenal kondisi geografis Pulau Bali, berikut yakni keadaan yang paling khas yang cukup membedakannya dengan pulau lain.

(lihat juga kondisi geografis sulawesi)

1. Letak dan Luas Wilayah
Pulau Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Nusa Tenggara Barat. Wilayah pulaunya mempunyai luas sebesar 5.636km². Pulau Bali di bagian Timur memiliki batas dengan Selat Lombok dan Pulau Nusa Tenggara Barat. Sedangkan di Barat memiliki batas dengan Selat Bali dan Provinsi Jawa Timur. Sedangkan di bagian Utara berbatasan dengan Laut Bali dan sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia.

2. Iklim
Bali dikenal selaku surga tropis yang ada di Indonesia. Iklim Bali yaitu iklim tropis dimana pergeseran musimnya dipengaruhi oleh angin trend yang berganti setiap 6 bulan sekali. Sama seperti musim yang terjadi di Indonesia secara lazim, Provinsi Bali mengalami isu terkini penghujan pada Bulan Oktober-April dan demam isu kemarau mulai dari April hingga Oktober. Untuk curah hujan rata-rata di Bali yakni 127mm/bulan. Sedangkan temperatur udaranya beragam mulai dari 24°-38°C.

3. Kondisi Topografi
Secara umum kondisi topografi Bali juga beragam mulai dataran rendah, pantai, dataran tinggi dan pegunungan. Pegunungan di Bali membentang dari wilayah barat hingga timur pulau Bali. Ada beberapa gunung aktif yang ada di Bali mirip Gunung Agung, Gunung Batur, Gunung Abang dan Gunung Batukaru tinggi. Mayoritas masyarakatBali yang menganut agama Hindu mempercayai Gunung Agung sebagai gunung suci.

Selain gunung, keadaan geografis Bali juga ditandai dengan adanya 4 danau besar. Danau ini bahkan terletak di tengah pulau. Danau-danau itu antara lain adalah Danau Beratan atau juga diketahui dengan Danau Bedugul, Danau Batur, Danau Buyan, dan Danau Tamblingan.

(lihat juga keadaan geografis sumatra)

4. Terdiri dari Beberapa Pulau Kecil di Sekelilingnya
Bali tidak cuma berisikan satu pulau besar saja, namun juga beberapa pulau-pulau kecil. Diantara pulau-pulau kecil yang populer di Bali antara lain adalah Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan dan beberapa pulau lain. Dengan kekayaan geografis ini, tak heran kalau Bali senantiasa menjadi favorit destinasi bagi wisatawan, alasannya Bali juga seolah tak pernah habis untuk dieksplor.

Kondisi geografis di Bali ini mampu dirangkum dalam point khusus di bawah ini:
  • Letak dan Luas Pulau Bali: Luas 5.636 km² , Letaknya berada diantara Pulau Jawa dan Pulau nusa Tenggara Barat.
  • Iklim: Tropis, dengan curah hujan sekitar 127mm/bulan dan suhu mulai dari 24°-38°C.
  • Geografis Wilayah: Dikelilingi gunung aktif dan tidak aktif, Di bab tengahnya terdapat danau besar, berisikan beberapa pulau kecil di sekitarnya.

Kondisi geografis Pulau Bali yang beragam mulai dari dataran rendah hingga pegunungan menciptakan daerah Bali memiliki peluangwisata yang sangat bermacam-macam pula. Dari kondisi ini jugalah yang dimanfaatkan oleh pemerintah Bali untuk mengembangkan destinasi wisata selaku salah satu sumber devisa.
Sumber https://www.geologinesia.com/

Kamis, 07 Mei 2020

Keadaan Geografis Pulau Papua : Batas, Topografi, Iklim Dan Kondisi Alam

Bagaimanakah keadaan geografis Pulau Papua? - Indonesia terdiri atas aneka macam daerah yang berlainan. Mulai dari Sabang sampai Merauke, kondisi geografis yang dimiliki berlainan satu sama lain. Perbedaan ini disebabkan adanya bentuk daerah dan keadaan cuaca yang berbeda. Kondisi geografis Pulau Papua yakni hal yang menawan untuk dibahas. Banyak keadaan yang berbeda dibandingkan pulau lainnya.

Pulau Papua yaitu pulau yang terletak di ujung timur Indonesia. Pulau Papua terbagi menjadi 2 daerah utama, yaitu masuk Indonesia dan Papua Nugini. Berikut ialah kondisi lain yang menggambarkan geografis Pulau Papua.

1. Perbatasan
Setiap wilayah pastinya mempunyai perbatasan di sekelilingnya. Perbatasan kawasan tersebut dapat berbentukdaratan, bahari atau keduanya. Untuk lebih mengerti batas daerah Pulau Papua, amati tabel berikut.

(lihat juga kondisi geografis jawa)

Bagian Batas Daratan Batas Laut
Utara - Samudera Pasifik
Barat Kepulauan Maluku Laut Banda
Selatan Benua Australia Samudera Hindia, Teluk Carpentaria, Laut Arafuru
Timur Papua Nugini -

Dari tabel tersebut dapat dikenali bahwa batas daratan Pulau Papua ialah Kepulauan Maluku di sebelah barat, Benua Australia di sebelah selatan, dan Papua Nugini di sebelah timur. Sedangkan batas lautan yakni Samudera Pasifik di sebelah utara, Laut Banda di sebelah barat, serta Samudera Hindia, Teluk Carpentaria, dan Laut Arafuru di sebelah selatan.

2. Kondisi Topografi
Wilayah Pulau Papua seluas 786 ribu km2. Wilayah Pulau Papua terdiri atas Indonesia dan Papua Nugini. Kota dengan permukaan tertinggi di Papua berada di Kabupaten Puncak Jaya, sedangkan kota dengan permukaan terendah di Papua berada di Kota Merauke.

Sebesar 71% daerah di Papua merupakan hutan hujan tropis yang sulit untuk didatangi oleh insan. Hal tersebut disebabkan oleh adanya lembah dan pegunungan tinggi. Akibat keadaan kawasan yang berlainan-beda, persebaran penduduk menjadi tidak rata karena menyesuaikan dengan kondisi wilayah yang dapat ditempati.

3. Kondisi Iklim
Kondisi geografis Pulau Papua salah satunya menyaksikan keadaan iklim. Kelembaban Pulau Papua tergolong tinggi, yaitu antara 80% hingga 89%. Kondisi kelembaban ini juga mempengaruhi persebaran penduduk di Pulau Papua. Curah hujan juga menjadi aspek iklim yang mampu diperhatikan.

Curah hujan di Pulau Papua berkisar 1800 mm sampai 3000 mm. Tingkat curah hujan ini termasuk tinggi. Sedangkan keadaan iklim lain yakni suhu udara memberikan suhu 19 0C sampai 28 0C. Suhu udara makin menurun saat posisi berada di lokasi yang tinggi, contohnya di Kabupaten Puncak Jaya dan pegunungan Jayawijaya. Maka tidak heran bila beberapa lokasi di pegunungan Jayawijaya menghasilkan salju.

(lihat juga kondisi geografis kalimantan)

4. Keadaan Alam
Pulau Papua memiliki banyak tempat terkenal. Keadaan alam yang mampu dijumpai antara lain pantai, sungai, dataran rendah, dan dataran tinggi seperti gunung. Beberapa lokasi dataran rendah cukup terkenal di Pulau Papua. Dataran rendah merupakan hamparan dengan ketinggian kurang dari 200 meter. Terdapat beberapa lokasi dataran rendah yang populer. Selain itu, terdapat beberapa lokasi sungai dan gunung di Pulau Papua.

Fitur Alam Contoh
Pantai Pantai Teluk Triton, Pantai Yen Baba, Pantai Pulau Venue, Pantai Bakaro.
Daerah Rendah Pesisir Arafura, Pesisir Trans-Fly, Pesisir Teluk Papua.
Gunung Puncak Idenburg, Puncak Trikora, Pyramid Puncak Jaya, Puncak Carstenz.
Sungai Sungai Digul, Sungai Baliem, Sungai Bian, Sungai Kamundan.

Informasi perihal perbatasan daerah, keadaan topografi, iklim, dan keadaan alam ialah detail keadaan geografis Pulau Papua. Semoga gosip di atas bermanfaat bagi sahabat geologinesia.
Sumber https://www.geologinesia.com/