Jumat, 10 April 2020

Apa Itu Hujan Zenithal ? Pengertian, Pemanfaatan Dan Proses Terjadinya

Ilustrasi jenis hujan zenithal yang terjadi di siang hari Apa itu Hujan Zenithal ? Pengertian, Pemanfaatan dan Proses Terjadinya
Ilustrasi jenis hujan zenithal yang terjadi di siang hari.
Hujan yakni satu dari sekian banyak fenomena alam yang sering terjadi di bumi. Hujan juga ialah salah satu komponen yang berperan dalam proses siklus air di bumi.

Hujan sendiri terdiri atas aneka macam jenis, dimana salah satu jenis yang bisa kita temui yaitu jenis hujan zenithal. Nah, apa itu hujan zenithal, bagaimana proses terjadinya, apa karakteristik atau ciri-cirinya, serta apa saja keuntungannya? Yuk, disimak penjelasannya.

Daftar isi


Pengertian Hujan Zenithal

Menurut AMS (American Meteorological Society), hujan zenithal atau sering juga disebut hujan ekuatorial yakni jenis hujan yang sering jatuh di daerah sekitar garis khatulistiwa (tempat tropis) maupun di tempat sub-tropis.

Hujan jenis ini setiap tahunnya akan turun secara berulang ataupun setiap setengah tahun. Kata Zenithal diadopsi dari perumpamaan zenit yang memiliki arti di puncak. Ini artinya hujan ini biasanya jatuh pada dikala posisi matahari nyaris tegak lurus (di puncak kepala kita).

Posisi matahari yang demikian (hampir tegak lurus dengan kepala kita) telah pasti terjadi pada siang hari, sehingga banyak juga yang menyebut hujan ini dengan ungkapan hujan tengah hari. Namun, perlu dimengerti bahwa tidak setiap hujan yang terjadi pada tengah hari dikategorikan sebagai hujan zenithal.

Proses Terjadinya Hujan Zenithal

Hujan zenithal terjadi karena pemanasan yang tinggi kepada massa udara yang banyak mengandung uap air. Pemanasan ini lazimnya terjadi pada dikala bertemunya angin pasat tenggara dengan angin pasat timur laut.

Pemanasan tinggi tersebut akan membuat massa udara naik secara vertikal. Setalah naik, massa udara akan mengalami penurunan suhu sehingga akan terjadi insiden kondensasi (pengembunan) terhadap uap air yang ada di dalam massa udara tersebut.

Peristiwa kondensasi ini ditandai dengan terbentuknya gumpalan-gumpalan awan konveksi yang biasa terlihat disekitar garis khatulistiwa (ekuator).

Saat titik bosan awan tercapai, maka awan akan melepaskan butiran-butiran air yang jatuh ke bumi (terjadinya hujan). Nah, hujan mirip inilah yang disebut sebagai hujan zenithal.


Karakteristik Hujan Zenithal

Sangat penting untuk mengenal ciri-ciri sebuah fenomena alam untuk mampu menentukan jenis dari fenomena tersebut. Begitu juga dengan fenomena hujan zenithal ini, ada beberapa karakteristik hujan ini yang penting untuk dikenali. Lalu, apa karakteristik hujan zenithal tersebut? Ini penjelasannya.

1. Terjadi di Wilayah Tropis atau Sub-Tropis
Berdasarkan definisi hujan zenithal di atas, maka mampu diketahui jikalau hujan ini terjadi alasannya pemanasan atau peningkatan suhu. Karena itu, hujan jenis ini cuma terjadi di tempat yang memiliki suhu udara cukup tinggi seperti di daerah tropis maupun sub-tropis. Selain itu, alasannya prosesnya memerlukan adanya pemanasan, maka hujan ini condong atau sering terjadi di siang hari.

2. Turun Dua Kali dalam Setahun dengan Kapasitas Besar atau Deras
Karakter hujan zenithal selanjutnya adalah durasi terjadinya yang hanya terjadi dua kali dalam setahun. Proses terjadinya yang berawal dari penguapan sumber air di bumi seperti sungai, danau atau bahari menimbulkan intensitas hujan dikala turun cenderung sangat deras dan banyak. Belum lagi ketika turun juga disertai dengan guntur. (baca juga: ciri ciri awan cumulonimbus)

Berikut ini ialah ringkasan ciri-ciri hujan zenithal, yaitu:
  1. Terjadi 2 kali dalam setahun atau setiap setengah tahun
  2. Terjadi di daerah tropis maupun sub-tropis (23,5 derajat LU - 23,5 derajat LS)
  3. Turun pada dikala cuaca cerah atau matahari bersinar terik
  4. Sebelum turun, ditandai dengan kedatangan awan konveksi yang gelap
  5. Hujan yang dihasilkan sangat lebat, acap kali disertai guntur.

Manfaat Hujan Zenithal

Setelah mengetahui tentang pemahaman hujan zenithal serta bagaimana proses terjadinya dan karakteristik yang membedakan hujan zenithal dengan hujan lainnya, berikutnya Anda juga harus tahu apa saja faedah dari hujan jenis ini.

1. Menjaga Kelangsungan Hidup Makhluk di Atas Bumi
Manfaat utama dari adanya hujan zenithal ini tentu saja untuk menjaga kelangsungan hidup makhluk yang ada di atas bumi. Dengan adanya hujan ini, persediaan air di muka bumi akan tetap terjaga.

Selain itu, tumbuhan-tanaman yang hidup di bumi juga akan secara langsung disirami sehingga juga akan membuatnya bertahan hidup. Hujan ini juga akan mengaktifkan komponen hara dan mineral di dalam tanah sehingga mampu menciptakan flora menjadi lebih subur.

2. Sebagai Sumber Energi Terbarukan
Hujan zenithal yang turun dengan kapasitas besar dan deras tentu menawarkan faedah tersendiri. Hujan yang turun deras dalam bentuk air ini mampu menjadi sumber energi untuk menggerakkan kincir yang pada kesudahannya bisa menciptakan energi listrik.

Turunnya hujan ini akan menciptakan sumber-sumber air mirip sungai dan waduk terisi, dan selanjutnya dalam debit besar akan mengalir menggerakkan kincir untuk menghasilkan sebuah energi terbarukan.

Hujan merupakan suatu acuan fenomena alam yang sudah umum dikenali. Hujan tentu tidak terjadi begitu saja, ada proses panjang sampai hujan tersebut terjadi. Seperti pada hujan Zenithal ini contohnya.

Dari penjelasan di atas, Anda diperlukan jadi tahu apa itu hujan zenithal dan bagaimana proses terjadinya. Selain mengenali pemahaman dan proses terjadinya, Anda juga telah mengenali karakteristik serta manfaat yang dibawa oleh hujan jenis ini.

Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)