Sabtu, 23 Mei 2020

Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 Perihal Juknis Ppdb Tk Sd Smp Sma Smk

Tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Taman Kanak PERMENDIKBUD NOMOR 51 TAHUN 2018 TENTANG JUKNIS PPDB TK SD SMP SMA SMK

Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (Sekolah Dasar), Sekolah Menengah Pertama (Sekolah Menengah Pertama), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (Sekolah Menengah kejuruan) diterbikan untuk menggantikan Permendikbud Nomor 14 Tahun 2018 perihal Penerimaan Peserta Didik Baru TK Sekolah Dasar Sekolah Menengah Pertama SMA SMK Sederajat yang sudah  tidak  sesuai  dengan  pertumbuhan kebutuhan layanan pendidikan. (Link Download Salinan Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Juknis PPDB TK Sekolah Dasar SMP SMA SMK format PDF berada diakhir posting ini)

Pasal 2 Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Juknis PPDB TK Sekolah Dasar SMP Sekolah Menengan Atas SMK, menyatakan bahwa PPDB dilakukan menurut prinsip: nondiskriminatif; objektif;  transparan;  akuntabel; dan  berkeadilan. Khusus untuk prinspi Nondiskriminatif  dikecualikan bagi Sekolah yang  secara  khusus  melayani penerima didik dari kelompok gender atau agama tertentu.

Pasal 3 Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Juknis PPDB TK SD Sekolah Menengah Pertama SMA SMK, Peraturan Menteri ini bermaksud untuk:
a.  mendorong peningkatan susukan layanan pendidikan;
b.  dipakai sebagai aliran bagi:
1.  kepala  kawasan  untuk  menciptakan  kebijakan  teknis pelaksanaan PPDB  dan  memutuskan  zonasi  sesuai dengan kewenangannya; dan
2.  kepala Sekolah dalam melakukan PPDB.

Terkait Pelaksanaan PPDB Taman Kanak-kanak SD Sekolah Menengah Pertama SMA Sekolah Menengah kejuruan dinyatakan dalam Pasal 4 Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 bahwa
1)  Sekolah  yang  diselenggarakan  oleh Pemerintah  Daerah melaksanakan PPDB pada bulan Mei setiap tahun.
2)  Pelaksanaan  PPDB dimulai dari tahap:
a.  pengumuman pendaftaran penerimaan calon penerima latih  gres  pada  Sekolah  yang  bersangkutan  yang dijalankan secara terbuka;
b.  pendaftaran;
c.  seleksi sesuai dengan jalur registrasi;
d.  pengumuman penetapan akseptor ajar gres; dan
e.  daftar ulang.
3)  Khusus  untuk  Sekolah Menengah kejuruan  dalam  tahap  pelaksanaan  PPDB sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (2)  dapat  melaksanakan proses  seleksi  khusus yang  dikerjakan sebelum  tahap pengumuman penetapan penerima didik baru.
4)  Pengumuman  pendaftaran  penerimaan  kandidat  penerima ajar gres paling sedikit menampung informasi selaku berikut:
a.  persyaratan  kandidat  akseptor  didik  sesuai  dengan jenjangnya;
b.  tanggal registrasi;
c.  jalur pendaftaran yang terdiri dari jalur zonasi, jalur prestasi, atau jalur perpindahan orangtua/wali;
d.  jumlah  daya  tampung  yang  tersedia  pada  kelas  1 SD,  kelas  7  SMP,  dan  kelas  10  SMA  atau Sekolah Menengah kejuruan sesuai  dengan  data  Rombongan  Belajar  dalam Dapodik; dan
e.  tanggal penetapan pengumuman hasil proses seleksi PPDB.
5)  Pengumuman  registrasi  penerimaan  kandidat  peserta didik gres  lewat papan pengumuman Sekolah maupun media yang lain.
6)  Pengumuman penetapan akseptor asuh baru karakter d dikerjakan sesuai dengan jalur registrasi dalam PPDB. 
7)  Penetapan peserta  bimbing  baru dilaksanakan  menurut hasil  rapat  dewan  guru  yang  dipimpin  oleh  kepala Sekolah  dan  ditetapkan  lewat   keputusan  kepala Sekolah.

Pasal 5 Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Juknis PPDB Taman Kanak-kanak SD SMP SMA SMK, menyatakan bahwa
(1)  PPDB  dilakukan  dengan  menggunakan  mekanisme dalam jaringan (daring).
(2)  Dalam  hal  tidak  tersedia  fasilitas  jaringan,  maka  PPDB dijalankan lewat prosedur luar jaringan (luring).


Tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Taman Kanak PERMENDIKBUD NOMOR 51 TAHUN 2018 TENTANG JUKNIS PPDB TK SD SMP SMA SMK

Terkait Persyaratan Siswa baru, Pasal 6 Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Juknis PPDB Taman Kanak-kanak Sekolah Dasar Sekolah Menengah Pertama Sekolah Menengan Atas Sekolah Menengah kejuruan, menyatakan bahwa Persyaratan kandidat penerima didik gres pada Taman Kanak-kanak yaitu: 
a.  berusia  4  (empat)  tahun  hingga  dengan  5  (lima)  tahun untuk kelompok A; dan
b.  berusia  5  (lima)  tahun  sampai  dengan  6  (enam)  tahun untuk kelompok B.

Pasal 7  Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Juknis PPDB Taman Kanak-kanak SD Sekolah Menengah Pertama SMA SMK, menyatakan bahwa Persyaratan  calon peserta didik gres  kelas  1  (satu)  SD
1) berusia:
a.  7 (tujuh) tahun; atau
b.  paling  rendah  6  (enam)  tahun  pada  tanggal 1  Juli tahun berlangsung.
2)  Sekolah  wajib  mendapatkan penerima  latih  yang  berusia  7 (tujuh) tahun.
3)  Pengecualian  syarat  usia  paling  rendah  6  (enam)  tahun ialah paling rendah 5 (lima) tahun 6 (enam) bulan pada tanggal 1 Juli tahun  berlangsung  yang  didedikasikan  bagi  calon peserta bimbing yang  mempunyai potensi kecerdasan dan/atau talenta istimewa  dan  kesiapan  psikis  yang  dibuktikan  dengan usulan tertulis dari psikolog profesional.
4)  Dalam  hal  psikolog  profesional  tidak  tersedia,  nasehat  mampu dikerjakan oleh dewan guru Sekolah.

Pasal 8 Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Juknis PPDB TK Sekolah Dasar Sekolah Menengah Pertama Sekolah Menengan Atas SMK, menyatakan bahwa Persyaratan kandidat akseptor ajar baru kelas 7 (tujuh) SMP:
a.  berusia paling tinggi 15 (lima belas) tahun pada tanggal 1 Juli tahun berlangsung; dan
b.  mempunyai  ijazah atau surat  tanda  akhir  mencar ilmu SD  atau bentuk lain yang sederajat.
 
Pasal 9 Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Juknis PPDB Taman Kanak-kanak Sekolah Dasar SMP Sekolah Menengan Atas SMK, menyatakan bahwa Persyaratan  calon peserta asuh gres  Sekolah Menengan Atas atau Sekolah Menengah kejuruan kelas  10  (sepuluh) : 
a.  berusia paling tinggi 21 (dua puluh satu) tahun pada tanggal 1 Juli tahun berlangsung;
b.  mempunyai  ijazah atau surat tanda  selesai  mencar ilmu Sekolah Menengah Pertama atau bentuk lain yang sederajat; dan
c.  mempunyai  SHUN  SMP  atau  bentuk  lain  yang sederajat.
Khusus  SMK dengan bidang  kemampuan,  program  keterampilan,  atau kompetensi  keterampilan  tertentu  dapat  memutuskan perhiasan  kriteria  khusus  dalam  penerimaan penerima asuh gres kelas 10 (sepuluh).
Persyaratan  calon penerima didik baru  kelas  10  (sepuluh) terkait kepemilikan SHUN  SMP  atau  bentuk  lain  yang sederajat dikecualikan  bagi  kandidat penerima bimbing yang  berasal  dari Sekolah di luar negeri.

Pasal 10 Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Juknis PPDB Taman Kanak-kanak Sekolah Dasar Sekolah Menengah Pertama Sekolah Menengan Atas Sekolah Menengah kejuruan menyatakan bahwa Syarat  usia  harus dibuktikan  dengan  sertifikat  kelahiran  atau surat  keterangan  lahir  yang  dikeluarkan  oleh  pihak  yang berwenang  dan  dilegalisir  oleh  lurah/kepala  desa  lokal sesuai dengan domisili kandidat penerima bimbing.

Pasal 11 Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Juknis PPDB Taman Kanak-kanak Sekolah Dasar Sekolah Menengah Pertama Sekolah Menengan Atas Sekolah Menengah kejuruan menyatakan bahwa 1)  Persyaratan  kandidat penerima latih gres  baik  warga  negara Indonesia atau warga negara ajaib untuk kelas 7 (tujuh) Sekolah Menengah Pertama atau kelas 10 (sepuluh) Sekolah Menengan Atas/SMK yang berasal dari Sekolah  di  luar  negeri  selain  memenuhi  persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dan Pasal 9, wajib mendapatkan  surat  keterangan  dari administrator  jenderal yang menanggulangi bidang pendidikan dasar dan menengah. 2)  Selain memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat  (1),  peserta  asuh  warga  negara  ajaib  wajib mengikuti  matrikulasi  pendidikan  Bahasa  Indonesia paling singkat 6 bulan yang diselenggarakan oleh Sekolah yang bersangkutan.

Pasal 12 Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Juknis PPDB TK SD SMP Sekolah Menengan Atas SMK menyatakan bahwa Ketentuan  terkait  persyaratan  usia  dan  memiliki  SHUN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 sampai dengan Pasal 9  dikecualikan  bagi akseptor didik  penyandang  disabilitas di Sekolah yang menyelenggarakan layanan inklusif.

Pasal 13 Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Juknis PPDB Taman Kanak-kanak Sekolah Dasar SMP Sekolah Menengan Atas Sekolah Menengah kejuruan, menyatakan khusus untuk sekolah yang mengadakan pendidikan khusus;mengadakan pendidikan layanan khusus; dan berada di tempat tertinggal, terdepan, dan terluar, mampu  melampaui  standar  usia  dalam  pelaksanaan PPDB.   Ketentuan  melebihi  standar  usia  berlaku  juga  bagi  anak  yang berasal dari keluarga ekonomi tidak mampu.

Pasal 14 Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Juknis PPDB TK Sekolah Dasar Sekolah Menengah Pertama Sekolah Menengan Atas Sekolah Menengah kejuruan menyatakan bahwa
1)  Apabila  berdasarkan  hasil  seleksi  PPDB,  Sekolah memiliki  jumlah  kandidat penerima bimbing yang melebihi  daya tampung,  maka  Sekolah wajib  melaporkan  kelebihan kandidat peserta didik  tersebut  kepada  dinas  pendidikan sesuai dengan kewenangannya.
2)  Dinas  pendidikan  sesuai  dengan  kewenangannya  wajib menyalurkan  kelebihan  calon peserta  asuh pada  Sekolah  lain dalam zonasi yang sama.
3)  Dalam  hal  daya  tampung  pada  zonasi  yang  sama tidak  tersedia, akseptor  didik  disalurkan  ke  Sekolah lain dalam  zonasi terdekat.
4)  Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) dikerjakan sebelum pengumuman penetapan hasil proses seleksi PPDB.
5)  Dalam pelaksanaan PPDB, Sekolah yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah tidak boleh:
a.  memperbesar   jumlah  Rombongan  Belajar,  jikalau Rombongan Belajar yang  ada  telah  menyanggupi  atau melampaui  ketentuan Rombongan  Belajar  dalam tolok ukur  nasional  pendidikan  dan  Sekolah  tidak mempunyai lahan; dan/atau
b.  menambah ruang kelas gres. 

Pasal 15 Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Juknis PPDB TK Sekolah Dasar Sekolah Menengah Pertama SMA SMK menyatakan bahwa sekolah  wajib  melaksanakan  pengisian,  pengantaran,  dan pemutakhiran  data penerima asuh  dan  Rombongan  Belajar dalam  Dapodik  secara  terjadwal  paling  sedikit  1  (satu)  kali dalam 1 (satu) semester.  

Terkait Jalur Pendaftaran PPDB, Pasal 16 Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Juknis PPDB Taman Kanak-kanak Sekolah Dasar Sekolah Menengah Pertama Sekolah Menengan Atas Sekolah Menengah kejuruan menyatakan bahwa:
1)  Pendaftaran PPDB  dikerjakan  melalui  jalur  selaku berikut:
a.  zonasi;
b.  prestasi; dan
c.  perpindahan peran orang tua/wali. 
2)  Jalur  zonasi  paling  sedikit  90%  (sembilan  puluh  persen) dari daya tampung Sekolah.
3)  Jalur  prestasi   paling  banyak  5%  (lima  persen)  dari  daya tampung Sekolah.
4)  Jalur  perpindahan peran  orang  bau tanah/wali  paling banyak 5% (lima persen) dari daya tampung Sekolah.
5)  Calon peserta  bimbing hanya  dapat  memilih  1  (satu)  jalur dari  3  (tiga)  jalur  pendaftaran  PPDB  dalam satu zonasi.
6)  Selain melakukan pendaftaran PPDB lewat jalur zonasi sesuai  dengan  domisili  dalam  zonasi  yang  sudah ditetapkan,  kandidat  akseptor  didik  mampu  melaksanakan registrasi  PPDB  melalui  jalur  prestasi  di  luar  zonasi domisili peserta asuh. 
7)  Sekolah  yang  diselenggarakan  oleh Pemerintah  Daerah dilarang membuka jalur pendaftaran penerimaan penerima asuh gres  selain  yang  dikontrol dalam  Peraturan  Menteri ini.

Pasal 17
Dalam  hal  jalur  perpindahan  tugas  orang  tua/wali sebagaimana  dimaksud  dalam  Pasal  16  ayat  (4)  tidak tercukupi maka sisa kuota dialihkan ke jalur zonasi atau jalur prestasi.

Pasal 18
1)  Dalam  melakukan  PPDB  lewat  jalur  zonasi dengan kuota  paling  sedikit  90%  (sembilan  puluh  persen) sebagaimana  dimaksud  dalam  Pasal  16 ayat  (1)  aksara  a, Sekolah  yang  diselenggarakan  oleh Pemerintah  Daerah wajib  mendapatkan  kandidat peserta ajar  yang  bertempat tinggal sesuai zona yang ditetapkan Pemerintah Daerah.
2)  Domisili kandidat penerima asuh sebagaimana dimaksud pada ayat  (1)  menurut  alamat  pada  kartu  keluarga  yang diterbitkan  paling  singkat  1  (satu)  tahun  sebelum pelaksanaan PPDB.
3)  Kartu  keluarga  mampu  diganti  dengan  surat  keterangan domisili  dari rukun  tetangga  atau  rukun  warga   yang dilegalisir  oleh  lurah/kepala  desa  lokal  yang menerangkan  bahwa akseptor didik  yang  bersangkutan sudah  bertempat tinggal  paling  singkat  1  (satu)  tahun  semenjak diterbitkannya surat informasi domisili.
4)  Sekolah  mengutamakan penerima asuh  yang  memiliki kartu keluarga atau surat keterangan domisili dalam satu kawasan kabupaten/kota yang serupa dengan Sekolah asal.

Pasal 19 Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Juknis PPDB Taman Kanak-kanak SD Sekolah Menengah Pertama Sekolah Menengan Atas Sekolah Menengah kejuruan menyatakan bahwa
1)  Kuota paling sedikit 90% (sembilan puluh persen) dalam jalur zonasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2) tergolong kuota bagi:
a.  peserta latih tidak mampu; dan/atau
b. anak  penyandang  disabilitas  pada  Sekolah  yang menyelenggarakan layanan inklusif. 
2)  Peserta bimbing  gres  yang  berasal  dari  keluarga  ekonomi tidak bisa dibuktikan  dengan  bukti  keikutsertaan  Peserta  Didik dalam  acara  penanganan  keluarga  tidak  mampu  dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.
3)  Orang  renta/wali  akseptor  didik  wajib  menciptakan  surat keterangan  yang  menyatakan  bersedia  diproses  secara hukum,  bila  terbukti  meniru  bukti keikutsertaan dalam acara penanganan keluarga tidak bisa  dari  Pemerintah  Pusat  atau  Pemerintah  Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2).
4)  SMA/Sekolah Menengah kejuruan yang diselenggarakan oleh Pemerintah kawasan wajib mendapatkan Peserta didik yang berasal dari keluarga tidak mampu paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari jumlah daya tampung.
5)  Orang  bau tanah/wali  peserta  bimbing  kelas  10  (sepuluh) Sekolah Menengan Atas/Sekolah Menengah kejuruan yang belum menerapkan wajib mencar ilmu 12 (dua belas)  tahun,  juga  wajib  menyatakan  bersedia mengembalikan  biaya  pendidikan  dalam  surat keterangan sebagaimana dimaksud pada ayat (3).  
6)  Peserta  asuh  yang  Orang  bau tanah/walinya  terbukti menjiplak  bukti  keikutsertaan  dalam  acara penanganan  keluarga  tidak  mampu  dari  Pemerintah Pusat  atau  Pemerintah  Daerah  sebagaimana  dimaksud pada  ayat  (3),  akan  dikenai  hukuman  pengeluaran  dari Sekolah.
7)  Sanksi pengeluaran dari Sekolah sebagaimana dimaksud pada  ayat  (6)  diberikan  berdasarkan  hasil  evaluasi Sekolah  bersama  dengan  komite  Sekolah  dan  dinas pendidikan sesuai dengan kewenangannya.
8)  Dalam  hal  terdapat  dugaan  pemalsuan  bukti keikutsertaan dalam program penanganan keluarga tidak mampu  dari  Pemerintah  Pusat  atau  Pemerintah  Daerah sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (3),  Sekolah  bareng Pemerintah  Daerah  wajib  melakukan  verifikasi data  dan lapangan  serta menindaklanjuti  hasil  verifikasi  sesuai dengan ketentuan perundang-seruan.
9)  Pernyataan bersedia diproses secara aturan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berlaku juga bagi orang renta/wali yang terbukti menggandakan keadaan sehingga seperti Peserta Didik ialah penyandang disabilitas.
10) Sanksi pengeluaran dari Sekolah sebagaimana dimaksud pada  ayat  (6)  berlaku  juga  bagi  Peserta  Didik  yang menggandakan kondisi sehingga seperti Peserta Didik ialah penyandang disabilitas.

Pasal 20 Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Juknis PPDB TK Sekolah Dasar SMP Sekolah Menengan Atas Sekolah Menengah kejuruan menyatakan bahwa
1)  Penetapan  zonasi  dijalankan  pada  setiap  jenjang  oleh Pemerintah  Daerah  sesuai  dengan  kewenangannya, dengan  prinsip  mendekatkan  domisili  peserta  latih dengan Sekolah.
2)  Penetapan  zonasi  oleh  Pemerintah  Daerah  pada  setiap jenjang  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (1)  wajib memperhatikan jumlah ketersediaan daya tampung yang diadaptasi  dengan  ketersediaan  jumlah  anak  usia Sekolah pada setiap jenjang di tempat tersebut.
3)  Pemerintah  Daerah  sesuai  dengan  kewenangannya  wajib memutuskan  semua  kawasan  manajemen  masuk  dalam penetapan zonasi sesuai dengan jenjang pendidikan.
4)  Dinas  Pendidikan  wajib  memastikan  bahwa  semua Sekolah  yang  diselenggarakan  oleh  Pemerintah  Daerah dalam  proses  PPDB  sudah  menerima peserta bimbing  dalam zonasi yang telah ditetapkan.
5)  Penetapan  zonasi  pada  setiap  jenjang  sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib diumumkan paling usang 1 (satu)  bulan  sebelum  pengumuman  secara  terbuka pendaftaran PPDB.
6)  Dalam  menetapkan  zonasi  pada  setiap  jenjang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemda melibatkan  musyawarah  atau golongan  kerja  kepala Sekolah.
7)  Bagi  Sekolah  yang  berada  di  kawasan  perbatasan  provinsi atau  kabupaten/kota,  penetapan  zonasi  pada  setiap jenjang  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (1)  mampu dijalankan menurut janji secara tertulis antar Pemerintah Daerah.
8)  Penetapan  zonasi  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (1) wajib  dilaporkan  kepada  Menteri  melalui  lembaga penjaminan kualitas pendidikan lokal.

Pasal 21 Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Juknis PPDB Taman Kanak-kanak SD Sekolah Menengah Pertama SMA Sekolah Menengah kejuruan
1)  Jalur  prestasi  dengan  kuota  paling  banyak  5% sebagaimana  dimaksud  dalam  Pasal  16  ayat  (3) ditentukan berdasarkan:
a.  nilai cobaan  Sekolah  berstandar  nasional atau UN; dan/atau 
b.  hasil  perlombaan  dan/atau  penghargaan  di  bidang akademik  maupun  nonakademik  pada  tingkat internasional,  tingkat  nasional,  tingkat  provinsi, dan/atau tingkat kabupaten/kota.
2)  Peserta  didik  yang  masuk  lewat  jalur  Prestasi merupakan  peserta  bimbing  yang  bertempat tinggal  di  luar  zonasi Sekolah yang bersangkutan.

Pasal 22
1)  Jalur  perpindahan tugas  orang  tua/wali  sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) aksara c ditujukan bagi calon  peserta  bimbing  yang  bertempat tinggal  di  luar  zonasi Sekolah yang bersangkutan. 
2)  Perpindahan  peran  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (1) dibuktikan  dengan  surat  penugasan  dari  instansi, forum, kantor, atau perusahaan yang mempekerjakan.

Pasal 23 Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Juknis PPDB Taman Kanak-kanak SD SMP SMA Sekolah Menengah kejuruan
1)  Ketentuan  perihal  jalur  registrasi  PPDB  lewat zonasi,  prestasi,  dan  perpindahan  tugas  orang  renta/wali  sebagaimana  dimaksud  dalam  Pasal  16  sampai  dengan Pasal 22 dikecualikan untuk:
a.  Sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat;
b.  SMK yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah;
c.  Sekolah Kerja Sama;
d.  Sekolah Indonesia di mancanegara;
e.  Sekolah  yang  mengadakan  pendidikan khusus;
f.  Sekolah yang menyelenggarakan pendidikan layanan khusus;
g.  Sekolah berasrama;
h.  Sekolah  di  tempat  tertinggal,  terdepan,  dan  terluar; dan
i.  Sekolah  di  kawasan  yang  jumlah  penduduk  usia Sekolah  tidak  mampu  memenuhi  ketentuan  jumlah peserta ajar dalam 1 (satu) Rombongan Belajar.
2)  Pengecualian  ketentuan  jalur  registrasi  PPDB  bagi Sekolah  di  daerah  yang  jumlah  penduduk  usia  Sekolah tidak  dapat  memenuhi  ketentuan  jumlah akseptor didik dalam  1  (satu)  Rombongan  Belajar  sebagaimana dimaksud  pada  ayat  (1)  aksara  i  ditetapkan  oleh Pemerintah  Daerah  sesuai  dengan  kewenangannya  dan dilaporkan  terhadap direktur  jenderal yang  mengatasi bidang pendidikan dasar dan menengah.
 
Pasal 24 Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Juknis PPDB Taman Kanak-kanak SD Sekolah Menengah Pertama SMA SMK menyatakan bahwa
(1) Seleksi calon peserta ajar gres kelas 1 (satu) SD hanya menggunakan  jalur  zonasi  dan  jalur  perpindahan peran orang renta/wali.
(2) Seleksi  kandidat peserta  bimbing  gres  kelas  1  (satu)  Sekolah Dasar memikirkan  patokan  dengan  urutan  prioritas sebagai berikut:
a.  usia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1); dan
b.  jarak  kawasan  tinggal  terdekat  ke  Sekolah  dalam zonasi  yang  ditetapkan  oleh  Pemerintah  Daerah kabupaten/kota.
(3)  Sekolah  wajib  menerima penerima asuh  yang  berusia  7 (tujuh) tahun  dengan  domisili  dalam  zonasi  yang  telah ditetapkan.
(4) Jika  usia  calon akseptor bimbing  sebagaimana  dimaksud pada  ayat  (1)  sama,  maka  penentuan akseptor  asuh didasarkan pada jarak tempat tinggal calon peserta bimbing yang terdekat dengan Sekolah.
(5) Dalam seleksi calon akseptor ajar baru kelas 1 (satu) Sekolah Dasar tidak dilakukan tes membaca, menulis, dan berhitung.

Pasal 25 Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Juknis PPDB Taman Kanak-kanak SD SMP SMA Sekolah Menengah kejuruan menyatakan bahwa Seleksi  kandidat akseptor  asuh  baru  kelas  7  (tujuh)  Sekolah Menengah Pertama menggunakan  jalur  zonasi,  jalur  prestasi,  dan  jalur perpindahan peran orang bau tanah/wali.

Pasal 26 Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Juknis PPDB TK SD Sekolah Menengah Pertama SMA SMK menyatakan bahwa:
1) Seleksi kandidat peserta didik gres kelas 7 (tujuh) Sekolah Menengah Pertama yang menggunakan  mekanisme daring  dilakukan  dengan memprioritaskan  jarak  daerah  tinggal  terdekat  ke Sekolah dalam zonasi yang ditetapkan.
2) Jika  jarak  daerah  tinggal  calon penerima bimbing  dengan Sekolah  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (1)  sama, maka  yang  diprioritaskan  adalah akseptor  ajar  yang mendaftar lebih awal. 

Pasal 27 Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Juknis PPDB Taman Kanak-kanak Sekolah Dasar SMP SMA Sekolah Menengah kejuruan menyatakan bahwa:
1) Seleksi calon peserta ajar gres kelas 7 (tujuh) SMP yang menggunakan  mekanisme luring,  dijalankan  dengan memprioritaskan jarak daerah tinggal kandidat penerima didik yang  terdekat  dengan  Sekolah  dalam  zonasi  yang ditetapkan.
2) Untuk  daya  tampung  terakhir  dari  sisa  kuota  jalur zonasi,  bila  terdapat  kandidat peserta latih yang  memiliki jarak  tempat  tinggal  dengan  Sekolah  sama,  maka dilaksanakan  dengan  memprioritaskan peserta ajar  yang memiliki  nilai ujian Sekolah  berstandar  nasional  lebih tinggi.

Pasal 28 Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Juknis PPDB TK Sekolah Dasar Sekolah Menengah Pertama SMA Sekolah Menengah kejuruan menyatakan bahwa: Seleksi  kandidat penerima bimbing  baru  kelas  10  (sepuluh)  SMA memakai  jalur  zonasi,  jalur  prestasi,  dan  jalur perpindahan peran orang tua/wali.

Pasal 29 Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Juknis PPDB Taman Kanak-kanak Sekolah Dasar Sekolah Menengah Pertama SMA Sekolah Menengah kejuruan menyatakan bahwa:
1) Seleksi  kandidat penerima latih baru  kelas  10  (sepuluh)  Sekolah Menengan Atas yang menggunakan mekanisme daring, dijalankan dengan memprioritaskan  jarak  daerah  tinggal  terdekat  ke Sekolah dalam zonasi yang ditetapkan.
2) Jika jarak  tempat  tinggal  calon  peserta asuh  dengan Sekolah  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (1)  sama, maka  yang  diprioritaskan  yaitu akseptor  ajar  yang mendaftar lebih permulaan.

Pasal 30 Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Juknis PPDB Taman Kanak-kanak Sekolah Dasar SMP SMA SMK menyatakan bahwa:
1) Seleksi  calon peserta asuh baru  kelas  10  (sepuluh)  SMA yang memakai prosedur luring, dikerjakan dengan memprioritaskan jarak daerah tinggal calon penerima ajar yang  terdekat  dengan  Sekolah  dalam  zonasi  yang ditetapkan.
2) Untuk  daya  tampung  terakhir  dari  sisa  kuota  jalur zonasi,  kalau  terdapat  kandidat peserta didik yang  memiliki jarak  daerah  tinggal  dengan  Sekolah  sama,  maka dilakukan  dengan  mengutamakan penerima bimbing  yang mempunyai nilai UN lebih tinggi.

Pasal 31 Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Juknis PPDB TK SD SMP Sekolah Menengan Atas Sekolah Menengah kejuruan menyatakan bahwa:
1) Seleksi  calon penerima asuh baru  kelas  10  (sepuluh)  Sekolah Menengah kejuruan tidak memakai jalur pendaftaran PPDB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16.
2) Seleksi  calon peserta ajar baru  kelas  10  (sepuluh)  SMK dengan memikirkan nilai UN.
3) Selain  menimbang-nimbang  nilai  UN  sebagaimana dimaksud pada ayat (1), proses seleksi dijalankan dengan memikirkan: 
a.  hasil  tes  bakat  dan  minat  sesuai  dengan  bidang kemampuan  yang  dipilihnya  dengan  menggunakan kriteria  yang  ditetapkan  Sekolah,  dan  institusi pasangan atau perkumpulan profesi; dan/atau
b.  hasil  perlombaan  dan/atau  penghargaan  di  bidang akademik  maupun  non  akademik sesuai  dengan bakat  minat pada  tingkat  internasional,  tingkat nasional,  tingkat  provinsi,  dan/atau  tingkat kabupaten/kota.
4)  Dalam  hal  hasil UN  dan  hasil  seleksi  sebagaimana dimaksud  pada  ayat  (3)  sama, Sekolah memprioritaskan calon  akseptor  didik  yang  bertempat tinggal  pada  kawasan provinsi  atau kabupaten/kota yang  sama  dengan  Sekolah Menengah kejuruan yang bersangkutan.

Pasal 32 Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Juknis PPDB Taman Kanak-kanak SD Sekolah Menengah Pertama SMA Sekolah Menengah kejuruan menyatakan bahwa:
1)  Daftar  ulang  dikerjakan  oleh  calon peserta ajar  baru yang telah diterima untuk memutuskan statusnya selaku peserta didik pada Sekolah yang bersangkutan.
2)  Pendataan  ulang  dilaksanakan  oleh  TK  dan  Sekolah  untuk memutuskan status peserta didik lama pada Sekolah yang bersangkutan. 

Pasal 33 Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Juknis PPDB Taman Kanak-kanak SD SMP SMA SMK menyatakan bahwa:

1)  Pelaksanaan  PPDB  pada  Sekolah  yang  menerima perlindungan operasional Sekolah tidak dipungut ongkos.
2)  Pendataan ulang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (2) tidak dipungut biaya.
3)  Sekolah  yang  diselenggarakan  oleh Pemerintah  Daerah dilarang:
a. melaksanakan  pungutan  dan/atau  derma  yang terkait  dengan  pelaksanaan  PPDB  maupun perpindahan peserta bimbing; dan
b. melaksanakan  pungutan  untuk  berbelanja  seragam  atau buku tertentu yang dikaitkan dengan PPDB. 

Pasal 34 Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Juknis PPDB Taman Kanak-kanak Sekolah Dasar Sekolah Menengah Pertama Sekolah Menengan Atas SMK menyatakan bahwa:
(1) Peserta didik  yang  berasal  dari  keluarga  tidak  mampu pada Sekolah Menengan Atas/Sekolah Menengah kejuruan  yang  diselenggarakan  oleh  Pemerintah tempat dibebaskan dari biaya pendidikan.
(2) Pemerintah  kawasan  provinsi  wajib  mengalokasikan anggaran  untuk  membiayai  akseptor  ajar  yang  tidak bisa sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Pasal 35 Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Juknis PPDB TK Sekolah Dasar SMP Sekolah Menengan Atas Sekolah Menengah kejuruan menyatakan bahwa:
1) Perpindahan akseptor didik  antar  Sekolah  dalam  satu tempat  kabupaten/kota,  antarkabupaten/kota  dalam satu  daerah  provinsi,  atau  antarprovinsi  dikerjakan atas  dasar  kesepakatan  Kepala  Sekolah  asal  dan  kepala Sekolah yang dituju.
2) Dalam  hal  terdapat  perpindahan  akseptor  didik sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka Sekolah yang bersangkutan wajib memperbaharui Dapodik.
3)  Perpindahan peserta latih sebagaimana  dimaksud  pada ayat  (1)  dan  ayat  (2)  wajib  memenuhi  ketentuan kriteria  PPDB  dan/atau  sistem  zonasi  yang  dikontrol dalam Peraturan Menteri ini.

Pasal 36
1)  Peserta bimbing  setara  SD  di  negara  lain  dapat  pindah  ke Sekolah Dasar di Indonesia sesudah memenuhi:
a.  surat pernyataan dari kepala Sekolah asal; 
b.  surat  informasi  dari  direktur  jenderal  yang menangani bidang pendidikan dasar dan menengah; dan
c.  lulus  tes  kelayakan  dan  penempatan  yang diselenggarakan Sekolah yang dituju.
2)  Peserta ajar setara Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengan Atas, atau SMK di negara lain dapat  diterima  di  SMP,  SMA, atau SMK  di  Indonesia sesudah:
a.  menyerahkan  fotokopi  ijazah  atau  dokumen  lain yang  pertanda  bahwa  akseptor  asuh  yang bersangkutan  sudah  menyelesaikan  pendidikan jenjang sebelumnya; 
b.  surat pernyataan dari kepala Sekolah asal; 
c.  surat  keterangan  dari  eksekutif  jenderal  yang menanggulangi bidang pendidikan dasar dan menengah; dan
d.  lulus  tes  kelayakan  dan  penempatan  yang diselenggarakan Sekolah yang dituju.

Pasal 37 Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Juknis PPDB Taman Kanak-kanak SD SMP Sekolah Menengan Atas SMK menyatakan bahwa:
1)  Peserta didik jalur  pendidikan  nonformal/informal  mampu diterima  di  SD  tidak  pada  permulaan  kelas  1  (satu)  setelah lulus  tes  kelayakan  dan  penempatan  yang diselenggarakan oleh Sekolah Dasar yang bersangkutan.
2)  Peserta latih  jalur pendidikan  nonformal/informal mampu diterima  di  Sekolah Menengah Pertama  tidak  pada  awal  kelas  7  (tujuh)  sesudah memenuhi tolok ukur:
a.  mempunyai ijazah kesetaraan program Paket A; dan
b.  lulus  tes  kelayakan  dan  penempatan  yang diselenggarakan oleh SMP yang bersangkutan.
3)  Peserta didik jalur pendidikan nonformal  atau  informal dapat  diterima  di  SMA atau Sekolah Menengah kejuruan  tidak  pada  permulaan  kelas 10 (sepuluh) setelah:
a.  mempunyai ijazah kesetaraan acara Paket B; dan
b.  lulus  tes  kelayakan  dan  penempatan  yang diselenggarakan  oleh  SMA  atau  SMK  yang bersangkutan.
4)  Dalam  hal  terdapat  perpindahan penerima bimbing dari jalur pendidikan  nonformal/informal  ke  Sekolah  sebagaimana dimaksud  pada  ayat  (1),  ayat  (2),  dan  ayat  (3),  maka Sekolah  yang  bersangkutan  wajib  memperbaharui Dapodik.

Pasal 38 Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Juknis PPDB TK SD Sekolah Menengah Pertama Sekolah Menengan Atas Sekolah Menengah kejuruan menyatakan bahwa:
1)  Sekolah  wajib  melaporkan  pelaksanaan  PPDB  dan perpindahan akseptor asuh  antarSekolah  setiap  tahun pelajaran  kepada Pemerintah  Daerah sesuai  dengan kewenangannya.
2)  Dinas  pendidikan provinsi  atau  kabupaten/kota  wajib memiliki  saluran  pelaporan  untuk  menerima  laporan masyarakat terkait pelaksanaan PPDB.  
3)  Masyarakat  mampu  mengawasi  dan  melaporkan pelanggaran  dalam  pelaksanaan  PPDB  lewat  laman http://ult.kemdikbud.go.id.

Pasal 39 Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Juknis PPDB Taman Kanak-kanak SD Sekolah Menengah Pertama Sekolah Menengan Atas Sekolah Menengah kejuruan menyatakan bahwa:
1)  Dinas  pendidikan  provinsi  atau  kabupaten/kota melaksanakan  koordinasi,  pemantauan,  dan  evaluasi pelaksanaan PPDB.
2)  Kementerian  melaksanakan  pemantauan  dan  penilaian kepada  pelaksanaan  PPDB  paling  sedikit  1  (satu)  kali dalam 1 (satu) tahun.

Pasal 40 Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Juknis PPDB Taman Kanak-kanak SD SMP Sekolah Menengan Atas Sekolah Menengah kejuruan menyatakan bahwa dalam pelaksanaan Peraturan Menteri ini:
a.  Pemerintah  Daerah  melakukan  pelatihan  dan pengawasan  kepada  Sekolah  yang  diselenggarakan  oleh Pemerintah Daerah dan penduduk di wilayahnya; dan
b.  Menteri  melaksanakan  pelatihan  dan  pengawasan  kepada Pemerintah  Daerah  dalam  pelaksanaan  norma,  standar, mekanisme,  dan  kriteria  yang  telah  ditetapkan  oleh Kementerian.

Pasal 41 Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Juknis PPDB Taman Kanak-kanak Sekolah Dasar Sekolah Menengah Pertama SMA SMK menyatakan bahwa:
1)  Pelanggaran  terhadap  Peraturan  Menteri  ini  diberikan hukuman dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Kementerian  melalui  kementerian  yang mengadakan  urusan  pemerintahan  dalam negeri  memperlihatkan  sanksi  kepada  gubernur  atau bupati/walikota  bagi  Pemerintah  Daerah  yang menciptakan  peraturan  tidak  sesuai  dengan  norma, patokan,  prosedur,  dan  kriteria  yang  telah ditetapkan oleh Kementerian.
b. Kementerian  memberikan  sanksi  berupa penghematan  tunjangan Pemerintah Pusat dan/atau realokasi dana pinjaman operasional Sekolah kepada Sekolah yang  melaksanakan  pelanggaran  ketentuan Pasal 4 ayat (4) karakter d dan Pasal 14 ayat (5).
c.  Gubernur atau bupati/walikota  menawarkan  sanksi terhadap  pejabat  dinas  pendidikan  provinsi  atau kabupaten/kota berupa:
1.  teguran tertulis;
2.  penundaan atau pengurangan hak;
3.  pembebasan peran; dan/atau
4.  pemberhentian sementara/tetap dari jabatan.
d.  Dinas  pendidikan provinsi  atau  kabupaten/kota memperlihatkan  sanksi  kepada  kepala  Sekolah,  guru, dan/atau tenaga kependidikan berupa:
1.  teguran tertulis;
2.  penundaan atau penghematan hak;
3.  pembebasan tugas; dan/atau
4.  pemberhentian sementara/tetap dari jabatan.
2)  Tata cara dukungan hukuman sebagaimana dimaksud pada ayat  (1) karakter  c dan aksara  d dilaksanakan  berdasarkan peraturan yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah.

Pasal 42 Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Juknis PPDB TK SD SMP SMA Sekolah Menengah kejuruan menyatakan bahwa Kebijakan  atau  peraturan  daerah dalam  pelaksanaan  PPDB  wajib berpedoman pada Peraturan Menteri ini.

Pasal 43 Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Juknis PPDB TK SD Sekolah Menengah Pertama SMA SMK menyatakan bahwa Sekolah  yang  diselenggarakan  oleh Pemerintah  Daerah tidak mampu  memutuskan  persyaratan  PPDB  yang  berlawanan dengan ketentuan PPDB dalam Peraturan Menteri ini.

Pasal 44 Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Juknis PPDB Taman Kanak-kanak SD SMP SMA SMK menyatakan bahwa bagi  Sekolah  yang  diselenggarakan  oleh  masyarakat  yang menerima  dana  tunjangan  operasional  Sekolah,  mulai  tahun pemikiran  2020/2021  wajib  melakukan  PPDB  dimulai  pada bulan Mei.
  
Pasal 45 Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Juknis PPDB TK SD Sekolah Menengah Pertama Sekolah Menengan Atas Sekolah Menengah kejuruan menyatakan bahwa Khusus  untuk  pelaksanaan  PPDB  tahun  aliran  2019/2020, ketentuan perihal domisili kandidat akseptor asuh menurut alamat  pada  kartu  keluarga  atau  surat  informasi  domisili sebagaimana  dimaksud  dalam  Pasal  18  ayat  (2)  dapat diterbitkan  paling  singkat  6  (enam)  bulan  sebelum pelaksanaan PPDB.

Pasal 46 Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Juknis PPDB Taman Kanak-kanak Sekolah Dasar SMP SMA Sekolah Menengah kejuruan menyatakan bahwa pada  saat  Peraturan  Menteri  ini  mulai  berlaku,  Peraturan Menteri  Pendidikan  dan  Kebudayaan  Nomor  14  Tahun  2018 perihal  Penerimaan Peserta  Didik  Baru  pada  Taman  Kanak-Kanak,  Sekolah  Dasar,  Sekolah  Menengah  Pertama,  Sekolah Menengah  Atas,  Sekolah  Menengah  Kejuruan,  atau  Bentuk Lain yang Sederajat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 605), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 47 Peraturan  Menteri  ini  mulai  berlaku  pada  tanggal diundangkan.

Selengkapnya silahkan baca dan download Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Juknis PPDB TK SD SMP SMA SMK


Link Download Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 (DISINI)

Demikian info perihal Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Juknis PPDB Taman Kanak-kanak Sekolah Dasar SMP Sekolah Menengan Atas Sekolah Menengah kejuruan. Semoga ada manfaatnya, terima kasih.


= Baca Juga =




Sumber https://forumgurunusantara.blogspot.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)