Dieng Culture Festival 2016 (DCF 2016) ini menurut rilis dari situs resmi Dieng.id akan mengusung banyak sekali aktivitas. DCF 2016 akan dikerjakan tanggal 5-7 Agustus 2016 di Dataran Tinggi Dieng-Jawa Tengah.
Dieng Culture Festival tahun 2016 (DCF 2016) ini merupakan acara tahunan yang ke-7. Panitia Dieng Culture Festival bermaksud menyuguhkan hal yang baru dalam event budaya tahunan itu. Tujuanya biar para turis dapat terlibat dan menyaksikan hal yang berlawanan dibanding penyelenggaraan Dieng Culture Festival pada tahun-tahun sebelumnya.
![]() |
Acara penerbangan lampion. Sumber Foto : Dieng.id |
Setelah acara pembukaan, di panggung utama akan ada perfom musik Kyai Kanjeng beserta Cak Nun dari Yogyakarta (masih dalam konfirmasi). Pertunjukan pembuka bazar tersebut akan selsai pada pukul 17.00 WIB.
Setelah program pembukaan, bagi pengunjung yang akan menikmati sunset, mampu menuju ke bukit skuter/scooter yang mampu ditempuh hanya dalam era waktu 15 menit dari desa Dieng Kulon. Dengan mengeluarkan uang ongkos bantuan bagi pengurus lokasi rekreasi sebesar Rp 5.000. Dari bukit ini juga bisa menyaksikan landscape pemukiman di dataran tinggi Dieng.
Selanjutnya, program malam hari, pengunjung dapat menikmati pertunjukan Jazzatasawan yang akan digelar di panggung utama, timur kompleks candi arjuna. Pertunjukan akan dimulai pukul 20.00 WIB tepat. Bagi pengunjung yang telah mempunyai ID Card (tiket khusus DCF 2016) diperlukan mampu hadir di venue pertunjukan jazz pada pukul 19.30 WIB.
Pertunjukan musik ditengah suhu 2-5 derajat celcius ini digelar pada tanggal 5 Agustus 2015 (start pukul 20.00 WIB) dengan menampilkan sejumlah musisi jazz dari banyak sekali pelosok di tanah air.
Pengunjung DCF 2016 juga bisa menikmati sunrise diberbagai puncak gunung di dataran tinggi Dieng. Spot mempesona untuk meikmati sunrise diantaranya : puncak Sikunir, puncak Prau, puncak Pakuwaja, dan atau puncak Pangonan.
Setelah menikmati sunrise, pengunjung dapat mengikuti program “Jalan Kaki Keliling Kampung” di dataran tinggi Dieng, diakhiri dengan penerbangan ribuan balon gas dan minum purwaceng bahu-membahu. Panitia akan menyediakan sejumlah doorprize buat akseptor jalan kaki keliling kampung. Start dan finish dari kompleks gedung Soeharto-Withlam, Dieng.
Pada tanggal 6 Agustus 2016, sepanjang hari ada ragam pentasseni tradisi yang tersebar diberbagai lokasi, baik dipanggung utama maupun panggung khusus budaya. Ragam pentasseni tradisi itu bukan hanya dari dataran tinggi Dieng, namun juga dari berbagai kawasan lain yang ikut ikut serta dalam Dieng Culture Festival tahun 2016. Ditengah menyaksikan pentasseni tradisi tersebut, hadirin dapat menikmati rekreasi alam di Dieng, seperti telaga warna, kawah sikidang, maupun lokasi wisata alam yang lain.
Malam Minggunya, pada pukul 20.00 WIB, di panggung utama akan digelar pertunjukan musik akustik, dan stand up comedy.
Acara penerbangan lampion akan dilakukan secara bantu-membantu pada pukul 21.00 WIB. Sangat direkomendasikan, semua hadirin untuk TIDAK menerbangkan lampion sebelum ada aba-aba dari MC program.
Diperkirakan, waktu penerbangan memakan waktu sampai 45 menit, alasannya panitia menyediakan 5000 lampion untuk para hadirin ber-ID Card. Pada dikala serempak, sejumlah musisi akan menyemarakan penerbangan lampion dengan berbagai lantunan lagu dan musik dari panggung utama.
Selain lampion, ada pula kembang api yang dibagikan terhadap pengunjung yang berbelanja tiket khusus DCF dikala penukaran tiket. Kembang api ini akan dinyalakan sesaat sehabis lampion diterbangkan, diperkirakan pada pukul 21.45 WIB, pesta kembang api dimulai. Ada 15 ribu letusan kembang api akan menghiasi langit Dieng, sesudah penerbangan lampion usai. Penyelenggara Dieng Culture Festival berharap pengunjung mampu mematuhi ketentuan, bahwa kembang api dinyalakan sehabis lampion diterbangkan, agar tidak mengganggu lampion yang sedang melayang. Acara penerbangan lampion, pesta kembang api, dan musik akustik ini akan selsai pada pukul 23.00 WIB.
Pada hari Minggu, 7 Agustus 2016 ialah hari terakhir pekan raya budaya di negeri atas awan ini, yakni rangkaian ritual cukur rambut anak gembel. Acara dimulai dengan kirab budaya dari rumah pemangku etika Mbah Naryono pada pukul 06.00 WIB.
Khusus program kirab budaya, panitia penyelenggara akan membuka peluang bagi pengunjung yang berminat terlibat untuk ikut kirab budaya dengan pakaian budbahasa masing-masing. Namun, kami menghalangi hanya untuk 80 orang. Para wisatawan yang terpikatuntuk terlibat dalam kirab budaya akan diminta mendaftar dengan ketentuan yang diputuskan oleh panitia.
Setelah kirab budaya keliling Dieng, rangkaian program ritual potong rambut gembel ialah jamasan di Dharmasala, sebelum pemotongan rambut di Kompleks Candi Arjuna. Sejumlah anak berambut gembel, akan dicukur rambutnya oleh sejumlah tokoh yang ditunjuk oleh panitia penyelenggara untuk mencukur, dipimpin oleh pemimpin spiritual suku Dieng, mbah Naryono. Acara ini akan berakhir pada pukul 13.00 WIB.
Sementara di kompleks candi Arjuna ada upacara pemotongan rambut, dipanggung budaya ada pagelaran wayang kulit khusus ritual, dan banyak sekali pertunjukan seni tradisi dipanggung dan atau lokasi lain yang mampu dicicipi oleh para hadirin.
Bersiaplah untuk hadir, saksikan, dan terlibat dalam Dieng Culture Festival tahun 2016.
Sumber https://ghost-ships.blogspot.com
EmoticonEmoticon