Kalau bajigur dan bandrek hampir siapa saja mengenalnya, tetapi jika sakoteng (wedang) ronde nampaknya tidak siapa saja mengenalnya. Padahal ketiga minuman tadi itu bergotong-royong populer sepanjang kurun untuk menghangatkan tubuh. Meski siapa pun mengenalnya, namun keberadaannya saat ini makin langka.
Sakoteng Ronde Cihideung, Jl. Cihideung-Tasikmalaya |
Sakoteng ronde merupakan variasi antara sakoteng dengan wedang ronde. Konon, penamaan sakoteng bermula dari para pelaut Belanda yang merapat di Pelabuhan Sunda Kelapa tahun 1596. Kuah sekoteng ini yang dibuat dari irisan jahe, gula pasir dan gula merah, yang dimasak bersamaan.
Mangkuk kecil bertatakan piring mungil menjadi ciri khas performa sekoteng. Tak ketinggalan sendok belibis, ukurannya yang besar memudahkan penikmatnya untuk mengambil adonan isi sakoteng.
Minuman orisinil Jakarta ini punya cita rasa sendiri. Campuran kacang tanah, kacang hijau, pacar cina, dan susu kental anggun, menciptakan minuman hangat makin kaya rasa.
Gerobak sakoteng ronde, murah semarak namun hangat. |
Rondenya sendiri terbuat dari tepung ketan yang berisi kacang tanah dan gula merah. Rasanya kenyal saat digigit. Dan bagian dalamnya akan meleleh di dalam verbal kita. Komponen utama dalam wedang ronde ada 2. Yaitu wedang jahe dan ronde itu sendiri. Jika wedang ronde tidak mempunyai ronde, maka minuman itu disebut wedang jahe.
Minuman yang menggunakan materi dasar jahe diandalkan bisa menyembuhkan penyakit tenggorokan, menangani mual atau mabuk darat, memajukan stamina, dan memberikan kehangatan pada tubuh.
Bola-bola isiannya juga mempunyai tekstur yang unik. Terbuat dari tepung ketan menciptakan bola-bola menjadi kenyal. Semakin lama mengunyah, semakin usang menikmati kehangatan wedang ronde. Isian kacang tanah di dalam ronde, juga memperbesar kenikmatan minuman ini.
Makara untuk menghangatkan malam, cukup meminum sakoteng ronde Cihideung. Harga semangkok sekoteng ronde cukup murah semarak hanya Rp 8.000/mangkok sudah lengkap. Sakoteng ronde Cihideung Tasikmalaya mangkal di gerobak kendaraan beroda empat. Sangat gampang menemukannya karena berada di sentra kota Tasikmalaya.
Apabila dari arah Masjid Agung Tasikmalaya, melaju terus ke arah Jl. KHZ Mustofa, tidak jauh dari Tugu Adipura, belok kanan ke arah Jl. Cihideung. Sakoteng Ronde mangkal di depan Apotek K-24. Sakoteng ronde Cihideung ini cuma dagangmalam hari, dan libur malam Sabtu.
Keterangan :
Semua foto memakai kamera handphone Asus Zenfone 2 Sumber https://ghost-ships.blogspot.com
EmoticonEmoticon