Senin, 15 Juni 2020

Bagian-Bab, Fungsi Dan Cara Menggunakan Jangka Sorong

Bagian-bagian Jangka Sorong


Bagian-bab Jangka Sorong
Jangka sorong terdiri dari rahang tetap dan ragang geser. Rahang tetap dan geser ada yang di atas dan di bawah. Dalam jangka sorong terdapat 2 skala. Skala utama pada rahang tetap dan skala nonius (renvier*) di rahang gesernya.Skala utama memiliki skala dalamm satuan cm dan mm sedangkan skala pada nonius mempunyai panjang 9 mm yang dibagi menjadi 10 skala.Sobat hitung pahami betul bagian-bab ini karena akan membuat lebih mudah sobat tahu bagaimana cara menggunakan jangka sorong nantinya.

Fungsi Jangka Sorong
1.   Jangka sorong berfungsi mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian sampai 0,1 mm. (rahang tetap dan rahang geser bawah)
2.   Rahang tetap dan rahang geser atas bisa digunakan untuk mengukur diameter benda yang cukup kecil mirip cincin, pipa, dll.
3.   Tangkai ukur di bab bawah berfungsi untuk mengukur kedalaman mirip kedalaman tabung, lubang kecil, atau perbedaan tinggi yang kecil.

Cara Menggunakan Jangka Sorong
Berikut ini cara menggunakan jangka sorong dalam beberapa langkah.
1.Awal persiapan, kendurkan baut pengunci dan geser rahang geser, tentukan rahang geser bekerja dengan baik. Sobat hitung jangan lupa untuk cek ketika rahang tertutup harus memperlihatkan angka nol. Jika tidak menunjukkan angka nol sobat mampu mensettingnya.
2. Langkah/ cara memakai jangka sorong berikutnya adalah membersihkan permukaan benda dan permukaan rahang agar tidak ada benda yang melekat yang mampu sebabkan kesalahan pengukuran.
3. Tutup rahang sampai mengapit benda yang diukur. Pastikan posisi benda sesuai dengan pengukuran yang ingin diambil. Lalu tinggal membaca skalanya.

Cara Menggunakan Jangka Sorong untuk mengukur diameter: Mengukur diameter sama mirip pengukuran sebelumnya, bedanya jika tadi menggunakan rahang bagian bawah, untuk pengukuran diameter menggunakan rahang atas. Cara Menggunakannya, rapatkan rahang atas lalau tempatkan benda (cincin) yang mau diukur diameternya. Tarik rahang geser sampai kedua rahang menempek dan menekan bagian dalam benda. Patikan bahwa dinding bab dalam benda tegak lurus dengan skala dalam artian benda jangan hingga miring.

Cara Menggunakan Jangka Sorong untuk Mengukur Kedalaman: Menggunakan jangka sorong untuk kedaaman prinsipnya sama dengan mengukur panjang benda dan diameter. Sobat hitung cukup menempatkan benda yang mau diukur kedalamannya pada tangkai ukur. Tarik rahang geser sampai menyentuk permukaan dalam (dasar lubang).Usahakan benda yang diukur kedalamannya dalam kondisi statis (tidak Bergeser)

CARA MEMBACA JANGKA SORONG
Ada trik khusus yang mampu dipakai untuk membaca jangka sorong dengan baik, yakni sebagai berikut:
  • Tentukan angka yang ditunjukkan skala utama yang sempurna terbaca sebelum angka nol skala nonius pada jangka sorong.
  • Tentukan angka dari skala nonius yang berimpit/segaris dengan skala utama, lalu kalikan dengan angka ketelitian alatnya.
  • Jumlahkan angka yang diperoleh dari skala utama dan skala nonius.
Mari kita praktekkan tips diatas melalui contoh pengukuran diameter silinder aluminium seperti yang tampak pada gambar berikut ini:

Contoh Kesatu :      

Cara memakai - Membaca Jangka Sorong

  • Langkah pertama, pastikan terlebih dahulu skala utama. Pada gambar terlihat skala nonius terletak diantara skala 2,2 cm dan 2,3 cm pada skala tetap. Makara, skala tetap bernilai 2,2 cm.
  • Langkah kedua, memilih skala nonius. Skala nonius yang berimpit dengan skala tetap yakni angka 4. Jadi Skala nonius 4 x 0,01 cm = 0,04 cm.
  • Langkah ketiga, menjumlahkan skala tetap dan skala nonius. Hasil pengukuran = 2,2 cm + 0,04 cm = 2,24 cm.
  • Makara, hasil pengukuran diameter silinder sebesar 2,24 cm. 

Contoh kedua :

Cara membaca Jangka Sorong


Carilah panjang benda yang diukur dengan jangka sorong jikalau pada skala utama dan skala nonius terlihat selaku berikut
·         Jawaban :
Lingkaran Biru : 5, 3 “sekian” cm, sekian akan kita peroleh di bundar “merah”
Lingkaran Merah : 5
Kaprikornus hasilnya  = 5,35 cm
·         
   Saat ini sudah ada yang namanya jangka sorong digital. Cara menggunakan jangka sorong ini sangat gampang, tingal mengapitnya di antara rahang tetap dan rahang geser dan layar digital akan memperlihatkan hasil pengukuran dengan akurat. Sedikit ihwal cara menggunakan jangka sorong ini biar cara menggunakan jangka sorong tadi bisa diketahui dan berguna.


MIKROMETER SEKRUP  

MIKROMETER SEKRUP
    
Cara memakai mikrometer tidak begitu sukar, akan semudahmenggunakan jangka sorong.
1.   Buka kuncinya, kalau telah terbuka langsung saja ke point 2
2.  Cek terlebih dahulu mikrometer sekrup yang mau digunakan, bila poros tetap dan poros geser dirapatkan dengan memutar "pemutar" ke arah kanan, skala utama harus menujukan nol. Hal ini dilakukan untuk menyingkir dari kesalahan pengukuran yang disebabkan oleh kerusakan alat.
3.  Buka rahang (poros geser) dengan memutar pemutar ke arah kiri, buka selebar mungkin supaya benda yang akan diukur mampu masuk
4.  Letakkan benda yang akan diukur lalu tutup kembali rahang dengan memutar "pemutar" ke arah kanan hingga benda yang mau diukur terjepit
5.  Kunci rahang dengan memutar pengunci hingga terdengar suara "klik".
6.  Lihat nilai paling besar yang ditunjukan oleh skala utama, skala ini dalam mm.
7.  Lihat nilai skala nonius, cara memilih skala nonius yakni dengan memilih garis skala nonius yang sejajar dengan garis tengah skala utama, kalikan nilai skala nonius dengan 0,01 (skala putar x 0,01)
8.  Jumlahkan nilai yang ditunjukkan angka skala utama dengan nilai yang ditunjukkan skala nonius

CARA MENGGUNAKAN MIKROMETER SEKRUP adalah selaku berikut:
1.   Benda atau plat tipis yang akan diukur ketebalannya ditaruh di antara landasan dan sumbu. Kemudian gagang pemutar kita atur sehingga plat tersebut terjepit dengan besar lengan berkuasa, baru kita tarik kunci ke arah kiri biar tidak terjadi pergeseran lagi (mengunci).
2.   Untuk menentukan besarnya pengukuran maka pembacaan skala kita lakukan dengan membaca skala tetap apalagi dahulu, dengan satuan milimeter, ialah garis skala tetap yang sempurna berada di depan gagang pemutar.
                             
Pada pembacaan skala putar akan kita dapatkan suatu angka tertentu kemudian kita kalikan dengan 0,01. Jumlah pembacaan skala tetap dan skala putar inilah yang merupakan hasil pengukuran.


CARA MEMBACA MIKROMETER SEKRUP
Cara membaca hasil pengukuran mikrometer sekrup :
-Catat posisi skala utama yang terbuka.
-Amati dan catat posisi skala putar yang berhimpit dengan garis horisontal pada skala utama.
-Jumlahkan hasil Pengamatan

Contoh soal :
Sebuah kertas diukur ketebalannya dengan menggunakan mikrometer sekrupdan menawarkan skala seperti yang tampakpada gambar. Hitunglah Tebal benda tersebut!



Jawab :
Skala utama + Skala nonius (berhimpit x Skala terkecil nonius)
3,0 mm  + ( 25 x 0,01 mm)
3,0 mm  + 0,25 mm
3,25 mm

ANGKA PENTING
Hasil pengukuran besaran fisika menghasilkan nilai dari besaran tersebut yang disebut dengan angka penting. Angka penting hasil pengukuran berisikan angka niscaya dan angka taksiran. Angka niscaya ialah nilai terdekat pada nilai besaran fisika yang diukur yang sudah dijamin kebenarannya, sedangkan angka taksiran ialah nilai asumsi terdekat hingga ketelitian yang masih mungkin dipertanggungjawabkan menurut keterbatasan alat ukur yang digunakan. 

Perhatikan gambar berikut, menawarkan pengukuran panjang sebuah batang memakai alat ukur penggaris atau mistar berukuran cm.

Mistar (alat ukur)

Satu ujung batang diposisikan pada nilai skala 0 pada mistar, dan ujung lainnya menunjuk pada sebuah nilai yang merupakan nilai panjang batang tersebut. Pada gambar terlihat bahwa panjang batang bernilai diantara 3,4cm dan 3,5cm. Kita mampu memperkirakan bahwa panjang batang yakni 3,45cm sesuai hasil pembacaan skala. Angka penting hasil pengukuran tersebut yakni 3,45. Angka pastinya ialah 3,4 dan angka taksirannya adalah 5. Artinya kita dapat menjamin bahwa panjang batang niscaya bernilai 3,4cm, sedangkan angka 0,05cm cuma merupakan asumsi yang nilainya mungkin antara 0,01cm sampai 0,09cm.

Angka penting hasil pengukuran biasanya hanya memiliki satu angka taksiran yang nilainya masih disangsikan. Sedangkan banyaknya  angka pasti tergantung jenis alat ukur yang digunakan. Biasanya semakin banyak jumlah angka penting menawarkan kian teliti hasil pengukuran.



Sumber https://arenamodel.blogspot.com


EmoticonEmoticon