Jumat, 19 Juni 2020

Pemahaman Dan Langkah –Langkah Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching And Learning)

Pembelajaran Kontekstual

1.  Pengertian
Strategi Pembelajaran Kontekstual ialah suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka seharihari (konteks pribadi, sosial, dan kultural) sehingga siswa memiliki wawasan/keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari satu persoalan /konteks ke masalah/ konteks lainnya. 


Pendekatan kontektual (Contextual Teaching and Learning) ialah desain berguru yang menolong guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia aktual siswa dan mendorong siswa menciptakan hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan penduduk . Dengan desain itu, hasil pembelajaran dibutuhkan lebih berarti bagi siswa. Proses pembelajaran berlansung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan mentransfer wawasan dari guru ke siswa. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan ketimbang hasil. 

Dalam kelas kontektual, tugas guru ialah membantu siswa mencapai tujuannya. Guru lebih banyak memiliki masalah dengan taktik ketimbang memberi isu. Tugas guru mengelola kelas selaku sebuah tim yang bekerja bareng untuk mendapatkan sesuatu yang baru bagi anggota kelas (siswa). Sesuatu yang baru tiba dari mendapatkan sendiri bukan dari apa kata guru. Begitulah peran guru di kelas yang dikontrol dengan pendekatan kontekstual. 

Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) ialah konsep berguru yang menolong guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa menciptakan hubungan antara wawasan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka seharihari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif, ialah: konstruktivisme (constructivism), mengajukan pertanyaan (questioning), mendapatkan (inquiri), penduduk belajar (learning community), pemodelan (modeling), dan evaluasi sebetulnya (authentic assessment).

2. Langkahlangkah CTL
CTL dapat dipraktekkan dalam kurikulum apa saja, bidang studi apa saja, dan kelas yang bagaimanapun keadaannya. Pendekatan CTL dalam kelas cukup gampang. Secara garis besar, langkahlangkah yang harus ditempuh dalam CTL yakni selaku berikut.
a.     Kembangkan pemikiran bahwa anak akan mencar ilmu lebih mempunyai arti dengan cara melakukan pekerjaan sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keahlian barunya.
b.     Laksanakan sejauh mungkin aktivitas inkuiri untuk semua topik.
c.      Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan mengajukan pertanyaan.
d.     Ciptakan penduduk mencar ilmu.
e.      Hadirkan versi sebagai pola pembelajaran.
f.       Lakukan refleksi di selesai konferensi.
g.     Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan banyak sekali cara.
                 
3.   Karakteristik Pembelajaran CTL
1)   Kerjasama.
2)   Saling menunjang.
3)   Menyenangkan, tidak membosankan.
4)   Belajar dengan kasar.
5)   Pembelajaran terintegrasi.
6)   Menggunakan aneka macam sumber.
7)   Siswa aktif.
8)   Sharing dengan sobat.
9)   Siswa kritis guru inovatif.
10)       Dinding dan loronglorong sarat dengan hasil kerja siswa, petapeta, gambar, artikel, humor dan lainlain.
11)       Laporan terhadap orang tua bukan cuma rapor namun hasil karya siswa, laporan hasil pratikum, karangan siswa dan lainlain
Dalam pembelajaran kontekstual, program pembelajaran lebih ialah planning acara kelas yang dirancang guru, yang berisi skenario tahap demi tahap wacana apa yang mau dijalankan bersama siswanya sehubungan dengan topik yang akan dipelajarinya. Dalam acara tercermin tujuan pembelajaran, media untuk meraih tujuan tersebut, bahan pembelajaran, langkahlangkah pembelajaran, dan authentic assessmentnya.
Dalam konteks itu, acara yang dirancang guru benarbenar planning pribadi tentang apa yang mau dikerjakannya bersama siswanya. Secara umum tidak ada perbedaan fundamental format antara program pembelajaran konvensional dengan acara pembelajaran kontekstual. Program pembelajaran konvensional lebih menekankan pada deskripsi tujuan yang akan dicapai (terperinci dan operasional), sedangkan acara untuk pembelajaran kontekstual lebih menekankan pada skenario pembelajarannya.







Sumber https://arenamodel.blogspot.com


EmoticonEmoticon