Minggu, 07 Juni 2020

Pembelajaran Berbasis Web

Argumen kaum cyber optimists yang memandang TIK adalah PEMBELAJARAN BERBASIS WEB

Argumen kaum cyber optimists yang menatap TIK adalah  sumber daya penting,  sedikit banyak memang tercermin pada acara mencar ilmu dalam setiap lembaga sekolah. Sebagai teladan proses mencar ilmu berbasis web terlihat di SMA Minggiran Kabupaten Sleman DIY yang tampakbersemangat (Wahyono, dkk. 2017). Manifestasi antusiasme itu tercermin pada: (1) Memudahkan guru dan siswa dalam mencari sumber berguru alternative; (2 ) Bagi siswa mampu memperjelas bahan yang sudah disampaikan oleh guru, sebab disamping diikuti gambar juga ada animasi mempesona; (3) Cara berguru lebih efisien; (4) Wawasan bertambah; (5) Mengetahui dan mengikuti kemajuan bahan dan gosip-berita lain yang bekerjasama dengan bidang studi; dan (5) Membantu siswa melek ICT.

Beberapa guru Sekolah Menengan Atas di sekolah tersebut mengaku dengan adanya konektivitas kepada internet kini ini kian mudah untuk mencari sumber-sumber belajar alternatif. Melalui google dan yahoo, guru dan juga murid sering memperoleh kemudahan dalam mencari bahan-materi yang relavan dengan proses pembelajaran di kalas. "Mau mencari apa saja, kini ini telah dengan mudah ditawarkan oleh mbah google", begitu perumpamaan yang populer di kelompok guru dan murid kini ini.

Di golongan siswa sendiri mengaku bahwa adanya internet memperjelas apa yang disampaikan oleh guru saat di kelas. Biasanya guru punya keterbatasan dalam menyampaikan materi, terutama guru-guru yang generasi renta yang konservatif dan kurang akrab dengan internet. Guru generasi bau tanah lebih senang memakai sistem ceramah dan kurang mempergunakan internet. Menghadapi suasana ini murid lalu mencari sumber-sumber lain di internet yang lebih terang dan lebih mempesona alasannya disertasi dengan aneka macam visualisasi. "Saya terus terang kini ini lebih sudah biasa dengan visualisasi yang tersedia pada media gres untuk menangkap kejelasan pesan yang disampaikan. Karena itu bila ada guru kurang terang menjelaskan suatu pokok bahasan karena cuma diterangkan secara mulut, maka aku akan mengkonfirmasikan lagi di internet", kata seorang murid berterus terperinci.

Di samping itu, beberapa informan mengaku bahwa dengan e-learning lebih efisien baik dalam waktu maupun tenaga. Sekarang ini tidak perlu sukar-sukar pergi ke perpustakaan atau ke toko buku untuk mencari buku atau materi apa saja yang berhubungan dengan pembelajaran di sekolah. Guru dan murid yang menjadi informan observasi ini mengaku sungguh terbantu dengan digitalisasi sumber berguru yang dengan mudah bisa diakses lewat internet. "Sekarang ini mencar ilmu terasa lebih mudah, saat seluruhnya sudah banyak yang tersedia secara digital di jaringan internet. Saya jarang ke perpustakaan untuk kebutuhan mencari sumber belajar yang cocok dengan materi pelajaran di kelas", kata salah seorang murid menceritakan pengalaman belajarnya di era digital sekarang ini.

Lebih dari itu, bagi sebagian murid kedatangan media gres berbasis android kini ini terasa lebih menolong untuk memperluas pengetahuan. Dengan tersedianya banyak sekali gosip pembelajaran di dunia cyber, sangat memungkinkan siapa pun yang ingin menambah pengetahuan. "Sekarang mau mencari apa saja, seluruhnya telah ada di internet. Tinggal menantang otak kita, kuat tidak untuk membaca air bah info wawasan dalam internet. Pokoknya tinggal menyesuaikan otok kita, internet sudah menyediakan seluruhnya untuk menambah pengetahuan kita", kata seorang guru.

Dengan tersedianya isu dalam jaringan internet, guru dan murid mencicipi manfaatnya untuk selalu memutakhirkan pengetahuanya. Bagi guru yang kreatif dan mau meningkatkan profesionalismenya, akan sungguh terbantu dengan adanya internet. Salah seorang guru yang masih muda mengaku selalu mencari gosip wawasan yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diampunya dengan memanfaatkan internet. "Saya senantiasa berupaya mencari informasi wawasan gres terkait dengan kompetensi saya melalui google", kata seorang guru muda ini berterus jelas.

Pengakuan sejumlah informan, baik dari kelompok guru maupun murid mengindikasikan bahwa bagi sebagian yang memiliki rancangan diri kasatmata, terbuka, dan memiliki daya keingintahuan (quiriousity) tinggi, terbukti bisa mentransformasikan diri pada dinamika pendidikan kala digital. Berkaitan dengan temuan ini, maka argumen kubu cyber optimists jika menghendaki terelaisasinya obsesi aktual kedatangan media gres, maka memang perlu adanya transformasi kultur bagi penggunanya. Kultur membaca di golongan para guru dan murid ialah salah satu prasyarat dasar bagi kelancaran dalam transformasi kultural dalam menyesuaikan dengan dinamika pendidikan periode digital, sehingga kedatangan media baru terbukti mendorong keberlangsungan pembelajaran yang efektif dan produktif. 




Sumber https://arenamodel.blogspot.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)