![]() |
Ilustrasi petir. ©shutterstock.com/John R. McNair. Foto : Merdeka. |
Mejelang peringatan Imlek dan Cap Go Meh memang biasaya dibarengi dengan curah hujan yang cukup besar. Curah hujan yang besar ini menyimbolkan akan datangnya kesejahteraan pada tahun berjalan menurut budaya Tionghoa. Sejalan dengan akidah masyarakat Tionghoa tersebut, BMKB memperingatkan akan hadirnya cuaca ekstrim selama seminggu ini. Berita tentang akan hadirnya cuaca ekstrim selama sepekan ini dirilis Merdeka.
Kepala Pusat Informasi Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Mulyono R Prabowo meminta penduduk berada di Pulau Jawa mencurigai banyak sekali kesempatanmerugikan akibat cuaca ekstrem yang mau terjadi dalam seminggu ini ke depan. Adanya daerah tekanan rendah di utara Australia menawarkan pengaruh tidak pribadi di mana di Indonesia awan hujan akan semakin banyak terbentuk.
Kondisi tersebut menyebabkan hadirnya hujan lebat yang akan lebih banyak didominasi terjadi utamanya di daerah Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Bali dan Nusa Tenggara. Seiring dengan hal tersebut diperkirakan potensi topan, petir dan hujan es juga akan terjadi di beberapa wilayah.
"BMKG mengimbau penduduk biar mencurigai peluang cuaca ekstrem terutama bagi daerah yang beresiko terdampak kejadian banjir, tanah longsor, pohon tumbang, banjir bandang di kawasan dataran tinggi serta fenomena yang lain yang bersifat menghancurkan," kata Mulyono lewat siaran pers, Senin (1/2).
Wilayah Jakarta dan sekitarnya, kata ia, diperkirakan juga akan mengalami peningkatan curah hujan dalam sepekan ke depan dengan hujan condong memiliki potensi terjadi pada pagi dan timbul kembali pada sore hari dengan intensitas beragam antara sedang-lebat.
"Terutama di final pekan nanti di mana kawasan sekitar Jabodetabek juga memperlihatkan kesempatan hujan yang cukup tinggi," kata dia.
Pada awal Februari 2016 ini, lanjut beliau, sebagian daerah Indonesia sedang dalam abad puncak demam isu hujan. Kondisi atmosfer juga menunjukkan banyak sekali fenomena yang mendukung pembentukan awan hujan yang lebih intensif dalam sementara waktu ke depan.
Hal itu ditandai dengan keadaan isu terkini atau monsoon Asia yang intensif disertai keadaan seruakan acuh taacuh (masuknya massa udara cuek) yang terindikasi menguat. Bersamaan dengan itu juga diikuti dengan fase basah dari fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang memasuki daerah kontinen maritim, termasuk Indonesia. Selain itu, daerah pertemuan massa udara terpantau terbentuk di sekeliling Jawa sampai NTT.
Demikian perayaan untuk mencurigai cuaca ekstrim Jawa, Bali dan sekitarnya selama sepekan ini yang dikeluarkan BMK.
Sumber https://ghost-ships.blogspot.com
EmoticonEmoticon