Angin bahorok ialah salah satu jenis angin yang sering dibahas dalam ilmu wawasan. Apalagi di Indonesia, angin ini pernah melanda salah satu daerah adalah Deli di Sumatera Barat. Banyak orang yang menyebut bahorok sebagai nama lain dari jenis angin Fohn. Untuk Anda yang ingin mengenal lebih dalam tentang salah angin ini, berikut ialah ulasan lengkapnya.
Angin bahorok akan terjadi dikala angin yang memiliki massa kemudian bergerak ke arah pegunungan dengan ketinggian 200 meter lebih. Bahorok yang mempunyai massa udara tersebut berikutnya akan memperlihatkan pergantian yang signifikan.
Baca juga: Apa Penyebab Angin Topan?
Salah satu dampak yang ditimbulkan angin bahorok ialah terjadinya hujan di sekeliling sisi lereng gunung. Hal tersebut mampu terjadi sebab massa angin ada di sekitar puncak gunung tertinggi. Namun tidak semua bab sisi lereng mengalami hujan. Salah satu sisinya saja lah yang akan hujan sebab angin ini.
Bagian segi lereng yang tidak hujan disebut dengan ungkapan kawasan bayangan hujan. Di tempat bayangan hujan, angin yang berasal dari bagian atas pegunungan dengan cepat akan menuruni lereng pegunungan. Hal tersebutlah yang pada akibatnya menimbulkan suhu udara naik. Karena pada dasarnya, suhu udara akan naik sebesar 1 °C setiap turun sekitar 100 meter. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini yaitu hal-hal yang perlu Anda pahami terkait dengan angin fohn atau bahorok.
1. Proses Terjadinya Angin Bahorok
Angin bahorok terjadi akibat keberadaan angin mosun. Saat terjadi angin fohn di kawasan Sumatera, angin mosun di tenggara mengalami pergantian menjadi angin mosun dari barat daya. Transformasi tersebut menyebabkan massa udara dalam angin mengalami penguapan secara langsung di atas pegunungan. Hal tersebutlah yang membuat angi jatuh dengan kecepatan tinggi dari atas pegunungan. Angin jatuh tersebut terasa sangat kering dan panas.
Baca juga: Macam-macam petaka yang pernah terjadi di Indonesia
2. Proses Kondensasi
Pergerakan massa udara angin mosun yang terjadi di atas pegunungan menimbulkan proses kondensasi. Sekedar isu, kondensasi tersebutlah yang menciptakan temperatur udara berair mempunyai suhu yang lebih kecil dibandingkan dengan temperatur di udara yang kering. Dalam proses kondensasi, udara lembap berikutnya akan melepaskan uap panas. Uap ini akan diterima oleh angin secara pribadi. Dampaknya, angin akan mengalami pendinginan dan pemanasan dalam waktu yang sama. Keadaan inilah yang membuat angin fohn mengalami adanya pergantian temperatur.
3. Dampak Negatif Angin Bahorok terhadap Tanaman
Angin fohn mempunyai dampak yang cukup signifikan terhadap flora. Penambahan suhu udara yang terjadi akibat angin ini dapat menciptakan daun tembakau dan daun teh layu secara tiba-datang saat angin melewatinya. Hal ini dikarenakan suhu udara panas yang terdapat di dalam angin. Angin Fohn yang terjadi di Sumatera Utara ini terjadi tepat di daerah Bahorok, Langkat. Atas dasar itulah kenapa masyarakat Indonesia mengenalnya dengan istilah angin bahorok.
4. Setiap Daerah Menyebut Bahorok dengan Nama Berbeda
Selain di Sumatera, angin Fohn juga pernah dialami di aneka macam wilayah Indonesia. Di Pasuruan, angin ini dikenal dengan sebutan angin Gending. Di Cirebon disebut Angin Kumbang, di Irian Jaya diberi nama Angin Wambraw dan di Makassar disebut dengan nama Angin Brubu.
Seperti yang sempat disinggung bahwa angin Fohn pernah menyerang beberapa wilayah di Indonesia. Mulai dari Sumatera Utara, Makassar, Irian Jaya, Pasuruan, dan Cirebon. Masing-masing daerah terkena dampak yang berlawanan-beda. Tergantung dari keadaan angin muson yang bertransformasi dan lokasi terjadinya angin Fohn tersebut. Sekian ulasan tentang pengertian angin bahorok dan acuan kasusnya di Indonesia, agar mampu memperbesar wawasan Anda. Sumber https://www.geologinesia.com/
pop
Senin, 20 Juli 2020
Angin Bahorok
Diterbitkan Juli 20, 2020
Artikel Terkait
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon