Kamis, 10 September 2020

Genetika Sungai: Concordant Dan Discordant


Sungai pada dasarnya merupakan pemikiran air yang mengalir dari tempat yang tinggi ke kawasan yang lebih rendah. Sungai sendiri mempunyai banyak jenis pola pemikiran, sungguh tergantung dengan bentang alam yang dilewatinya dan keadaan batuan yang ada disekitarnya.





Selain teladan alirannya, sungai juga dapat diklasifikasikan menurut arah anutan dari sungai tersebut. Sebuah sungai yang dipengaruhi oleh topografi wilayah sekitarnya yaitu






Genetika Sungai yang Concordant





Sungai concordant intinya ialah sungai yang alirannya mengikuti dan dipengaruhi oleh bentang alam yang ada disekitarnya. Sungai-sungai berjenis concordant ialah jenis sungai paling umum di dunia. Nah, untuk arah alirannya sendiri, bisa searah atau berbalik arah kepada arah perlapisan batuan.





Mungkin pertama kali kita mesti mengklarifikasi terlebih dulu ya, arah pemikiran disini maksudnya yakni arah ajaran sungai relatif terhadap jurus perlapisan batuan yang ada pada lokasi tersebut. Tidak ada sungai yang mengalir dari kawasan yang lebih rendah ke kawasan yang lebih tinggi (kecuali di One Piece).





Ilustrasi sungai konsekuen, subsekuen, resekuen, dan obsekuen
Ilustrasi sungai konsekuen, subsekuen, resekuen, dan obsekuen
(ESCI 307, Fall 2003, Lecture 3)




Gambar diatas tersebut yaitu ilustrasi dari jenis-jenis sungai yang tergolong kedalam sungai concordant beserta dengan lokasi relatifnya kepada perlapisan batuan. Penjelasan dari tiap-tiap jenis sungai itu akan diterangkan dibawah ini.





Sungai Konsekuen





Sungai konsekuen ialah sungai yang mengalir searah dengan kemiringan perlapisan batuannya. Aliran sungai ini secara eksklusif dipengaruhi oleh kondisi topografi dari wilayah sekitarnya.





Nama konsekuen sendiri berasal dari kata consequent yang artinya konsekuensi dari keadaan lereng lokal. Mayoritas sungai-sungai di benua India ialah sungai Konsekuen.





Pada gambar diatas, kita mampu melihat bahwa sungai konsekuen memiliki arah yang sejajar dengan perlapisan batuan. Selain itu, sungai ini juga mengikuti kelerengan umum dari bentang alam diatas, yaitu miring ke kiri.





 



Sungai Subsekuen





Sungai subsekuen ialah tributary atau sungai anak dari sungai utama, yang umumnya bersifat konsekuen. Sungai ini berkembang disepanjang suatu zona perlapisan batuan yang non-resisten sehingga gampang ter-pengikisan dan membuat sungai.





Umumnya, sungai subsekuen memiliki umur yang lebih muda dari sungai konsekuen. Contohnya ialah sungai Chambal, Sind, dan Tons yang bergabung dengan sungai Ganga di India.





Dapat dilihat pada gambar diatas bahwa sungai subsekuen terbentuk pada titik temu antar lapisan batuan. Pada lokasi tersebut, terdapat kekurangan dalam bentuk batuan gampang ter-abrasi atau rekahan. Sehingga, air mudah mengerosi dan membentuk pemikiran sungai.





 



Sungai Resekuen





Sungai resekuen adalah anak sungai dari sungai subsekuen. Artinya, sungai resekuen ini meningkat belakangan dibandingkan dengan sungai subsekuennya.





Sungai resekuen sama mirip sungai konsekuen karena arah fatwa mereka mengikuti jurus perlapisan batuan dan kemiringan lereng. Namun, sungai ini berada pada perlapisan yang berbeda dengan sungai konsekuen.





Seperti yang mampu dilihat pada gambar diatas, sungai resekuen bermuara pada sungai subsekuen.





 



Sungai Obsekuen





Sungai obsekuen yaitu sungai yang arah alirannya berbanding terbalik dengan jurus perlapisan batuan. Sungai seperti ini muncul saat ada escarpment yang merupakan perlapisan batuan yang tererosi.





Seperti yang mampu dilihat pada gambar diatas, kita dapat menyaksikan bahwa sungai obsekuen terbentuk pada escarpment salah satu lapisan batuan.





Kita juga mampu menyaksikan, meskipun arah alirannya berbanding terbalik dengan konsekuen dan arah perlapisan batuan, sungai ini tidak mengalir keatas. Sungai ini tetap mengalir ke kawasan yang lebih rendah dan bermuara di sungai subsekuen.





 



Sungai Insekuen





Sungai insekuen pada dasarnya yaitu sungai yang alirannya pada sebuah lereng tidak diatur oleh aspek kemiringan atau struktur perlapisan batuan yang ada.





 



Genetika Sungai yang Discordant





Berbeda dengan sungai concordant sungai yang termasuk kedalam sungai discordant adalah sungai-sungai yang tidak terlalu dipengaruhi oleh topografi yang ada disekitar sungai tersebut.





Sungai Anteseden





Sungai Anteseden




Sungai anteseden yaitu sungai yang timbul apalagi dulu daripada struktur perlapisan yang terbentuk pada alirannya. Artinya, bentang alam yang ada disekitar sungai tersebut hampir niscaya lebih muda ketimbang sungainya.





Berdasarkan gambaran diatas, terdapat 3 proses dalam pembentukan sungai anteseden





  1. Sungai mengalir secara wajar pada suatu bentang lahan yang relatif wajar
  2. Terdapat aktivitas tektonik yang signifikan di kawasan tersebut, sehingga terjadi pengangkatan wajah tanah. Terbentuklah hanging wall atau pegunungan yang memotong jalur sungai tersebut
  3. Karena kemampuan abrasi sungai yang besar lengan berkuasa, sungai tersebut berhasil memotong melalui lapisan batuan yang terangkat tersebut.




Makara, secara umum mampu disimpulkan bahwa sungai anteseden yakni sungai yang relatif tua terhadap kawasan sekitarnya dan biasanya memiliki laju erosi yang cukup tinggi.





Pada sungai anteseden, lazimnya sungai tersebut tetap memiliki teladan ajaran dendritik meskipun berada pada tempat barisan pegunungan. Seharusnya, pada kawasan pegunungan, pedoman sungai mempunyai sifat trellis alasannya adalah dipengaruhi oleh kelerengan.





Namun, sebab laju abrasi vertikal yang berpengaruh, sungai ini mampu menjaga dengan baik bentuk alirannya, tanpa terpengaruh oleh topografi tersebut. Hal inilah yang mengakibatkan sungai ini disebut sebagai sungai discordant, sebab tidak dipengaruhi oleh topografi sekitarnya.





Sungai-sungai yang berada pada pegunungan Himalaya lazimnya tergolong sebagai sungai anteseden. Sungai-sungai yang cukup populer antara lain yaitu sungai Indus, sungai Gangga, dan sungai Brahmaputra.





 



Sungai Superposed





Sungai superimposed




Sungai superposed atau superimposed yakni sungai yang terbentuk diatas suatu lapisan atau bentang alam. Seiring dengan berjalannya waktu, erosi vertikal yang disebabkan oleh sungai ini memangkas struktur tersebut sehingga sungai kian dalam dan mengalir kian jauh ke arah muara.





Dapat dilihat pada ilustrasi diatas, terdapat 3 tahap terbentuknya sungai superimposed.





  1. Terdapat lapisan batuan yang lebih resisten/berlainan daripada batuan disekitarnya
  2. Lama kelamaan, batuan tersebut tertutup oleh sedimen sehingga berada di bawah tanah. Namun, muncul sungai yang mengalir diatas struktur lapisan tersebut
  3. Seiring dengan berjalannya waktu, abrasi vertikal dari sungai mengerosi lapisan sedimen, sehingga balasannya air sungai juga mengerosi lapisan batuan resisten tersebut.




Berdasarkan penjelasan diatas, kita dapat mempesona kesimpulan bahwa sungai superimposed adalah sungai yang terbentuk lebih belakang ketimbang struktur batuannya.





Namun, daya abrasi yang tinggi dari sungai ini sukses memotong lapisan batuan yang ada, sehingga tercipta sungai seperti yang mampu kita lihat.





Artinya, sungai yang terbentuk di lapisan batuan atas (gambar 2) akan memiliki karakteristik yang sama dengan gambar 3, padahal, struktur batuannya berlainan. Nah, hal ini disebabkan oleh daya abrasi vertikal yang sangat tinggi dari sungai tersebut.





Sama mirip anteseden, sungai ini disebut discordant alasannya adalah tidak dipengaruhi oleh perlapisan batuan dan topografi yang ada disekitarnya. Justru, sungai ini yang mensugesti kawasan sekitarnya.





Contoh sungai anteseden yakni sungai Son di tempat Madhya Pradesh India.





 



Referensi





Waugh, David. Geography: an Integrated Approach. Nelson Thornes, 2009.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon