Jumat, 04 September 2020

Jenis-Jenis Tanah Vulkanik Dan Manfaatnya Bagi Industri Pertanian

Tanah Vulkanik terbentuk dari lapukan material hasil erupsi gunung berapi. Tanah ini terkenal sangat subur dan banyak dimanfaatkan untuk pertanian. Persebaran tanah vulkanik di Indonesia cukup merata khususnya di daerah sekitar lereng gunung berapi. Salah satu kawasan yang mempunyai jenis tanah ini yakni daerah di sekitar lereng Gunung Merapi. Letusan gunung ini faktanya mampu menawarkan banyak manfaat kepada warga sekitar yang terkena imbas letusan.

Indonesia sebagai salah satu negara yang mempunyai pegunungan yang masih aktif, dilimpahi oleh aneka macam jenis tanah yang terkenal akan kesuburannya. Salah satunya yakni tanah Vulkanik. Tanah ini banyak terdapat di Pulau Jawa yang memiliki banyak pegunungan yang masih aktif. Letusan gunung berapi inilah yang menjadi asal usul jenis tanah ini.

Industri pertanian banyak memanfaatkan tanah vulkanik subur biar bisa memajukan hasil pertanian. Tanah ini mengandung zat-zat yang sungguh dibutuhkan oleh tumbuhan. Adapun ciri-ciri dari tanah ini adalah selaku berikut:

•  Kandungan zat haranya tinggi
•  Memiliki tekstur yang bernafsu
•  Memiliki berat volume yang rendah
•  Terasa berminyak kalau dipegang
•  Cocok ditanami buah-buahan dan palawija

Dibalik peristiwa tersimpan faedah besar yang bisa dinikmati penduduk . Letusan gunung berapi menghasilkan tanah yang populer akan kesuburannya. Masyarakat di lereng Gunung Merapi misalnya, banyak yang merasakan faedah dari tanah ini berupa hasil pertanian yang melimpah. Hal inilah yang menimbulkan penduduk enggan pindah dari lereng Gunung Merapi alasannya adalah tak ingin kehilangan lahan pertanian mereka.

Tanah Vulkanik terbentuk dari lapukan material hasil erupsi gunung berapi Jenis-Jenis Tanah Vulkanik dan Manfaatnya Bagi Industri Pertanian
Gambar kenampakan tanah vulkanik pada lereng-lereng gunung berapi.

Secara umum, tanah vulkanik dibedakan menjadi 2 kalangan. Meskipun secara abjad memiliki kesamaan dalam hal kandungan unsur hara. Namun ada hal yang membedakan 2 jenis tanah ini. utamanya fungsi dan sisi fisiknya. Adapun 2 jenis kelompok  tanah tersebut yaitu:

•  Tanah Regosol
Jenis tanah ini mempunyai ciri berwarna abu-bubuk sampai kekuningan, tekstur tanah garang, dan mengandung sedikit bahan organik. Tanah regosol cocok untuk tumbuhan palawija dan buah-buahan.

•  Tanah Latosol
Jenis tanah yang berasal dari erupsi gunung berapi ini mempunyai ciri berwarna merah hingga kekuningan, kandungan materi organik tidak mengecewakan sedang, serta memiliki sifat asam. Jenis tumbuhan yang biasa ditanam di tanah ini diantaranya kelapa, pohon karet, padi, maupun palawija.

Bencana gunung berapi memang salah satu musibah yang cukup dahsyat. Letusan yang dihasilkan bersifat panas dan mampu merusak semua benda yang dilewati. Terkadang tidak sedikit pula korban yang berjatuhan. Meskipun begitu, tragedi ini tetap harus disyukuri alasannya adalah terkandung maksud yang mampu memperlihatkan banyak keuntungan. Itulah sebabnya meskipun tergolong kawasan beresiko bencana, tetap saja lereng pegunungan berapi masih dijadikan daerah singgah bagi beberapa penduduk sekitar.

Kesuburan jenis tanah ini memang sudah tidak diragukan lagi. Kandungan zat hara yang tinggi sangat cocok untuk ditanami banyak sekali jenis flora, terutama palawija dan buah-buahan. Banyak faedah yang dimiliki oleh jenis tanah ini, diantaranya :

•  Menyuburkan tanah
Salah satu aspek penentu kesuburan tanah yakni banyaknya kandungan zat hara pada tanah. Zat hara berperan sebagai nutrisi dan kuliner pokok bagi tumbuhan. Tanah Vulkanik memiliki kandungan zat hara yang tinggi dan juga ph netral yang baik bagi pertumbuhan tumbuhan. Hal inilah yang mengakibatkan tanah ini banyak dimanfaatkan untuk lahan pertanian.

•  Meningkatkan hasil pertanian
Salah satu tujuan melaksanakan cocok tanam yakni untuk mendapatkan hasil pertanian yang banyak. Hal ini dimulai dari penyeleksian jenis tanah yang tepat. Salah satu jenis tanah yang cocok untuk pertanian adalah tanah yang dihasilkan dari erupsi gunung berapi. Tanah ini banyak ditemui di lereng gunung berapi. Kandungan bagian hara yang tinggi menyebabkan tanah ini bisa mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal. Tanaman yang biasa ditanam umumnya berupa tanaman buah-buahan dan palawija.

Tanaman yang ada di lereng pegunungan memang terkenal memiliki kualitas yang elok. Selain jumlah buah yang dihasilkan lumayan banyak. Hasil pertanian pun memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Disamping itu perawatannya tidak mengecewakan mudah sebab semua unsur yang diharapkan oleh tumbuhan tersedia di tanah vulkanik ini.

Memanfaatkan jenis tanah ini selaku lahan pertanian dan bercocok tanam ialah pilihan yang tepat. Tidak hanya berimbas pada hasil pertanian saja tetapi juga pada hasil peternakan. Lahan yang subur dan banyak ditumbuhi tumbuhan merupakan pakan terbaik bagi ternak.

Industri pertanian sangat dibantu dengan adanya tanah vulkanik. Hasil pertanian yang melimpah tidak hanya dicicipi keuntungannya oleh petani saja, semua penduduk Indonesia juga ikut mencicipi. Dengan hasil panen yang melimpah maka keadaan ekonomi petani juga makin meningkat. Disamping itu masyarakat juga diuntungkan dengan kemudahan mendapatkan buah-buahan dan palawija yang bermutu tanpa harus membeli hasil pertanian impor yang harganya lebih mahal.
Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon