Saya bukan andal gunung berapi mirip Mbah Surono lho, tetapi hanya sebatas suka mempelajari gunung. Suka alasannya gunung api mempunyai banyak misteri dan hal yang mampu dipelajari. Udah gitu saya kan suka wisata ke gunung api, jadi untuk keamanan perjalanan dan kunjungan mesti mengenali aksara (masing-masing) gunung api yang mau dikunjungi sehingga meminimalkan risiko kecelakaan.
Salah satu gunung api yang paling erat dengan tempat tinggal saya yaitu Gunung Galunggung, jaraknya cuma sekitar 17 km dari pusat Kota Tasikmalaya. Meskipun tidak terlampau tinggi (hanya 2.167 m dpl) namun berdasarkan catatan sejarah, setiap letusannya senantiasa dahsyat.
Gunung Galunggung tahun 1880 dari arah Singaparna. Sumber : Situs Pemkot Tasikmalaya. |
Tahun 1882
Letusan tahun 1882 ini tampaknya sungguh dahsyat, alasannya letusan ini korbannya meraih 4 ribu jiwa meninggal dan ratusan desa hancur, dengan kerusakan mencapai 40 km dari puncak gunung.
Letusan ini banyak menyantap korban mampu disebabkan alasannya adalah belum diketahuinya aksara Gunung Galunggung dan bagaimana gejala gunung itu akan meletus, sehingga warga tidak siap menghadapi letusan yang dahsyat.
Tahun 1894
Letusan tahun ini tidak sedahsyat letusan tahun 1882. Tetapi tetap menyebabkan kerusakan di puluhan desa sekitar puncak gunung.
Tahun 1918
Letusan tahun ini tingkat ke-dahsyat-annya semakin menurun dibanding letusan tahun 1894. Letusan hanya mengakibatkan gempa dan hujan abu di sekeliling kawah saja. Pada letusan ini timbul kubah lava di dalam danau kawah setinggi 85m dengan ukuran 560 m x 440 m yang dinamakan gunung Jadi.
Tahun 1982
Letusan tahun 1982 mengalami peningkatan ke-dahsyat-an. Letusan disertai suara dentuman, pijaran api, dan kilatan halilintar. Letusan berlangsung sungguh usang, sampai 9 bulan. Letusan ini menyantap korban jiwa sebanyak 18 orang tetapi bukan disebabkan langsung oleh letusan melainkan karena alasannya adalah lain, misalnya kecelakaan, memang telah tua (hehehe) atau alasannya adalah lain.
Letusan ini menjadikan kerusakan sampai radius 20 km dari puncak gunung. Letusan ini menghancurkan kubah lava Gunung Makara dan menciptakan kawah gres mirip yang ada sekarang. Saking dahsyatnya letusan, ketinggian asap letusan meraih 30-35 km yang menjadikan pesawat terbang British Airways 747 melaksanakan pendaratan darurat alasannya adalah mesin jetnya mati akhir kemasukan debu.
Tahun 1984
Tanggal 9 Januari 1984 terjadi lagi letusan namun dengan tingkal yang rendah skala 1 VEI (http://www.volcano.si.edu/volcano.cfm?vn=263140).
Kondisi Sekarang
Kawah Galunggung kini berisi air berbentukdanau yang dijadikan obyek wisata andalan Kabupaten Tasikmalaya dan terdapat pemandian air panas di kaki Galunggung dan terdapat 4 curug.
Untuk mengendalikan volume air yang berada di kawah sudah dibangun terowongan. Menurut data PVMBG, Gunung Galunggung merupakan gunung api aktif yang mempunyai danau kawah di puncak, berdiamter 1000 m dengan kedalaman 11 m dan mempunyai volume air lebih kurang 750ribu m kubik. Di dalam kawah ini terdapat kerucut sinder setinggi 30 m dari dasar kawah dan kaki kerucut berskala 250 x 165 meter yang terbentuk selama periode erupsi 1982-1983.
Narsis di kawah Gunung Galunggung |
Mengurangi Bahaya Jika Meletus
Untuk mengurangi resiko bila meletus kembali, dibutuhkan upaya mitigasi tragedi. Karena kebanyakan warga Tasikmalaya kelihatannya lengah dengan antisipasi menghadapi bencana.
Upaya mitigasi bencana Gunungapi Galunggung dikerjakan dengan tujuan untuk menghalangi/memperkecil jumlah korban insan serta kerugian harta benda balasan ancaman letusan. Berdasarkan karakternya G. Galunggung memiliki potensi bahaya dari yang terkecil hingga paling besar. Tapi, dengan mempertimbangkan hasil tamat acara letusan 1982-1983, yang berkomposisi sangat primitif (basal kaya Mg) yang seimbang dengan komposisi “cryptodome” pada akhir aktivitas Galunggung tua, maka diperkirakan pada saat ini dan waktu mendatang Gunungapi Galunggung sedang mengalami fase istirahat sangat panjang, dan mungkin dalam hitungan ribuan tahun untuk meraih letusan yang sangat dahsyat dan merusak. Berhubung peristiwa letusan belum dapat diputuskan secara tepat waktunya, maka berbagai upaya mitigasi tragedi perlu dilakukan.
Mitigasi peristiwa Gunung api Galunggung dilakukan dengan pembuatan Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung Galunggung, Peta Zona Resiko Bahaya Gunung api Galunggung, monitoring (pemantauan) acara Gunungapi Galunggung, serta pengerjaan terowongan pengendali air danau kawah sebagai upaya perayaan dini.
Terowongan pengendali air danau kawah
Pembangunan terowongan dimaksudkan untuk mengurangi dan menstabilkan volume air danau kawah, dengan tujuan untuk memperkecil dampak ancaman lahar letusan jikalau terjadi letusan. Pembangunan terowongan tamat pada 1997, dengan volume simpulan danau kawah yang semula 7.173.794 meter3 (1996) menjadi sebesar 749.764 meter3 (1997). Dari hasil analisis simulasi ancaman lahar letusan maka bahaya bahaya lahar letusan yang melanda tiga sungai utama yang berhulu di daerah puncak, ialah: Cikunir sejauh 1,08 km, Cipanas sejauh 0,72 km, dan Cibanjaran sejauh 1,87 km.
Nah dengan dengan upaya-upaya seperti itu maka dikala Gunung Galunggung meletus kembali diperlukan tidak terjadi korban jiwa atau meminimalkan resiko kerugian harta benda.
Referensi :
-http://www.volcano.si.edu/volcano.cfm?vn=263140 (diakses 15 Februari 2014)
- (diakses 15 Februari 2014)
-http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Galunggung (diakses 15 Februari 2014)
-http://news.okezone.com/read/2012/02/14/340/575633/sejarah-letusan-gunung-galunggung-yang-mendunia (diakses 15 Februari 2014) Sumber https://ghost-ships.blogspot.com
EmoticonEmoticon