Tujuan dan Definisi
Standar mekanisme ini berlaku untuk semua operasi perhitungan perhitungan sumberdaya mineral dengan menggunakan software tambang Surpac. Database atau basis data yakni sebuah kumpulan data yang disimpan secara sistematis dan dapat diolah maupun dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak (acara aplikasi) untuk menghasilkan berita. Sumberdaya ialah akumulasi zat padat, cair, maupun yang berbentukgas yang terdapat di alam, mengandung satu atau beberapa komoditas yang diperlukan mampu diperoleh dan bernilai hemat.Perhitungan Sumberdaya dengan Surpac ialah sebuah software yang popular dibidang geologi dan penyusunan rencana tambang (mine plan) yang menawarkan kemudahan dan keakuratan perhitungan dengan menampilkan grafik secara 3D dan alur kerja yang dapat diubahsuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
(Baca juga mengenai pemanfaatan nikel)
APD dan Peralatan Kerja
Pekerjaan dengan kecermatan dan sistematis untuk menyingkir dari kesalahan dan ketidaksesuaian dari data yang dimasak. Kesalahan dalam memasukan data mampu berakibat pada kesalahan dalam hasil info perhitungan blok model. Standard PPE (Personal Protective Equipment) yang diadaptasi dengan perkerjaan di depan komputer.Resiko yang mampu terjadi dalam pekerjaan ini diantaranya yaitu cidera yang diakibatkan posisi duduk yang kurang nyaman pada saat melakukan pekerjaan pada waktu yang usang, serta keunggulan dan kekurangan quality serta quantity produksi penambangan dikarenakan kurang akurat gosip perkiraan dari sebuah blok versi. Peralatan kerja yang dipakai mirip PC/LAPTOP yang kompetabel dengan software GEOVIA Surpac, perangkat lunak GEOVIA Surpac, dan perangkat lunak Microsoft Excel.
Prosedur Kerja
PersiapanHidupkan terlebih dahulu PC/LAPTOP, Buat folder untuk penyimpanan, Persiapkan data geologi, assay, collar titik pemboran, survey dan data topo rincian. Jalankan acara software Ms. Exell dan GEOVIA Surpac.
Persiapan data geologi, collar, survey dan collar
Jalankan acara Ms. Exell, Buat 4 file dengan nama geologi, assay, collar dan survey. Isikan data titik pemboran ke dalam dalam masing file menurut kolom nya. Apabila data tidak ada, maka kosongkan nilai data pada baris tersebut. Menggunakan karakter besar semua pada database. Simpan file (save as) ke dalam format comma delimited (*.csv).
Pembuatan database Surpac
Buatkan terlebih dahulu database GEOVIA Surpac meliputi geologi, assay, collar dan survey. Database --> Database --> Open/New. Pada choose optional table for new database, tambahkan geologi, assay, Apply. Pada collar, tambahkan optional field dengan block. Pada geologi dan assay, geologi tambahkan optional field dengan layer dan untuk assay dengan thick, unsur kadar, layer, remark. Import database geologi, assay, collar dan survey (*.csv) ke dalam database surpac. Database --> database --> import data. Teliti laporan dari Surpac, apakah import data yang dilakukan telah benar atau mengalami error.
Pengecekan database Surpac
Tampilkan terlebih dahulu data dari database Surpac. Munculkan keterangan identitas titik pemboran, pola geologi, nilai %Ni dan %Fe. Lakukan pengecekan kepada titik pemboran, apakah posisi titik pemboran (collar) telah sesuai dengan keadaan actual di lapangan. Lakukan pengecekan kepada layer geologi, apakah ada kesalahan terhadap validasi setiap lapisannya.
Batasan pengerjaan pengerjaan blok model
Buatlah batas poligon dari titik terluar. Perluas (expand) polygon terluar sejauh setengah dari jarak spasi pemboran. Batas polygon ini yang mau dijadikan patokan untuk membuat blok model.
Persiapan data pengerjaan lapisan permukaan (topo/surface)
Jalankan apalagi dahulu Ms. Excell. Buatlah file dengan nama topo yang terdiri dari data koordinat yang diperoleh dari data survey rincian, ((Northing (Y), Easthing (X), Elevation (Z), Desc (D)). Buat data string dari data topo. Buat data DTM dari data string topo.
(Lihat mengenai daerah penghasil nikel)
Membuat data composite dari database berdasarkan klasifikasi lapisan geologi
Masukkan database surpac ke dalam software GEOVIA Surpac. Lakukan extract downhole berdasarkan lapisan layer geologi. Database --> composite --> downhole. Untuk kolom field, isikan D1 (kolom 1) dengan data %Ni, D2 dengan data %Fe, D3 dengan data %MgO, dan D4 dengan data SiO.
Pengecekan statistik dan validasi statistik berdasarkan penjabaran lapisan geologi
Jalankan basic statistic pada software GEOVIA Surpac. Block model --> geostatistics --> basic statistics. Buka composite dari setiap lapisan (comp_lim/comp_sap). Masukkan data colom field menurut kolom yang dimasukkan pada saat melaksanakan composite. Gunakan nilai bin “20” untuk menampilkan nilai statistik. Gunakan kurva distribusi wajar untuk melihat data statistic dalam bentuk grafik.
Buat laporan statistic untuk menemukan nilai statistic data dari setiap lapisan geologi. Berdasarkan data laporan statistic dan grafik statistic, lakukan analisis dari setiap bagian, apakah ada nilai yang outlier kepada kumpulan data statistic. Apabila terdapat data yang mengalami outlier, apakah diperlukan untuk dilaksanakan cut-off terhadap data. Untuk melakukan cut-off, kita mampu memakai contoh confident interval (CI), CI = mean + (1.96 x Standart Deviasi).
Pembuatan batas lapisan geologi
Tampilkan database Surpac dalam bentuk database drillholes. Masukkan data topo (surface) yang dalam bentuk *.dtm ke dalam lembar kerja Surpac. Mulailah digitasi batas antara lapisan limonit dengan saprolit dan batas antara saprolit dengan bedrock, demikian juga untuk area waste/pengotornya. Metode dalam menciptakan batas lapisan dengan mengkorelasikan kekerabatan antar titik pemboran yang saling berdekatan dengan mengamati kondisi geologi. Buat data string menjadi data DTM (*.dtm).
Pembuatan block model dan pengerjaan atribut
Tentukan terlebih dahulu batas minimal dan optimal northing, easthing, dan elevasi. Lalukan expand terhadap batas northing dan easting sejauh 100 meter dan expand elevasi sejauh 5 meter. Buat baru blok versi. Isikan parameter batas sekurang-kurangnyadan maksimal dari northing, easthing, dan elevasi. Pada menu “extents”, masukkan nilai dari user blok size. Gunakan untuk parameter sub bloking “standart”. Masukkan nilai dari ukuran sekurang-kurangnyaukuran blok. Pada menu “rotation”, nilai bearing, plunge, dan range adalah “0”. Buat atribut pada blok versi. Save blok model yang telah dibuat.
Pembuatan Constrain
Buat constrain berdasarkan lapisan geologi, baik lapisan limonit dan saprolit. Gunakan pembatas topo dan lapisan bawah limonit (lyr_lim_bot) untuk membuat lapisan limonit, dan pembatas lapisan bawah limonit (lyr_lim_bot) dan lapisan bawah saprolit (lyr_sap_bot) untuk membuat lapisan saprolit. Setelah menciptakan kedua lapisan limonit dan saprolit, gabungkan kedua constrain tersebut menjadi satu. Isikan define lapisan geologi dan nilai specific gravity pada setiap lapisan. Untuk nilai standart pada nikel laterit, nilai specific gravity (sg) pada lapisan limonit sebesar 1.60 dan pada lapisan saprolit sebesar 1.50 diberikan note pada setiap laporan hasil perhitungan.
Perhitungan perhitungan sumberdaya menggunakan sistem Nearest Neighbour (NN)
Pilih block model --> estimation --> nearerst neighbour. Masukan string hasil composite downhole (comp_lim). Centang constrain data, Isikan nn_ni pada attribute to fill dan nilai 1 pada description field. Isikan nn_fe pada attribute to fill dan nilai 2 pada description field. Isikan constraint pada constraint type. Masukkan constraint limonit. Max. search radius isikan dengan nilai min jarak spasi. Bearing, plung, dip isikan dengan nilai “0”. Major / semi-major dan major / minor isikan masing-masing dengan nilai “1”. Lakukan hal yang serupa pada lapisan saprolit.
Perhitungan estimasi sumberdaya menggunakan tata cara Inverse Distanve Square (IDS)
Pilih block model --> estimation --> inverse distanve square. Masukan string hasil composite downhole (comp_lim). Centang constrain data. Isikan nn_ni pada attribute to fill dan nilai 1 pada description field. Isikan nn_fe pada attribute to fill dan nilai 2 pada description field. Isikan constraint pada constraint type. Masukkan constraint limonit. Max. search radius isikan dengan nilai min jarak spasi. Bearing, plung, dip isikan dengan nilai “0”. Major / semi-major dan major / minor isikan masing-masing dengan nilai “1”. Inverse distance power dengan memakai power “2”. Lakukan hal yang serupa pada lapisan saprolit.
(Lihat juga perusahaan nikel di indonesia)
Variogram Modeling
Pilih block model --> geostatistics --> variogram modelling. Masukkan composite dari lapisan tiap bagian. Lakukan analisis variogram sampai memperoleh grafik variogram dengan penyebaran yang cantik. Simpan hasil data orientation, anisotropy factor, dan variogram versi parameter. Lakukan validasi data sampel terhadap hasil dari analisis variogram modeling.
Pilih block model --> geostatistics --> variogram validation. Masukkan nilai variogram parameter, anisotropy factor berdasarkan nilai yang diperoleh dari analisi variogram. Untuk nilai max. search distance for major axis yaitu nilai range. Simpan hasil validasi composite. Buat hasil laporan statistik dari validasi variogram. Lakukan hal yang serupa pada setiap masing-masing unsur dalam setiap lapisan geologi.
Gambar beberapa performa hasil modeling menggunakan sotware SURPAC. |
Perhitungan perhitungan sumberdaya memakai sistem Ordinary Kriging (OK)
Pilih block model --> estimation --> ordinary kriging. Masukkan attribut ok_ni pada attribute name. Masukan string hasil pengolahan variogram (val_lim_ni). Masukkan nilai 1 pada D field. Centang constrain data. Isikan constraint pada constraint type. Masukkan constraint limonit. Max. search radius isikan dengan nilai range dari pembuatan variogram. Bearing, plung, dip isikan dengan nilai masing-masing dari pengolahan variogram. Major / semi-major dan major / minor isikan dengan nilai masing-masing dari pengolahan variogram. Masukkan var_mod_gra_lim_ni_.vgm ke dalam variogram file name yang diperoleh dari pengolahan variogram. Lakukan hal yang sama pada masing bagian di lapisan geologi.
Mereview hasil dari Estimasi Block Model metode – tata cara di atas dengan graphical section
Pilih sajian section (Define section). Centang pada menu (Section block) dan (Object Section). Buat sayatan sekurang-kurangnya2 Drillhole dengan arah northing. Display attribute pada layer (object section). Review nilai block dengan assay pada tiap – tiap drillhole. Apabila nilai setiap block telah mewakili dan estimator cukup confident, maka hasil perhitungan block mampu dipakai.
Laporan Block Model
Pilih menu block model – block versi report. Isi nilai attribute yang akan di tampilkan, masukkan nilai sg (specific grafity). Tentukan format reporting (csv) attribut nya. Masukkan constrain all_zone untuk reporting. Masukkan nilai “COG”. Keluaran laporan perhitungan dengan output file *csv. Sumber https://www.geologinesia.com/
EmoticonEmoticon