Kamis, 10 Desember 2020

Mencermati Iklim Kawasan Berkembang Jambu Kristal

Saya menerima 3 bibit okulasi jambu kristal beberapa bulan kemudian dari penangkar bibit di Rajagaluh. Ketiga bibit tersebut berukuran dan berumur kurang lebih sama.

Begitu sampai ke Tasikmalaya pribadi dipindah ke pot dengan ukuran pot dan media tanam yang serupa. Kemudian, 2 bibit tersebut dibawa ke Kalipucang.

Nah ternyata, jambu yang ditanam di Tasikmalaya memang sempat berbunga hingga keluar pentil jambu, namun rontok sebelum sebesar kelereng.

 Ketiga bibit tersebut berukuran dan berumur kurang lebih sama Mencermati Iklim Tempat Tumbuh Jambu Kristal
Jambu kristal tabulampot
Ketiga bibit jambu itu diberikan pemupukan intensif, yaitu 1 sendok NPK (15-15-15) per minggu. Tetapi hingga beberapa bulan lalu tabulampot yang di Tasikmalaya gak kunjung berbuah, malah yang di Kalipucang telah berbuah sampe seukuran bola pingpong  (diasumsikan telah kondusif dari kerontokan)


Dari insiden itu, saya menganalisis situasi kawasan berkembang, sebab ukuran dan pot serta media tanamnya identik, maka yang tampaknya besar lengan berkuasa adalah kecukupan sinar matahari dan suhu lingkungan. Nampaknya, iklim Kalipucang mirip dengan Rajagaluh, kering dan panas sehingga mendorong pembungaan dan pembuahan.

Kesimpulan yang dapat diambil, untuk Tasikmalaya atau kawasan yang identik cuek dan berair, maka dibutuhkan perlakuan penjarangan penyiraman dan diposisikan di dalam rumah kaca jikalau ada atau diposisikan di tempat yang terkena terik matahari pribadi.

Semoga analisis aku gak salah hehehe ....
Sumber https://ghost-ships.blogspot.com


EmoticonEmoticon