Rabu, 23 Desember 2020

Mengenal Emas, Logam Mulia Dengan Simbol Bagian Au

Mungkin inilah kata yang sempurna untuk menggambarkan logam mulia ini: Berwarna kuning, sering dipuja-puja oleh kaum hawa, salah satu syarat untuk menikah, banyak diincar oleh perampok, bahkan mampu dipakai untuk mengunyah makanan (klau gigi palsunya terbuat dari logam ini cieciecie..).

Tanpa berbasa-bau lagi, pada potensi ini .com akan menjajal membicarakan perihal emas, tetapi bukan mas eko, mas parto, mas sugeng, dan mas-mas lainnya ya.. Mari kita mulai.

Pengertian Emas

Emas yakni komponen kimia yang dalam tabel periodik merupakan bab kalangan B dari famili I dengan simbol Au (Bahasa Latin: 'aurum') dan nomor 79 bareng dengan perak dan tembaga. Emas merupakan logam transisi (trivalen dan univalen) yang kuning, mengkilap, lunak, elastis, berat, dan mudah ditempa sampai dengan ketebalan 0,00001 mm.

Emas tidak bereaksi dengan pada umumnya zat kimia lainnya, tetapi permukaannya dapat menjadi kusam oleh klorin dan fluorin. Logam ini banyak terdapat sebagai bungkal (nugget) emas atau serbuk dalam batuan dan pada endapan aluvial, serta merupakan salah satu logam yang mampu dijadikan mata uang (coinage). Kode ISO untuk emas yakni XAu. Emas dapat melebur pada suhu sekitar 1.000 derajat celcius.

Jenis-jenis Emas, Sifat Fisik, dan Asosiasi Mineralnya

Kekerasan emas berkisar antara 2,5 - 3 dalam skala Mohs sebanding dengan mineral kalsit. Emas biasanya berasosiasi dengan mineral pengotor (gangue minerals) antara lain kuarsa, karbonat, turmalin, dan fluorit. Secara alamiah, emas terdapat dalam bentuk emas native, emas telurida, elektrum yang ialah jenis lain dari emas native dengan kandungan perak lebih besar dari 20% dan sejumlah paduan emas dengan unsur-komponen sulfur, antimon, dan selenium. Selain itu, mineral pembawa emas juga berasosiasi dengan endapan sulfida yang sudah teroksidasi. Emas biasanya terikat di dalam sulfida-sulfida logam dan hasil pelapukannya antara lain pirit, kalkopirit, galenit, stibnit, tetrahedrit, sfalerit, arsenopirit, dan molibdenit.

Berat jenis emas bergantung pada perlakuannya, jenisnya, dan kandungan logam lain yang terpadu dengannya. Sebagai teladan emas tuang mempunyai BJ 19,3, emas suling (distilled gold) 19,26, drawn gold 19,25, cold rolled sheet 19,296 dan precipitated gold oleh CH2O 19,29. Titik leburnya yakni 1.045 derajat celcius dan titik didihnya sekitar 2.500 derajat celcius (McGraw Hill Encyclopedia of Science and Technology).

Emas terbentuk dalam beraneka ragam adonan yang khususnya mengandung logam-logam perak (Ag), tembaga (Cu) dan timbal (pb). Beberapa telurida Au dan Au-Ag lazimnya terbentuk sebagai silvanit, calaverit, petzit, krennerit dan nagyagit. Antimonida, aurostibit dan AuSb2 dalam cebakan-cebakan mengandung emas; bersama dengan selenida emas mengandung Ag, fischesserit, Ag3AuSe2, sulfida emas mengandung Ag, uytenbogaardit, bismuthid, maldonit, dan Au2Bi. Mineral-mineral bijih Au yang utama berbentuklogam murni, aurostibit dan bermacam-macam telurida.

Mungkin inilah kata yang tepat untuk menggambarkan logam mulia ini Mengenal Emas, Logam Mulia dengan Simbol Unsur Au
Karakteristik atau sifat-sifat fisik emas.

Warna emas secara alami beragam tergantung ukuran partikelnya. Emas precipitated umumnya berwarna coklat, namun ada juga yang mempunyai bayangan hitam, ungu, biru, dan merah muda (pink). Dalam lembaran tipis, lazimnya tembus cahaya dan memancarkan cahaya kehijauan. Sebagai paduan, warna kuningnya bermacam-macam tergantung jenis logam paduannya. Paduan emas-perak contohnya, membuat warna kuning emas menjadi lebih muda, sedangkan dengan tembaga warna kuning tersebut akan menjadi lebih renta atau agak kemerahan. Para andal tambahan menyebut emas putih (monel) bila emas dipadukan dengan platinium sejumlah 25% atau 12% paladium.

Mungkin inilah kata yang tepat untuk menggambarkan logam mulia ini Mengenal Emas, Logam Mulia dengan Simbol Unsur Au
Emas sekunder, butiran emas aluvial, dan tabel kelompok mineral bijih emas.

Kandungan Emas dalam Batuan

Kandungan emas dalam kerak bumi rata-rata 0,005 ppm, perbandingan Au dan Ag 0,07. Rata-rata kandungan Au dalam batuan beku: 0,004 ppm dalam ultramafik; 0,007 ppm dalam gabro-basalt; 0,005 ppm dalam diorit-andesit; dan 0,003 ppm pada granit-riolit. Sementara kandungan Au dalam batuan sedimen: 0,03 ppm dalam batupasir dan konglomerat; 0,04 ppm dalam serpih; dan 0,003 ppm dalam batugamping.

Apa itu Kadar Emas?

Kemurnian emas diukur dengan karat, memberikan seberapa murni emas yang terkandung dalam suatu paduan. Istilah karat ini sering dipakai orang untuk merujuk kepada kadar emas. Satu karat sama dengan 1/24 bab emas atau 4,1667%. Emas 24 karat berarti emas murni, sedangkan emas 18 karat mengandung 18 bagian emas dan 6 bab paduan.

Bergantung pada wilayahnya, emas tambahan di Indonesia bermacam-macam dalam ukuran karat, namun biasanya berkisar antara 22 sampai dengan 24 karat. Inggris menggunakan patokan 22 karat koin emas setara dengan 91,67% Au dan 8,33% Cu dengan warna agak kemerahan. Sedangkan Amerika, Jerman, dan Italia membuat koin emas dengan perbandingan 77,78% Au dan 22,22% Cu.
Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon