Hai sahabat geologinesia, sesudah sebelumnya kita membahas perihal apa itu emas, sejarah penambangan emas, dan faedah emas maka pada potensi ini geologinesia akan membahas perihal genesa atau pembentukan emas ditinjau dari sudut pandang ilmu geologi. Pembahasan perihal genesa atau proses terbentuknya emas yang dihidangkan dalam postingan ini lebih mengacu kepada pembentukan emas secara primer, sedangkan untuk emas sekunder (aluvial/placer) akan kita diskusikan pada kesempatan berikutnya.
Baca juga: Perusahaan Tambang Emas di Indonesia
Secara umum, emas terbentuk menurut 4 rancangan yakni: kristalisasi magma, sublimasi, metasomatisme kontak, dan proses hidrotermal. Dari ke-4 desain di atas jelas terlihat bahwa asal mula pembentukan emas sungguh akrab relevansinya dengan tingkah laris magma. Simak penjelasannya dibawah ini.
Kristalisasi Magma
Magma memiliki sifat selalu bergerak ke segala arah (mobile). Salah satu pergerakannya yaitu intrusi, yakni penerobosan magma pada lapisan batuan/kulit bumi menuju ke permukaan bumi dan mengisi retakan-retakan atau celah-celah batuan yang ada di kulit bumi. Dalam perjalan ini, intrusi magma akan mengalami penurunan suhu dan tekanan yang mengakibatkan terjadinya kristalisasi mineral-mineral silikat. Proses kristalisasi berakibat pada terbentuknya mineral-mineral silikat dan mineral-mineral sisa cairan magma, termasuk terbentuknya emas porfiri (bergairah) yang mengkristal balasan pembekuan magma.
Sublimasi
Sublimasi ialah proses pengendapan langsung mineral dari uap atau gas. Pembentukan mineral merupakan proses kecil bila dibandingkan dengan proses-proses yang lain. Prinsip proses tersebut terletak pada penurunan suhu maupun tekanan. Endapan mineral biasanya terbentuk akibat dua atau lebih gas yang bereaksi. Cebakan emas sublimasi terbentuk karena terbawa oleh uap atau gas yang bereaksi.
Metasomatisme Kontak
Proses intrusi magma menyisihkan larutan dan gas bersuhu tinggi dan kalau bersentuhan dengan dinding batuan bercelah mampu menyebabkan reaksi yang menghasilkan mineral-mineral gres. Pembentukan bijih emas pada proses ini diakibatkan oleh magma kaya bijih bersinggungan dengan batuan samping yang reaktif (metasomatisme kontak), sehingga terbentuk emas yang biasanya mempunyai tekstur garang.
Baca juga: Amalgamasi Emas
Proses Hidrotermal
Hasil final proses pembekuan magma yang mengintrusi yakni cairan sisa magma yang mengandung konsentrasi logam-logam tergolong emas. Cairan ini disebut larutan hidrotermal yang menenteng logam-logam ke daerah pengendapan gres. Endapan hidrotermal kebanyakan berkaitan dengan alterasi atau proses ubahan.
Gambar rancangan sistem hidrotermal (sumber: Nature.com). |
Dari alterasi inilah dihasilkan perubahan susunan baik mineral maupun kimia batuan balasan efek cairan hidrotermal. Perubahan yang terjadi mampu berupa rekristalisasi, pembentukan mineral baru, penyusunan kembali komponen kimia, atau mampu menghasilkan perubahan sifat fisik seperti permeabilitas dan porositas batuan.
Sumber https://www.geologinesia.com/
EmoticonEmoticon