Jumat, 22 Januari 2021

Kerikil Serpih Dan Manfaatnya

Pengertian Batu Serpih

Batu Serpih ialah batuan sedimen berbutir halus yang terbentuk dari pemadatan lumpur dan lempung. Ukuran partikel mineralnya umumkita sebut sebagai "lumpur". Komposisi yang demikian menjadikan banyak orang yang memasukan serpih kedalam kategori batuan sedimen "batu lumpur" (mudstones).

Tetapi bahwasanya batuan serpih yakni sesuatu yang berlawanan dari watu lumpur karena karena karakternya yang "fissile" dan "laminated". "Laminasi" berarti bahwa batuan berisikan banyak lapisan tipis, sedangkan "Fisil" artinya batuan itu gampang terbelah menjadi potongan-penggalan tipis di sepanjang laminasi-nya. Sebagian orang menyebut batuan serpih ini juga selaku kerikil shale (shale stone).

Baca juga : Batu Kuarsit dan Proses Pembentukannya


Clark (1954) menyebutkan serpih (shale) sebagai batuan detritus yang mempunyai ukuran partikel-partikel penyusunnya berdiameter <1/16 mm. Berdasarkan definisi tersebut artinya ungkapan serpih pun juga akan mencakup batulanau. Namun demikian, pada umumnya para ahli membagi material halus kedalam 2 klasifikasi adalah lanau yang nantinya akan membentuk kerikil lanau, dan lempung yang mau membentuk watu lempung.

Diantara jenis batuan sedimen yang lain, sebenarnya serpih (shale) ialah batuan yang memiliki kelimpahan paling tinggi. Sloss (1968) memperkirakan serpih membentuk sekitar 32% batuan sedimen Paleozoikum dan Kenozoikum yang ada di Craton Amerika Utara. Sedangkan Blatt (1970) memperkirakan bahwa 69% sedimen benua tersusun atas serpih.

Walaupun mempunyai kelimpahan yang tinggi, tetapi serpih tidak tersingkap baik seperti batugamping dan batu pasir yang kita tahu lebih resisten daripadanya. Teksturnya yang sangat halus serta komposisi yang kompleks, menciptakan serpih tidak terlalu diketahui mirip material-material sedimenter yang lainnya.

Ciri-Ciri Batu Serpih dan Komposisinya

serpih merupakan batuan yang utamanya tersusun atas butiran mineral berukuran lempung seperti illite, kaolinit dan smektit. Selain itu, serpih juga biasanya mengandung partikel mineral kuarsa, feldspar, bahan organik, karbonat, oksida besi, mineral sulfida, dan butiran-butiran mineral berat.


Komposisi yang demikian sering diputuskan oleh lingkungan pengendapan, dan sering menjadi aspek pembentuk warna pada kerikil serpih. Seperti pada pada umumnya batuan, warna serpih sering diputuskan oleh adanya bahan tertentu dalam jumlah yang kecil. Hanya beberapa persen dari materi organik atau oksida besi secara signifikan mampu mengganti warna kerikil serpih, selaku contoh:

Serpih hitam dan debu-abu; jenis serpih ini akan selalu menunjukkan adanya bahan organik di dalamnya. Bahan organik umumnya cuma berkisar antara 1-2% saja. Selain itu, warna tersebut nyaris selalu mengindikasikan bahwa serpih terbentuk pada lingkungan yang kekurangan oksigen.

Serpih merah, coklat, dan kuning;  jenis ini terbentuk dalam lingkungan yang kaya oksigen dan sering mengandung partikel-partikel kecil dari oksida besi atau hidroksida besi seperti hematit, goetit ataupun limonit. Kehadiran hematit dapat menciptakan serpih merah dan Kehadiran limonite atau goethite mampu menciptakan serpih kuning ataupun coklat.

Batu Serpih adalah batuan sedimen berbutir halus yang terbentuk dari pemadatan lumpur dan  BATU SERPIH DAN KEGUNAANNYA
Macam-macam kenampakan watu serpih

Proses Terbentuknya Batu Serpih

Seperti diterangkan diatas bahwa serpih terbentuk dari akumulasi lumpur dan lempung. Akumulasi ini dimulai dengan pelapukan batuan, dimana pelapukan akan memecah batuan dalam bentuk partikel mineral-mineral berukuran lempung. Selanjutnya air yang mengalir akan mencuci partikel kecil tersebut dan membawanya ke sungai, serta memperlihatkan penampilan fisik berupa lumpur (becek).

Baca juga : Batu Basalt dan Proses Pembentukannya

Ketika fatwa air melambat atau memasuki tubuh cekungan mirip danau, rawa atau bahari, partikel lumpur ini akan mengendap. Jika proses ini terjadi terus menerus maka akan terjadi akumulasi yang menjadikan lumpur tersebut berubah menjadi batuan sedimen yang dikenal dengan perumpamaan "batulumpur" (mudstone).

Batulumpur yang mempunyai huruf yang fisil dan berlaminasi inilah yang diketahui dengan ungkapan serpih (shale). Faktor utama penentu aksara fisil dan laminasi umumnya karena suplai sedimen yang sedikit demi sedikit serta proses pembebanan (kompaksi) material sedimenternya.

Manfaat Batu Serpih

Kegunaan kerikil serpih cukup luas dalam berbagai industri. Batuan ini mempunyai sifat khusus yang menciptakan mereka menjadi sumberdaya yang penting. Serpih hitam mengandung materi organik yang berperan selaku perangkap gas alam atau minyak bumi. Serpih juga dapat dihancurkan dan diaduk dengan air untuk menghasilkan tanah liat yang dapat dibentuk menjadi berbagai benda yang memiliki kegunaan.

Pemanfaatan watu serpih juga sering digunakan pada industri semen. Batu kapur dan batuan serpih akan dipanaskan hingga suhu yang cukup tinggi (menghilangkan H2O) serta untuk membentuk kerikil kapur menjadi kalsium oksida dan karbon dioksida. Karbon dioksida nantinya akan hilang sebagai emisi, sedangkan kalsium oksida yang dikombinasikan dengan shale akan membentuk abu semen.

Referensi: Blatt, H. 1970. Determination of mean sediment thickness in the crust: A sedimentologic method. Bull. GSA 81:255-262. Clark, TH. 1954. Shale: A study in nomenclature. Trans. Roy. Soc. Canada Ser. 3, Sect. 4, 48:1-7. Sloss, LL. 1968. Sedimentary volumes on the North American craton. GSA Program with abstracts, 1968 Ann. Mtg., Mexico City. Hlm. 281.
Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon