Kamis, 25 Februari 2021

Gipsum Bukan Batuan Tetapi Mineral

Pengertian Gipsum

Secara lazim, orang sering menyebut gipsum dengan perumpamaan Batu Gipsum atau Batuan Gipsum, ini ialah hal yang keliru alasannya gipsum ialah sebuah mineral, bukannya batuan. Sebagai seorang geologist, pemahaman gipsum ini harus dimengerti supaya kita tidak meneruskan kekeliruan yang sama di penduduk awam.

Keterdapatan gipsum di alam berupa mineral hidrous (CaSO4 2H2O). Jenis batuan pembawa mineral ini lazimnya adalah satinspar, alabaster, gipsit, dan selenit. Warna Gipsum mulai dari putih, putih kekuning-kuningan hingga abu-bubuk.


Selain di alam, gipsum mampu diperoleh dengan memproses air laut dan air kawah yang banyak mengandung sulfat dengan menambahkan komponen kalsium ke dalamnya. Selain itu diperoleh pula dari hasil sampingan industri kimia yang disebut gipsum sintetis.

Bagaimana Gipsum Terbentuk?

Gipsum yaitu mineral hidrous kalium sulfat (CaSO4 2H2O) yang terjadi di alam, berbentuk endapan sedimen mendatar dan erat dengan permukaan bumi dan memiliki sebaran yang luas. Gipsum sering berasosiasi dengan batu kapur, batu serpih, batu pasir, marmer, dan lempung. Mineral lain yang senantiasa berasosiasi dengan gipsum adalah mineral anhidrit (CaSO4), mineral sulfat sejenis gipsum tetapi tidak mengandung kristal H2O.

Sebagian besar endapan gipsum terbentuk dari air bahari dan cuma sedikit yang berasal dari endapan danau yang mengandung garam. Gipsum juga mampu terjadi dari hasil acara vulkanik, gas H2S dari fumarol bereaksi dengan kapur dan hasil pelapukan batuan. Endapan gipsum mampu ditemukan dalam 5 bentuk ialah :
  1. Batuan pembawa gipsum yang berupa granular dan buram serta mengandung sedikit dolomit, kerikil kapur dan kadar CaSO4 sebesar 76%.
  2. Gipsit yang bersifat lunak dan kurang murni.
  3. Alabaster mempunyai bentuk padat, berbutir halus, berwarna putih dan agak bening.
  4. Satinspar berupa serat dan berkilap (fiber), kadang-kadang ditemukan dalam lapisan tipis dengan bentuk kristal.
  5. Selenit yang berbentuk kristal dan transparan.


Deskripsi Mineralogi Gipsum

Gypsum merupakan mineral evaporite yang paling sering didapatkan dalam deposit sedimen berlapis yang berhubungan dengan mineral halit, anhidrit, belerang, kalsit dan dolomit. Gipsum (CaSO4.2H2O) sungguh seperti dengan mineral anhidrit (CaSO4). Perbedaan kimianya yaitu bahwa gypsum berisi dua ikatan hidrogen dioksida (air) dan sedangkan anhidrit ialah tanpa air. Gipsum yakni mineral sulfat yang paling umum ditemui.

Gipsum memiliki sifat fisik berwarna putih, kuning, abu-abu, merah jingga, hitam jika tak murni. Spesifik gravity 2,3. Kekerasan 2,0 (skala Mohs). Bentuk mineral kristalin, serabut dan masif dan memiliki beragam kilap mirip "vitreous", "silky", dan "sugary".

Secara kimia gipsum mengandung SO3 46,5%, CaO 32,6%, dan H2O 20,9%. Kelarutan gipsum dalam air adalah 2,1 gr/liter air pada suhu 40 Derajad celcius, 1,8 gr/liter air pada suhu 0 Derajad celcius, dan 1,9 gr/liter air pada suhu 70-90 Derajad celcius. Kelarutan gipsum akan bertambah seiring dengan penambahan HCl dan HNO3.

 orang sering menyebut gipsum dengan istilah Batu Gipsum atau Batuan Gipsum Gipsum Bukan Batuan Tetapi Mineral
Gambar gipsum dan sifat fisiknya.

Kegunaan dan Spesifikasi Gipsum

Gipsum dipakai selaku bahan baku atau materi penolong pada industri semen, pertanian, materi bangunan dan lain-lain. Manfaat gipsum baik di sektor industri maupun kontruksi terbagi atas dua macam adalah yang telah dikalsinasi dan yang belum.

Gipsum yang belum dikalsinasi banyak digunakan untuk industri semen Portland (sebagai retarder semoga semen tidak cepat membeku). Jika pembuatan semen sudah berbentuk klinker maka gipsum (atau adonan gipsum dan anhidrit) akan dicampurkan dan digerus bahu-membahu klinker tadi sehingga menjadi semen Portland.

Gipsum yang sudah di Kalsinasi dapat dipakai di sektor kontruksi untuk "wall board" dan partisi, yakni gipsum plaster. Dalam Bidang kedokteran untuk cetakan gigi, pengobatan tulang yang patah dan lain-lain.

Dalam Industri keramik/saniter untuk cetakan (moulding dan potting plaster); dengan kriteria berdasarkan ASTM. Selain itu gipsum juga digunakan dalam industri pasta gigi, bahan tahan api (gipsum plaster diaduk dengan 20% air), sumber pengerjaan asam sulfat, amonium sulfat, kapur tulis dan sebagai materi yang dipakai dalam kegiatan pengeboran.
Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon