Selasa, 23 Maret 2021

Cara Menjumlah Sumberdaya Nikel Laterit

Banyak jalan menuju ke Roma dalam melakukan perhitungan cadangan maupun sumberdaya nikel laterit kalau kita belum mampu menggunakan software-software perhitungan sumberdaya (Surpac, Surfer, Rockworks, Minescape, dan lain-lain), selain itu perkiraan dengan menggunakan softwere membutuhkan waktu yang cukup usang untuk bisa sampai merilis data sumberdaya sebuah area. Oleh karena itu, cara manual mampu kita tempuh dengan melakukan perhitungan yang lebih sederhana, cepat, dan presisi (risikonya tidak jauh berlawanan dengan menggunakan softwere). Disini dibutuhkan Anda sudah paham apa perbedaan cadangan dan sumberdaya. Inilah menjadi dasar tulisan ini diberi judul perkiraan sumberdaya, bukannya cara mengkalkulasikan cadangan nikel laterit.

Metode Perhitungan Sumberdaya Nikel

Ada 3 metode yang mampu kita gunakan untuk menghasilkan data sumberdaya, yaitu metode Macro ( perorangan holes ), Voronoi, dan V&D (untuk tutorialnya akan aku jelaskan pada posting berikutnya). Dibawah ini saya akan menghidangkan ringkasan perbedaan perkiraan sumberdaya dengan memakai ketiga sistem tersebut, keunggulan dan kekurangannya silahkan dianalisa, kritik dan usulan untuk pengembangan metode ini silahkan diungkapkan.

Setelah dijalankan analisa data kepada mekanisme tata cara Macro/individual holes dalam perhitungan sumberdaya nikel laterit maka dapat dibilang bahwa tata cara ini memproses perkiraan berdasarkan area efek secara individual holes pada keadaan konstanta perkiraan yang ideal, lihat perbandingan dibawah ini :

Dibuat spreadsheet dalam keadaan ideal, dimana menggunakan 4 titik (4 hole) ketimbang perhitungan blok kubus. Dimana dibuat konstanta OT (ore thickness), WTF (wet tonnage factor/wet density), area efek, dan elevasi yang serupa. Dari hasil perbandingan tersebut (tonnage blok kubus =68,000 mT & Macro = 68,184 mT) dapat tampaktingkat akurasi macro yaitu 99.7% kalau dalam kondisi ideal.

Dibuat spreadsheet dalam kondisi dimana memakai 4 titik (4 hole), dimana dibuat konstanta 1 buah titik (hole) mempunyai internal waste, sedangkan WTF, area efek, dan elevasinya sama. Dari hasil perbandingan tersebut (tonnage Kubus = 127,500 mT dan Macro = 127,845 mT) dapat terlihat tingkat akurasi Macro masih berada di 99.7% pada kondisi adanya internal waste. Mengacu pada hasil tersebut, dapat disiumpulkan bahwa yang sungguh berperan dalam versi tersebut yaitu elevasi dan ore thickness (OT).

Banyak jalan menuju ke Roma dalam melakukan perhitungan cadangan maupun sumberdaya nikel l Cara Menghitung Sumberdaya Nikel Laterit
Gambar blok kubus dengan konstanta kompleks.
Gambar diatas menawarkan bahwa kondisi Titik A1 dan A2 yang berbeda baik elevasi maupun OT nya, sehingga diperoleh beberapa bangun/kubus yang mesti dijumlah sedetail mungkin untuk menemukan akurasi perhitungan sumberdaya yang presisi.

Berdasarkan hat tersebut, dibutuhkan geology factor (GF) untuk memperbesar tingkat akurasi perkiraan. Besarnya geology factor mampu ditemukan dengan menghitung rata-rata prosentase dari selisih perhitungan volume pada block versi sederhana yang dibuat oleh surpac kepada tata cara macro pada beberapa keadaan ekstrim seperti OT pada 2 titik yg berlawanan, pada 2 titik dimana salah satu titik mengandung internal waste dan elevasi yang berlainan atau bahkan pada kondisi ekstrim dengan sudut kemiringan tertentu.

Yang dimaksud dengan perbandingan disini adalah dengan menggunakan sistem macro/perorangan hole selaku sumber data untuk mengkalkulasikan sumberdaya nikel laterit disebandingkan dengan metode Voronoi dan sistem Voronoi+Digitasi (V&D) biar tidak terjadi over perhitungan ROM yang biasa terjadi pada metode Macro. Dari perhitungan ke tiga metode diatas dengan menggunakan data bor maka diperoleh perbedaan perhitungan sumberdaya, jadinya mampu dilihat selaku berikut :

Contoh Perhitungan Sumberdaya Nikel pada Blok Andromeda

Dari 8 hole di Blok Andromeda diperoleh 6 hole merupakan harapan ore. Pendiskripsian hole-hole yang harapan ini telah pasti dengan memperhatikan striping ratio (SR), OT dan Average Ni (avg Ni). Hole yang dianggap tidak harapan akan dikesampingkan dari perhitungan ini. Dengan kata lain, jika ingin mengenali sumberdaya hipotetik maka pengolahan data seluruh hole mampu dilakukan tanpa memperhatikan SR, OT, dan Avg Ni. Tetapi bila kita harapkan perhitungan yang lebih spesifik maka tata cara inilah yang mesti digunakan (pahami pengertian dan macam-macam penjabaran sumberdaya).

Dari evaluasi ini akan diperoleh Luas Area Pengaruh (LAP) dari Hole-hole yang kesempatan tersebut. Sedangkan Metode V&D diperoleh dengan cara melaksanakan digitasi kembali area pengaruh sesuai dengan interpretasi geology dengan memperhatikan sebaran OT yang dihasilkan dari distribusi secara lateral hasil eksekusi macro. Diperoleh sumberdaya Blok Andromeda : Metode Macro = 133,671.81, Metode Voronoi = 181,441.14, Metode V&D = 161,546.10

Dapat dilihat bahwa nilai pada metode Voronoi condong lebih besar, hal ini dikarenakan Luas Area Pengaruh (LAP) pada sistem ini lebih besar dibandingkan dengan luas area dampak pada metode Macro. Kondisi ini sudah pasti besar lengan berkuasa pada Metode V&D akan namun sistem V&D nilainya masih berada dibawah sistem Voronoi karena adanya interpretasi (Koreksi Luas Area Pengaruh). Dapat dibilang bahwa sistem Voronoi cocok dipakai pada data dengan spasi pemboran yang lebih spesifik mirip spasi 25m atau spasi 12.5m. Pada spasi pemboran yang random akan lebih efektif kalau menggunakan tata cara macro yang cenderung menurut individual holes area efek dengan spasi konstan yang bisa dibentuk pada ketika melaksanakan macro (misalnya spasi 50m maka LAP nya akan berada pada 50x50m).

Perhitungan Sumberdaya Nikel pada Block Orion

Dasar penghitungan sama dengan di Blok Andromeda dengan COG 1.8% Ni, dimana pada blok ini diperoleh 3 zona ore yang terpisah, diperoleh hasil sebagai berikut : Metode Macro = 687,233.16 mT, Metode Voronoi = 832,601.75 mT, Metode V&D = 604,190.92 mT.

Dari review diatas diperoleh bahwa metode V&D lebih kecil dari 2 metode lainnya. Dapat dilihat bahwa tata cara ini mungkin akan lebih cocok digunakan pada spasi pemboran 50m dimana secara tidak langsung terjadi penggabungan sistem Macro dan Voronoi. Metode macro sangat sulit untuk mencari area pengaruh pada titik pemboran yang berada dibawah spasi 50m tetapi tidak sejajar (titik pemboran yg acak ada yg jarak 50m, 40m, 30m dsb), sehingga diperlukan sistem voronoi untuk mencari statistik Luas Area Pengaruh (LAP). Sedangkan Metode Voronoi masih tetap tidak konsisten pada spasi 50m khususnya pada hole-hole terluar yang nantinya LAP nya akan membesar.

Total sumberdaya nikel laterit pada kedua Blok tersebut diatas berdasarkan 3 Metode yakni Metode Macro = 820,904.97 mT, Metode Voronoi = 1,014,042.89 mT, Metode V&D = 765,732.02 mT. Pada metode Macro jikalau ingin dikerjakan perkiraan sumberdaya yang lebih spesifik atau lebih dari sekedar sumberdaya hipotetik maka diperlukan orientasi hole-hole prospek yang menyanggupi aspek SR, OT, dan Avg Ni. Menggunakan Metode Voronoi pada spasi pemboran 50m ke atas akan menimbulkan Luas Area Pengaruh (LAP) terutama pada hole-hole terluar dari Boundary menjadi lebih luas. Hal ini akan menyebabkan over perhitungan. Untuk menangani hal ini perlu dijalankan Metode penggabungan (tata cara V&D).

Sumberdaya keseluruhan tiap metode pada Blok Andromeda dan Blok Orion bisa ketimbang perhitungan menggunakan Surpac untuk mendapatkan Geology Factor (GF) dari metode ini. Perbandingan mesti dikerjakan dengan syarat validasi data bor yang sama baik COG, layer ore dan WTF yang digunakan ketika pengolahan data di Surpac. Pada risikonya dimengerti tata cara mana yang mendekati perkiraan memakai Surpac.

Tips Sebelum Melakukan Perhitungan Sumberdaya

Diperlukan interpretasi khusus pada ketika memilih hole-hole prospek baik dari sisi SR, OT, maupun avg Ni. Sebaiknya ini didiskusikan dengan estimator yang menggunakan surpac perihal citra SR, OT, maupun Ni yang kesempatan untuk ditambang, biar ditemukan parameter interpretasi yang lebih baik. Perhitungan dengan metode diatas dilakukan kalau data bor telah sungguh-sungguh tervalidasi dengan baik dan menghasilkan parameter range WTF yang tepat. Oleh alasannya adalah itu pengambilan data pada ketika ekplorasi terutama pada core recovery dan berat sample wet sangat penting diperhatikan sebab sangat besar lengan berkuasa pada perhitungan WTF dan Volume. Perhitungan tonnage OB (overburden) juga bisa dijalankan dengan metode diatas dimana pada pembuatan macro bisa ditemukan density dari OB dengan cara hanya memasukan layer OB saja, atau dengan menggunakan asumsi density biasa OB=1.6.

Update konten Perhitungan Sumberdaya Nikel: Desember 2019.
Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon