Selasa, 14 April 2020

Fenomena Hujan Es Sebagai Fenomena Cuaca Alamiah

Dalam beberapa hari dewasa ini fenomena hujan es terjadi di Bandung, Bogor, Depok, dan JakartaFenomena hujan es ini bantu-membantu peristiwa yang umum terjadi. Hal ini seperti klarifikasi yang disampaikan oleh BMKG lewat Biro Humas di situs BMKG berikut.

 ini sebenarnya peristiwa yang biasa terjadi Fenomena Hujan Es sebagai Fenomena Cuaca Alamiah
Ilustrasi citra himawari fenomena hujan es. Sumber : BMKG.
Fenomena hujan es merupakan fenomena cuaca alamiah yg lazimterjadi. Kejadian hujan lebat/Es diikuti kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat lebih banyak terjadi pada periode transisi/pancaroba musim baik dari demam isu kemarau ke trend hujan atau sebaliknya.

Berikut ini yaitu tanda-tanda atau indikasi akan terjadinya hujan lebat/es dibarengi kilat/petir dan badai berdurasi singkat
  • Satu hari sebelumnya udara pada malam hari sampai pagi hari terasa panas dan gerah.
  • Udara terasa panas dan gerah diakibatkan adanya radiasi matahari yang cukup kuat ditunjukkan oleh nilai perbedaan suhu udara antara pukul 10.00 dan 07.00 LT (> 4.5°C) disertai dengan kelembaban yang cukup tinggi ditunjukkan oleh nilai kelembaban udara di lapisan 700 mb (> 60%)
  • Mulai pukul 10.00 pagi terlihat berkembang awan Cumulus (awan putih berlapis-lapis), di antara awan tersebut ada satu jenis awan yang memiliki batas tepinya sungguh terperinci berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol.
  • Tahap selanjutnya awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi abu-abu / hitam yang diketahui dengan awan Cb (Cumulonimbus).
  • Pepohonan disekitar daerah kita bangun ada dahan atau ranting yang mulai bergoyang cepat.
  • Terasa ada sentuhan udara masbodoh di sekitar tempat kita bangkit
  • Biasanya hujan yang pertama kali turun yaitu hujan deras tiba-datang, jika hujannya gerimis maka insiden topan jauh dari daerah kita.
  • Jika 1 - 3 hari berturut - turut tidak ada hujan pada trend transisi/pancaroba/penghujan, maka ada indikasi potensi hujan lebat yang pertama kali turun dibarengi angin ribut baik yang masuk dalam kategori puting beliung maupun yang tidak.

Sementara sifat-sifat puting beliung/angin ribut berdurasi singkat yaitu selaku berikut :
  • Sangat lokal
  • Luasannya berkisar 5 - 10 km
  • Waktunya singkat sekitar kurang dari 10 menit
  • Lebih sering terjadi pada peralihan demam isu (pancaroba)
  • Lebih sering terjadi pada siang atau sore hari, dan sering kali menjelang malam hari
  • Bergerak secara garis lurus
  • Tidak bisa diprediksi secara spesifik, hanya mampu diprediksi 0.5 - 1 jam sebelum kejadian bila melihat atau mencicipi tanda - tandanya dengan tingkat keakuratan < 50 %
  • Hanya berasal dari awan Cumulonimbus (bukan dari pergerakan angin monsoon maupun pergerakan angin pada umumnya), namun tidak semua awan Cb mengakibatkan puting beliung
  • Kemungkinannya kecil untuk terjadi kembali di kawasan yang sama.

Itulah citra fenomena hujan es yang bergotong-royong ialah fenomena cuaca alamiah biasa. Meskipun demikian, kita tetap perlu mencurigai efek yang ditimbulkan sebab hujan es dan angin puting beliung tersebut.

Sumber https://ghost-ships.blogspot.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)