Sabtu, 18 Juli 2020

Ciri-Ciri Zaman Neozoikum

Zaman Neozoikum - Sebelum kehidupan bumi yang modern seperti kini ini, ada periode neozoikum yang pernah dilalui. Neozoikum yaitu zaman yang mempunyai corak kehidupan dan karakteristik yang berlawanan dengan zaman yang lain. Ciri ciri zaman neozoikum tampakdari hadirnya kehidupan insan.

Baca juga: Pembagian Zaman Batu

Hadirnya insan purba inilah yang membuat neozoikum juga dikenal selaku zaman kehidupan gres. Pada zaman tersebut, bumi telah mampu dijadikan selaku tempat kehidupan manusia. Nenek moyang dari manusia terbaru di zaman tersebut diketahui dengan nama homo sapiens.


Ciri-ciri Zaman Neozoikum Jika Dilihat dari Pembagiannya
Pada zaman neozoikum tersebut, bumi mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Hal tersebut pastinya alasannya cikal bakal insan telah mulai muncul. Jika dilihat dari segi ilmu geologi, neozoikum adalah kurun terakhir dari masa klasik geologi.

Neozoikum dimulai semenjak zaman Mesozoikum berakhir. Dimana terjadi kepunahan massal yang terjadi pada dinosaurus 54,5 juta tahun atau tamat periode kapur kemudian. Para jago geologi membagi zaman neozoikum menjadi 2 zaman adalah zaman kuarter dan zaman tersier. Masing-masing zaman, memiliki ciri-ciri yang berbeda-beda. Oleh alasannya adalah itu, di bawah ini akan diulas terkait dengan ciri-ciri zaman neozoikum berdasarkan pembagiannya tersebut.

1. Zaman Kwarter
Ciri ciri zaman neozoikum bisa diketahui sejak 600.000 tahun kemudian. Zaman ini diketahui dengan istilah zaman kwarter. Zaman kwarter dibedakan menjadi 2 kala adalah kala holosen atau alluvium dan periode Pleistosen atau Diluvium. Pada Kala Holosen, kawasan es di Kutub Utara mengalami penipisan. Hal inilah yang membuat permukaan air bahari meningkat. Daratan rendah mulai dari Paparan Suhul dan Paparan Sunda tergenang dan menjadi laut dangkal.

Baca juga: Ciri-Ciri Zaman Mesozoikum


Ciri berikutnya yakni dataran yang lama kelamaan makin tinggi dan menjadi pulau besar yang ada di daerah Nusantara. Diperkirakan Homo Sapiens atau manusia yang sudah memakai otaknya mulai hidup di wajah bumi. Pada abad kolosen, manusia purba mempertahankan hidupnya dan mencari makan dengan memakai peralatan bantu seperti tanduk, kayu, tulang, watu, dan sebagainya.

Pada abad Kala Plistosen, kondisi alam masih sangat labil. Dimana terdapat dua zaman yang saling bergantian yakni zaman Interglasial dan zaman Glasial. Kala ini diperkirakan terjadi pada 600.000 tahun kemudian.

Sekedar berita, zaman Glasial merupakan sebuah zaman dimana lapisan es yang ada di kutub utara meluas sehingga menjadikan daratan Amerika Utara dan Eropa tertutup es. Sementara wilayah lain yang jauh dari bab kutub mengalami fenomena hujan lebat dalam waktu yang lama.

Pada abad tersebut, terjadi penurunan permukaan air maritim dan daratan yang semakin naik. Kondisi ini terjadi balasan adanya kegiatan gunung-gunung berapi dan pergantian bumi yang kemudian membuat Suhul Plat dan Sunda Plat muncul. Pada kala ini, insan purba pindah dari Asia ke Nusantara atau Indonesia.

Baca juga: Zaman Paleozoikum

2. Zaman Tersier
Ciri ciri zaman neozoikum selanjutnya mampu dilihat di zaman tersier. Zaman Tersier dibedakan menjadi beberapa kurun adalah Eosen, Paleosen, Miosen, Pliosen dan Oligosen. Di zaman tersebut, reptil raksasa semakin punah. Sedangkan binatang menyusui kian banyak jumlahnya. Mulai bermunculan makhluk primata pada zaman Paleosen. Di zaman ini, hidup hewan berjulukan Gigantrophus yang ukurannya lebih besar dibandingkan dengan gorila.

Bisa dilihat bahwa masing-masing kurun atau periode mempunyai karakteristik yang berlawanan-beda. Banyak sisa-sisa manusia dan binatang purba dari zaman neozoikum yang ditemukan oleh manusia terbaru sekarang ini. Atas dasar peninggalan purba tersebutlah para peneliti mulai menganalisis ciri ciri zaman neozoikum dan perkembangannya.
Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon