Cara membangun bisnis mampu dipelajari semua orang, tergolong Anda. Siapa pun mampu berhasil memulai bisnis online asalkan memakai panduan yang sempurna.
Di postingan ini, Anda akan memperoleh cara bisnis bagi siapa pun. Dimulai dari menentukan produk yang akan dijual hingga memasarkan produk tersebut. Simak selengkapnya di bawah ini.
Memulai bisnis memang tidak gampang, namun bukan hal yang tidak mungkin. Setidaknya ada sembilan langkah utama dalam mengawali dan mencar ilmu bisnis online gratis. Ketujuh langkah tersebut yakni:
1. Temukan Masalah yang Dihadapi Pasar
2. Riset Pasar
3. Analisis Kompetitor
4. Cari Model Bisnis
5. Tentukan Target Pasar
6. Buat Produk
7. Buat Website Resmi
8. Pasarkan Produk dengan Strategi yang Tepat
9. Pertahankan Pelanggan Setia
Mari kita bahas satu persatu.
1. Temukan Masalah yang Dihadapi Pasar
Produk yakni komponen vital dalam bisnis online. Dengan produk yang sesuai keperluan pasar, Anda punya kesempatanuntuk mengungguli pasar. Apa yang terjadi bila Anda menawarkan produk yang tidak diperlukan pasar? Kemungkinan besar gagal!
Pernyataan di atas bukan tanpa bukti. Menurut penelitian CBS Insight, 42 persen perusahaan rintisan (Startup) gulung tikar alasannya gagal mengetahui keperluan pasar. Kenapa mereka gagal? Karena produk yang mereka tawarkan tidak sukses menyelesaikan masalah konsumen. Ingat, dengan berbelanja produk Anda, hal pertama yang ada di pikiran pelanggan yakni persoalan mereka dituntaskan.
Kaprikornus dikala memulai bisnis online, jenis bisnis apa pun itu, yang pertama kali mesti Anda pikirkan yakni apakah produk Anda diharapkan pasar? Apakah produk Anda bisa menuntaskan dilema pelanggan?
Bagaimana memperoleh produk yang dibutuhkan pasar? Langkah pertama yang mesti Anda lakukan dalam belajar bisnis online ialah cari problem! Yup, benar sekali, Anda mesti mencari dan mengidentifikasi dilema seperti apa yang dihadapi pasar.
Tidak perlu cemas kehabisan problem. Ada ratusan atau bahkan ribuan persoalan yang dihadapi pelanggan. Anda perlu melakukan pengamatan lapangan untuk mendapatkan dilema yang sungguh-sungguh dihadapi banyak orang. Misalnya untuk dikala seperti ini adalah kesusahan menerima masakan yang aman namun murah.
Untuk menemukan dilema yang tepat, Anda mesti terbuka pada kemungkinan apa saja. Jangan terpaku pada pertimbangan Anda sendiri. Selain di lingkungan sendiri, Anda perlu pengamatan di internet, media sosial, sampai group Facebook.
Selain itu, Anda juga perlu mengatakan langsung dengan sampel dari pasar/ lingkungan calon konsumen. Anda bisa mengadakan interview sederhana untuk menerima pandangan/ pendapat langsung dari orang-orang yang menghadapi persoalan tersebut. Misalnya, apa yang mereka paling perlukan ketika ini, apa yang menjadi prioritas dari banyak sekali keperluan mereka ketika ini, bagaimana ketersediaan produk di pasar, apa kelebihan dan kelemahan dari produk yang beliau pilih untuk dibeli.
Setelah Anda telah mencari dan mengidentifikasi problem yang dihadapi pasar. Anda bisa menemukan puluhan masalah yang dihadapi pasar. Kini saatnya Anda untuk memilih masalah mana yang mampu Anda atasi. Buatlah List!
Tidak semua persoalan punya potensi untuk dijadikan bisnis online. Anda perlu mencoret persoalan-duduk perkara yang tidak memiliki potensi bisnis. Lalu pilih satu masalah yang punya potensi bisnis dan Anda punya solusinya.
2. Riset Pasar
Setelah memilih satu persoalan yang punya kesempatanbisnis, sekarang saatnya untuk mulai fokus riset di bidang tersebut. Kenapa harus riset pasar terlebih dahulu? Karena Anda tidak bisa memulai bisnis online hanya berdasarkan asumsi eksklusif Anda.
Anda membutuhkan data yang objektif selaku fondasi bisnis online yang berpengaruh. Melalui riset pasar ini, Anda bisa mendapatkan data-data tersebut. Kaprikornus Anda bisa mengambil keputusan yang didasari data-data objektif, bukan sekadar perkiraan dan opini.
Anda juga perlu mengevaluasi tren di media sosial. Media sosial adalah tempat di mana orang mampu menumpahkan keluh kesahnya, tergolong mereview produk atau layanan.
Ketikkan kata kunci yang berkaitan dengan persoalan yang Anda dapatkan di kolom penelusuran media umum. Anda akan mendapatkan berbagai postingan orang-orang tentang masalah tersebut.
Konsumen umumnya juga punya forum atau group tersendiri untuk membicarakan produk yang mereka gunakan. Misalnya, pelanggan makeup dan produk skin care punya forum seperti Female Daily. Contoh lain, pelanggan makanan cepat saji punya lembaga mirip group FB Jual Beli Makanan Beku, Jual Beli Makanan, dll.
Setelah mendapatkan aneka macam temuan di mesin pencari, media sosial, dan lembaga online, Anda mampu menciptakan survei. Informasi yang Anda dapatkan dari berbagai media tersebut gres persoalan di permukaan saja.
Melalui survei, Anda bisa menerima informasi yang lebih rincian lagi. Selain itu, Anda juga bisa menanyakan hal-hal yang tidak Anda peroleh di media-media di atas. Dengan survei, Anda juga bisa meminta nasehat dan masukan dari calon konsumen secara pribadi.
3. Analisis Kompetitor
“Keep your friends close and your enemies closer”
Kiranya pepatah di atas cocok diaplikasikan ketika Anda mengawali bisnis online. Untuk bisa mengalahkan kompetitor, Anda harus mempelajari mereka apalagi dahulu. Apa keunggulan mereka, bagaimana cara mereka mendekati konsumen, hingga apa kelemahan mereka.
Dengan isu-info tersebut, Anda mampu menciptakan produk yang bisa berkompetisi dengan kompetitor. Untuk menganalisis persaingan dengan kompetitor, Anda mampu mengelompokkan kompetitor dalam tiga kategori utama, yaitu kompetitor utama, kompetitor sekunder, dan kompetitor tersier. Penjelasan selengkapnya ada di bawah ini:
i. Kompetitor utama: mereka adalah kompetitor yang memiliki target pasar yang serupa dengan bisnis Anda atau bisnis yang punya produk yang mirip dengan milik Anda.
ii. Kompetitor sekunder: mereka memperlihatkan produk yang serupa, namun menargetkan pasar yang berlainan. Misalnya, Anda punya bisnis ayam goreng siap masak maka kompetitor sekunder Anda adalah waralaba fried chicken dari USA.
iii. Kompetitor tersier: mereka tidak secara langsung berkompetisi dengan sasaran pasar Anda. Namun, mereka menciptakan produk yang masih bekerjasama langsung dengan produk Anda. Misalnya sama-sama bisnis menjual masakan namun beda materi utama atau jenis kuliner.
Mengelompokkan kompetitor menolong Anda untuk fokus. Prioritas utama Anda yakni memenangkan persaingan dengan bisnis-bisnis di klasifikasi kompetitor utama.
Setelah mengelompokkan kompetitor, Anda bisa mulai fokus pada beberapa kompetitor, khususnya kompetitor utama Anda. Kunjungi website mereka dan amati setiap detailnya.
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang mampu membantu Anda mengidentifikasi website kompetitor: Seperti apa foto produk mereka? Bagaimana mereka menampilkan produk dan detailnya?Apa isi deskripsi produknya? Sedetail apa informasi yang mereka berikan? Apakah mereka menawarkan newsletter? Jika iya, benefit apa yang mereka berikan kepada subscriber? Apakah mereka punya blog? Jika iya, seperti apa konten blognya? Metode customer service seperti apa yang mereka sediakan? Apakah mereka menawarkan layanan santunan 24 jam? Coba layanan support mereka dan perhatikan berapa lama yang mereka perlukan untuk merespon pesan Anda. Apakah mereka punya halaman khusus penawaran spesial? Jika iya, promosi mirip apa yang mereka tawarkan? Seberapa sering mereka mengadakan promosi? Apa saja sajian utama di website mereka? Apakah mereka menampilkan testimoni pelanggan di situs web? Metode pembayaran apa saja yang mereka tawarkan? Apa metode pengiriman barang yang mereka sediakan? dst.
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang mampu membantu Anda mengidentifikasi website kompetitor: Seperti apa foto produk mereka? Bagaimana mereka menampilkan produk dan detailnya?Apa isi deskripsi produknya? Sedetail apa informasi yang mereka berikan? Apakah mereka menawarkan newsletter? Jika iya, benefit apa yang mereka berikan kepada subscriber? Apakah mereka punya blog? Jika iya, seperti apa konten blognya? Metode customer service seperti apa yang mereka sediakan? Apakah mereka menawarkan layanan santunan 24 jam? Coba layanan support mereka dan perhatikan berapa lama yang mereka perlukan untuk merespon pesan Anda. Apakah mereka punya halaman khusus penawaran spesial? Jika iya, promosi mirip apa yang mereka tawarkan? Seberapa sering mereka mengadakan promosi? Apa saja sajian utama di website mereka? Apakah mereka menampilkan testimoni pelanggan di situs web? Metode pembayaran apa saja yang mereka tawarkan? Apa metode pengiriman barang yang mereka sediakan? dst.
Daftar pertanyaan di atas hanya sebagian dari hal-hal penting yang perlu diamati dikala menganalisis website kompetitor. Anda mampu menyertakan pertanyaan yang sesuai dengan kebutuhan dan situs web kompetitor Anda. Intinya, Anda harus memiliki layanan yang setidaknya sama baiknya dengan kompetitor Anda, jika memungkinkan malah lebih baik dan menciptakan situs web yang lebih baik dari kompetitor.
Selain situs web resmi, Anda juga perlu menganalisis media umum milik kompetitor. Berikut yakni beberapa pertanyaan yang mampu membantu Anda menganalisis media sosial kompetitor: Media sosial apa saja yang mereka gunakan? Seberapa aktif mereka memposting di media umum? Apakah mereka responsif kepada komentar pelanggan di media sosial? Seperti apa desain postingan mereka di media sosial? Apakah mereka mempergunakan influencer di media umum? Jika iya, siapa influencer-nya? dst.
Menganalisis website dan media umum kompetitor saja tidak cukup, Anda juga perlu mengevaluasi review pelanggan mereka. Dari review produk, Anda bisa mendapatkan isu penting mengenai keunggulan dan kelemahan kompetitor eksklusif dari konsumen.
Setelah menganalisis website, media sosial, sampai review pelanggan kompetitor, Anda bisa menyimpulkan market positioning kompetitor Anda. Market positioning yakni gambaran atau image produk yang ada di persepsi konsumen.
Misalnya, meskipun sama-sama memasarkan mobil, BMW dan Avanza punya market positioning yang berbeda. Di satu segi, BMW memposisikan mobilnya selaku simbol kemewahan. Di segi lain, Avanza memposisikan mobilnya sebagai mobil keluarga dengan harga terjangkau.
Untuk memudahkan mengidentifikasi market positioning kompetitor, Anda bisa memakai template pertanyaan di bawah ini:
Apa yang dicari pelanggan pada produk kompetitor? Apakah mereka mencari harga yang murah? Atau apakah mereka mencari faedah tertentu tanpa mempedulikan harga? Apa yang ditonjolkan kompetitor untuk memenangkan persaingan? Fitur dan faedah apa yang paling kerap mereka tonjolkan di iklan dan penawaran khusus mereka? Apa keunikan produk kompetitor?
Demi mendapatkan sebanyak-banyaknya informasi, Anda mampu daftar newsletter mereka, subscribe blognya, atau bahkan berbelanja produknya. Dengan begitu, Anda mampu mengidentifikasi secara mendalam apa yang menonjol dan apa yang kurang dari kompetitor.
Harga masih menjadi salah satu faktor paling penting yang diperhitungkan pelanggan ketika membeli sebuah produk. Menurut banyak penelitian, lebih dari 60 persen pelanggan menilai harga sebagai salah satu faktor utama saat membeli suatu produk.
Oleh alasannya itu, Anda harus membandingkan harga produk semua kompetitor Anda. Berapa rata-rata harga produk yang serupa di pasaran? Di angka berapa, konsumen rela mengeluarkan uangnya untuk membeli produk tersebut.
4. Cari Model Bisnis
Riset Anda tak berhenti di sasaran konsumen dan produk yang akan dijual. Selanjutnya, Anda perlu menentukan bisnis model mana yang paling menguntungkan. Karena meski Anda menjual produk yang sama, cara menjualnya bisa berbeda-beda.
Supaya lebih paham, kita pribadi bicara acuan saja. Katakanlah Anda kesengsem untuk memasarkan Hand Sanitizer. Jika Anda mempunyai modal yang cukup, Anda bisa menyetok beberapa produk fisik untuk dijual lewat online atau eksklusif.
Lain halnya saat Anda belum memiliki modal. Anda perlu bekerja sama dengan supplier yang memasarkan Hand Sanitizer, kemudian memasarkan Hand Sanitizer tersebut lewat sistem dropship. Dengan begitu, Anda tak perlu cemas dengan ketersediaan stok produk.
Skenario lain tak melibatkan penjualan produk fisik. Jika Anda merasa nyaman menjadi blogger dan bekerja sama dengan brand untuk mempromosikan produk, maka mampu jadi anda cocok untuk terlibat dalam sketsa affiliate marketing atau menjadi publisher via Google Adsense.
Dengan acara afiliasi, Anda akan mendapatkan link atau kode spesifik yang digunakan kandidat konsumen untuk berbelanja. Jika kandidat pelanggan membeli melalui link atau menggunakan isyarat spesifik dari Anda, maka Anda akan menerima komisi dari transaksi tersebut.
Apapun pilihan model bisnis online Anda, pada risikonya Anda tetap perlu menyiapkan hal teknis untuk mengerjakan bisnis online.
5. Tentukan Target Pasar
Riset pasar dan analisis kompetitor yang telah Anda kerjakan di atas menjadi dasar untuk langkah berikutnya, adalah menentukan sasaran pasar. Target pasar yaitu sekelompok orang dengan karakteristik yang serupa dan kemungkinan membeli produk yang Anda buat.
Setiap produk punya pasarnya masing-masing. Misalnya, meskipun sama-sama kendaraan beroda empat, BMW dan Wuling punya target pasar yang berlainan. BMW lebih menyasar pasar di golongan high-class, sedangkan Wuling menyasar pasar kelas menengah.
Dengan sasaran pasar yang lebih spesifik, Anda bisa mengembangkan produk yang sesuai dengan keperluan pasar. Selain itu, Anda juga akan lebih gampang dalam menyusun taktik marketing.
Setidaknya Anda perlu menggolongkan target pasar berdasarkan dua faktor utama, yakni demografi dan psikografi. Demografi menyangkut: Usia, Lokasi, Gender, Pendapatan, Tingkat Pendidikan, Status Menikah, Pekerjaan, Etnis. Sedangkan psikografi yakni Ketertarikan, hobby, nilai-nilai yang dianut.
Di sini Anda memang dituntut untuk memperkirakan siapa calon konsumen Anda, tapi bukan berarti mampu sembarangan. Anda mampu memakai data-data yang telah didapatkan di tindakan sebelumnya untuk memilih karakteristik umum calon konsumen Anda.
Misalnya: Produk yaitu masakan siap olah (Tempe, Tahu dan Ayam bumbu kuning). Maka Target Pasar yang menjadi prioritas untuk diberi penawaran yaitu: Usia: 25 – 50 Tahun; Lokasi; Radius 2 Km dari lokasi; Gender: Wanita; Pendapatan: 1 Juta – 10 Juta per bulan; Tingkat Pendidikan: SMP – Sarjana; Status: Menikah; Pekerjaan: Pegawai/ karyawan dan Ibu Rumah Tangga; Etnis: Semua; Ketertarikan: Kurang suka berbelanja kuliner matang; Hobby: Melihat postingan ihwal makanan; Nilai yang dianut: Ingin memastikan kuliner sehat walaupun mesti masak sendiri.
Dengan data di atas, kini saatnya Anda untuk menciptakan buyer persona. Buyer persona adalah citra ideal dari pembeli produk Anda. Biasanya untuk bisa membuat buyer persona diperlukan sesi interview dengan beberapa pelanggan. Dengan begitu Anda bisa menerima citra lebih real mirip apa pelanggan Anda.
Terdapat dua jenis buyer persona, yaitu buyer persona kasatmata dan negatif. Buyer persona aktual ialah orang yang punya kemungkinan besar untuk berbelanja produk Anda. Di sisi lain, buyer persona negatif adalah kebalikan dari buyer persona nyata, mereka tidak ada kesempatanuntuk berbelanja produk Anda.
Misalnya, merk sepatu high-end seperti Adidas, Nike dan NewBalance. Buyer persona faktual mereka yakni orang dari kelompok ekonomi atas, sedangkan buyer persona negatifnya yaitu golongan ekonomi menengah ke bawah.
Dengan membatasi target pasar pada golongan tertentu, Anda bisa fokus untuk menguasai target pasar tersebut. Selain itu, Anda juga mampu lebih gampang menyusun taktik marketing yang tepat dengan sasaran pasar.
6. Buat Produk
Berdasarkan riset pasar, analisis kompetitor, dan penentuan sasaran pasar, kini Anda mampu menentukan materi baku produk yang cocok. Apakah pasar yang Anda targetkan lebih mementingkan harga dibanding kualitas? Perlukah Anda mengurangi mutu bahan baku untuk menekan harga?
Pertanyaan itu pasti cuma bisa dijawab berdasarkan data dari riset pasar, analisis kompetitor, dan sasaran pasar Anda. Pastikan produk tersebut telah sesuai keperluan target pasar. Selain itu, produk juga harus punya unique selling points (USP) untuk mampu berkompetisi dengan kompetitor lainnya.
7. Buat Website
Memulai bisnis online belum afdol bila belum membuat website. Ibarat berdagang secara offline yang memerlukan toko, bisnis online pun butuh “toko”. Kenapa harus website? Mengapa mesti menciptakan website untuk bisnis online Anda?
Karena pelanggan yang menginginkannya. Menurut survei Verisign, sebanyak 56 persen orang tidak yakin pada bisnis online yang tak punya website. Apa yang terjadi jika konsumen tidak yakin pada bisnis online Anda? Ya pasti mereka mencari alternatif lain. Ingat, ada banyak kompetitor di luar sana yang mampu merebut pelanggan Anda.
Jika Anda tidak mau konsumen lari ke kompetitor, Anda mesti meyakinkan mereka bahwa bisnis online Anda benar-benar ada dan bukan tipu-tipu belaka. Nah, salah satu cara paling efektif untuk meyakinkan pelanggan yaitu dengan memiliki situs web resmi.
Dengan membuat situs web resmi, Anda akan punya domain. Sederhananya domain adalah alamat website yang unik dan mustahil mampu ada dua nama domain yang serupa persis. Makara Anda mampu dengan gampang mengarahkan para pelanggan untuk mengunjungi website resmi yang telah Anda buat.
Hal pertama yang perlu Anda lakukan yakni mendaftarkan bisnis online di Google Bisnisku (Google My Business). Google Bisnisku ialah fitur untuk pemilik bisnis yang berguna untuk memudahkan calon pelanggan untuk mengenali isu lengkap bisnisnya. Dari nama bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon perusahaan, alamat email perusahaan, jam operasional, situs web perusahaan, foto kantor, hingga review konsumen.
Meskipun tampaksepele, Google Bisnisku mempunyai banyak faedah. Dari bisnis muncul di Google Maps, review pelanggan, sampai media komunikasi bagi para pelanggan. Kaprikornus pastikan bisnis Anda terdaftar di Google Bisnisku.
Agar mudah ditemukan oleh calon pelanggan di Google, website bisnis online Anda harus berada di halaman pertama hasil penelusuran. Anda mesti bersaing dengan ribuan atau bahkan puluhan ribu website lain untuk mendapatkan peringkat pertama di Google.
8. Optimalkan Social Media
Setidaknya untuk jaman kini ini Anda mesti menyediakan akun khusus socsial media untuk produk yang Anda tawarkan. Misalnya akun IG khusus produk, dan isi di dalamnya foto-foto produk yang bermutu sehingga mempesona calon konsumen.
Adalah hal wajib bagi pemilik bisnis online untuk mempergunakan media sosial selaku susukan marketing. Mengingat masyarakat Indonesia memang merupakan penduduk yang aktif di jejaring sosial. Namun, Anda tidak bisa sembarang pilih memakai media umum untuk bisnis online.
Mengelola media sosial tanpa strategi sama saja melakukan pekerjaan tanpa planning. Tidak terperinci target apa yang ingin dicapai, siapa yang ingin dijangkau, dan duduk perkara apa yang ingin tertuntaskan. Menjalankan social media marketing tanpa taktik akan berakibat negatif terhadap bisnis Anda. Oleh alasannya adalah itu, langkah awal social media marketing yakni menyusun seni manajemen.
9. Pertahankan Pelanggan Setia
Anda bisa saja terus menargetkan untuk mendapatkan konsumen gres. Tapi jangan lupa, pelanggan lama juga sama pentingnya.
Justru membuat promosi untuk mendapatkan konsumen baru lebih mahal biayanya. Apalagi jika ketimbang merawat konsumen usang Anda. Ongkos untuk mendapatkan pelanggan baru bahkan mampu meraih beberapa kali lipat ketimbang merawat korelasi dengan konsumen setia. Lalu, bagaimana caranya menjaga pelanggan?
Dedikasikan Customer Support untuk konsumen. Sebuah penelitian menyebut “tidak dihargai” selaku alasan pelanggan tidak mau lagi berbelanja sebuah produk. Padahal akan ada saatnya produk atau pelayanan Anda kurang prima. Akan ada kalanya juga konsumen Anda mempunyai pertanyaan atau komplain soal brand. Jika Anda tak mampu mengatasi unek-unek konsumen, bersiaplah untuk kehilangan para pelanggan setia.
Loyalty card yaitu salah satu cara mengajak pelanggan untuk terus membeli dan memakai sebuah brand. Sistem loyalty card pada umumnya menawarkan poin tertentu yang ditabung hingga nilai tertentu. Kemudian, pelanggan akan mendapatkan kado atau produk gratis.
Sistem ini cukup efektif digunakan untuk produk-produk retail atau kebutuhan sehari-hari. Sebab, produk macam itulah yang pembeliannya berulang.
Jika Anda tertarik mengadopsi sistem loyalty card, pastikan Anda memberi banyak opsi bagi pelanggan untuk menerima poin. Tidak cuma berbelanja, Anda bisa menawarkan poin untuk review atau membagikan konten perihal merk.
Tak semua pelanggan mengikuti media umum suatu brand. Mereka juga tak pasti mengevaluasi website atau marketplace brand Anda. Makanya, menghubungi pelanggan lewat email yaitu cara yang lebih efektif.
Komunikasi melalui email atau email marketing ialah cara yang efektif nan personal. Dengan cara ini, Anda mampu mengiklankan produk-produk modern ke segmen pelanggan yang spesifik.
Selain secara online via email atau sosoal media, anda bisa menunjukkan atau menginfokan secara langsung bagi pelanggan-konsumen yang tidak terjangkau secara online. Misalnya ibu-ibu rumah tangga tetangga Anda, penawaran Anda akan sungguh mudah diminati kalau Anda cukup komunikatif dengan mereka, terutama sehubungan dengan penawaran produk.
Sumber https://tipsofden.blogspot.com
EmoticonEmoticon