Jumat, 15 Mei 2020

Airasia X Tujuan Malaysia Mendarat Di Melbourne Karena Pilot Salah Masukkan Koordinat

Ilustrasi pesawat melayang.

Kalau berkendara di darat dan kehilangan arah nampaknya biasa. Nah, ini koq ya bisa pesawat salah tujuan sebab pilot salah memasukan koordinat tujuan penerbangan. Berita salah tujuan pesawat ini seperti dirilis DetikNews berikut.

Sebuah pesawat AirAsia X tujuan Malaysia terpaksa mendarat di Melbourne, Australia. Insiden ini terjadi sebab pilot salah memasukkan koordinat posisi pesawat, sebelum lepas landas.

Seperti dilansir AFP, Rabu (7/9/2016), pesawat jenis Airbus A330-300 ini lepas landas dari Sydney, Australia tujuan Kuala Lumpur, Malaysia dalam insiden yang terjadi pada 10 Maret 2015 lalu. Pihak air traffic controller (ATC) lalu menawarkan perayaan ketika pesawat itu melayang ke arah yang salah.

Dalam laporan terkait insiden tersebut, Biro Keselamatan Transportasi Australia (ATSB) menyebut ATC telah mengirim pesan via radio terhadap pilot dan awak pesawat untuk memperbaiki dilema itu, namun nihil.

"Hanya menyebabkan persoalan lebih lanjut pada sistem navigasi, juga pada metode pengendali dan pemandu penerbangan," sebut ATSB dalam laporannya usai dilakukannya pemeriksaan menyeluruh.

Laporan itu menyebut, pilot pesawat menetapkan untuk terbang kembali ke Sydney sehabis menyadari adanya persoalan tersebut. Namun cuaca jelek memaksanya menerbangkan pesawat secara manual ke Melbourne. Akhirnya, pesawat itu berhasil mendarat dengan selamat di Melbourne.

"ATSB mendapatkan bahwa, saat merencanakan metode pemandu dan pengatur penerbangan pesawat, kapten (pilot) secara tidak sengaja memasukkan posisi koordinat pesawat yang salah," sebut ATSB, sembari menyebut pilot tersebut gres menerbangkan pesawat jenis A330 selama 18 bulan.

"Hal ini mengakibatkan duduk perkara pada metode navigasi dalam pesawat. Namun, walaupun ada sejumlah kemungkinan teridentifikasi dan diperbaiki, dilema ini tidak disadari hingga pesawat mengudara dan mulai melacak arah yang salah," imbuh keterangan itu.

Dalam laporannya, ATSB juga menemukan bahwa pesawat itu tidak dilengkapi dengan metode pengaturan pesawat yang lebih canggih, yang mampu mencegah masuknya data yang salah.

"Awak pesawat berusaha menangani masalah ini dan menangani situasi di bawah beban kerja yang berat. Dibantu tutorial terbatas dari daftar informasi yang ada, hal ini berpengaruh pada kesalahan lebih lanjut oleh awak pesawat dalam diagnosis dan mengontrol papan tombol," jelas ATSB.

Sejak insiden itu, jelas ATSB, maskapai berbiaya hemat asal Malaysia itu berbagi pelatihan manual baru untuk para awaknya.
Sumber https://ghost-ships.blogspot.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)