Sumpah pemuda merupakan bukti aktual dari usaha pemuda-pemudi Indonesia dalam memperjuangkan dan pada jadinya meraih kemerdekaan Indonesia. Peristiwa sumpah cowok yang terjadi pada 27-28 Oktober di Batavia, atau sekarang jakarta yakni gerakan yang dilakukan oleh pemuda pemudi untuk mengikrarkan mimpi mereka bagi Indonesia.
Mimpi untuk kesatuan tanah air, bangsa, dan bahasa Indonesia. Peristiwa sumpah perjaka ini aben semangat juang seluruh penduduk Indonesia, tidak hanya para pemuda-pemudi, untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda.
Pada zaman itu, Indonesia sudah mengalami penjajahan selama ratusan tahun. Sesuai dengan semboyan gold, glory, gospel, para penjajah bermaksud untuk mengeksploitasi kekayaan alam Indonesia. Sumber daya seperti tanah yang subur dan rempah-rempah yang melimpah turut menjadi alasan negara-negara Eropa menjajah Indonesia.
Kolonialisme yang eksploitatif ini menyebabkan banyak sekali penderitaan bagi masyarakat Indonesia. Terutama mereka yang tinggal di daerah-kawasan dengan tanam paksa dan yang dipaksa menjadi buruh atau serdadu kolonial bagi para penjajah.
Pada awalnya, usaha kemerdekaan di Indonesia masih sangat terbatas pada wilayah masing-masing. Corak perjuangan kedaerahan inilah yang menimbulkan perlawanan Indonesia menjadi sektoral dan mudah dipatahkan oleh para penjajah. Selain itu, alasannya adalah tidak ada kerjasama antar pejuang, penjajah mampu dengan gampang mempergunakan strategi devide et impera atau strategi mencerai-beraikan.
Seiring dengan diedukasinya masyarakat Indonesia, rasa nasionalisme dan harapan untuk menghalau penjajah menjadi makin tinggi. Hal ini diwujudkan dalam sumpah cowok yang memastikan bahwa biar mampu berhasil keluar dari belenggu penjajahan, Indonesia mesti bersatu.
Daftar Isi
Sejarah Singkat Sumpah Pemuda
Peristiwa yang sekarang diketahui sebagai sumpah pemuda ini bantu-membantu yakni Kongres Pemuda II yang diselenggarakan selama dua hari pada tanggal 27 sampai 28 Oktober 1928 di Jakarta. Pada kongres ini, para perjaka-pemudi dari seluruh penjuru Indonesia berdiskusi sampai hasilnya muncul sebuah impian.
Cita-cita akan terbentuknya tanah air Indonesia yang satu, bangsa Indonesia yang satu, dan bahasa Indonesia yang dipakai oleh semua orang. Ikrar sumpah pemuda ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi setiap gerakan dan perkumpulan kebangsaan di Indonesia.
Untuk meraih tujuan ini, sumpah perjaka disiarkan di aneka macam terusan media dan surat kabar serta dibacakan pada permulaan rapat-rapat asosiasi gerakan kebangsaan. Harapannya, ikrar sumpah pemuda ini dapat mengakar dan membudaya di hati para perjaka Indonesia.
Rumusan Kongres Pemuda II ini menciptakan sumpah pemuda yang berbunyi:
- Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
- Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
- Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Nah, dari 3 baris sumpah pemuda ini, kita mampu menarik beberapa makna bagi bangsa Indonesia, khususnya pada kala perjuangan dikala itu.
Menyatukan Perjuangan Indonesia
Peristiwa sumpah cowok menjadi titik permulaan permulaan bagi perjuangan bangsa Indonesia yang tidak lagi kedaerahan dan terpisah-pisah. Dengan adanya semangat persatuan dari sumpah pemuda, sekarang bangsa Indonesia berjuang secara satu untuk gotong royong mengusir penjajah dari tanah air Indonesia.
Pada dikala itu, para pemuda-pemudi dan tokoh-tokoh sumpah perjaka dengan ikhlas merelakan waktu, tenaga, dan asumsi mereka untuk menyatukan Indonesia. Tidak jarang juga mereka terpaksa mengorbankan akhlak dan harta benda mereka pula. Tekad yang besar lengan berkuasa ini menyebar ke seantero nusantara, menginspirasi dan menyatukan para pejuang kemerdekaan.
Tanpa adanya usaha dari perjaka dan pemudi yang arif, mampu saja Indonesia gagal mendapatkan kemerdekaannya dari Belanda. Hal ini terjadi karena perjuangan yang terpecah-pecah dan bersifat kedaerahan sungguh mudah dikalahkan. Dengan semangat persatuan, sumpah pemuda meningkatkan daya perlawanan masyarakat Indonesia.
Walaupun tidak mengangkat senjata dan mengorbankan nyawa di medan peperangan, perjaka pemudi dan cendekiawan pelopor sumpah perjaka layak disebut sebagai satria bagi Indonesia.
Perjuangan mereka di perpustakaan, kantor pemerintahan, dan mimbar-mimbar akademik turut menumbuhkan semangat persatuan dan mengokohkan kedaulatan Indonesia sebagai sebuah negara.
Meningkatkan Semangat Perjuangan Masyarakat Indonesia
Semangat yang membara dari para perjaka pemudi yang mencetuskan sumpah perjaka dikala itu menginspirasi banyak pejuang kemerdekaan untuk meningkatkan lagi bisnisnya dan berjuang lebih keras. Semangat yang diperlihatkan oleh para perjaka pemudi ini dapat menjadi pola bagi generasi muda berikutnya untuk mengambil langkah-langkah dan berjuang bagi kemaslahatan negara Indonesia.
Semangat ini sungguh penting untuk diturunkan dari generasi ke generasi biar bangsa Indonesia tetap memiliki semangat juang yang tinggi. Berbeda dengan zaman dulu, sekarang, semangat juang tersebut tidak lagi diwujudkan dalam peperangan melainkan dalam kemajuan ekonomi, pengembangan IPTEK, serta mensejahterakan masyarakat sekitar.
Semangat ini penting untuk diketahui oleh generasi Z dan millenials yang menerima banyak fasilitas hidup, tanpa harus melewati perjuangan-usaha keras menjaga kemerdekaan negaranya.
Dikhawatirkan, kondisi ini dapat menumbuhkan generasi yang mempunyai daya juang rendah kalau dihadapkan pada tantangan yang berat. Seperti pepatah yang mengatakan good times create weak men, bad times create strong men. Zaman-zaman yang sarat kedamaian dan kemudahan cenderung menciptakan generasi yang lebih malas dan memiliki daya juang rendah.
Oleh alasannya itu, pengetahuan tentang sumpah pemuda beserta maknanya sangat penting bagi generasi kita. Perjuangan kita bukan lagi di medan perang, tetapi di sekolah-sekolah, kampus-kampus, laboratorium, bursa saham, di pabrik-pabrik, dan di kantor-kantor pemerintahan serta forum internasional di seluruh dunia. Perjuangan kita bukan lagi soal fisik semata, tetapi perihal otak dan hati.
Dengan mengetahui dan memaknai semangat sumpah cowok, maka generasi muda bangsa Indonesia akan mampu merealisasikan hal-hal yang mahir dan mengharumkan nama Indonesia.
Memupuk Rasa Cinta Tanah Air
Kemerdekaan yang ditemukan oleh bangsa Indonesia ini bukanlah pinjaman negara manapun, melainkan hasil dari perjuangan selama ratusan tahun oleh ratusan pejuang kemerdekaan. Perjuangan ini tentu saja sangat bikin capek, harta dan nyawa dikorbankan di jalan usaha, cuma untuk mendapatkan kemerdekaan.
Para pejuang rela mengorbankan apapun yang mereka miliki demi melihat Indonesia tersayang lepas dari genggaman penjajah. Hal ini hanya mungkin terjadi dikala mereka sudah sungguh mencintai Indonesia dan segala yang ada didalamnya.
Semangat inilah yang melatari terjadinya sumpah cowok, ialah mengasihi tanah air Indonesia dan segala isinya. Kecintaan ini melahirkan semangat juang yang tinggi di hati para pejuang, sehingga kesannya Indonesia berhasil lepas dari genggaman kolonialisme.
Semangat kecintaan kepada tanah air inilah yang mesti kita pupuk dan lanjutkan hingga sekarang. Namun, kecintaan kepada tanah air ini tidak hanya simbolis sobat-teman, namun diwujudkan dalam menyayangi dan menghormati pula semua komponen di dalam bangsa Indonesia yang sungguh beragam.
Dengan adanya kecintaan terhadap tanah air Indonesia dan segala isinya, dibutuhkan penduduk Indonesia mampu menyingkir dari pertentangan-pertentangan dan bersatu untuk mengharumkan tanah air Indonesia.
Menumbuhkan Kebanggaan Sebagai Bangsa Indonesia
Selain menumbuhkan semangat kecintaan terhadap tanah air, sumpah pemuda juga mengandung makna pujian untuk menjadi bab dari bangsa Indonesia. Pada dikala itu, para pemuda-pemudi sungguh bangga akan bangsa Indonesia yang beragam dan memiliki banyak keunikan serta tradisi masing-masing.
Meskipun budaya dan tradisi yang ada di Indonesia berlainan dengan yang ada di Eropa atau mungkin negara Asia yang lain, para pejuang tidak pernah merasa minder. Mereka selalu percaya bahwa bangsa Indonesia yaitu bangsa yang membanggakan, dan mereka dengan besar hati mengaku sebagai bangsa Indonesia.
Seharusnya semangat ini diteruskan kepada generasi kini. Terlebih lagi, sekarang bertambah banyak dampak-dampak eksternal yang dapat menciptakan masyarakat Indonesia menjadi tidak bangga kepada identitas bangsa Indonesia.
Budaya globalisasi yang semakin cepat, imbas westernisasi, merangseknya budaya negara timur mirip Korea dan Jepang di kalangan anak muda mengancam akan mengerosi nilai-nilai dan tradisi bangsa Indonesia. Bahkan, dikahawatirkan mereka justru akan lebih gembira dengan budaya-budaya luar tersebut dibandingkan dengan budaya setempat.
Oleh alasannya adalah itu, sudah sewajarnya generasi muda saat ini bangga akan bangsa Indonesia. Negara kita mempunyai banyak sekali keunikan dan keanekaragaman yang mesti dihargai dan dilestarikan oleh segenap rakyatnya.
Membuat Masyarakat Bangga Untuk Menggunakan Bahasa Indonesia
Saat Indonesia masih dijajah oleh pemerintah kolonial, terdapat aneka macam bahasa yang digunakan oleh penduduk kita. Bahasa Belanda, Inggris, dan Portugis ialah salah satu contoh bahasa yang cukup marak di pengecap para pendahulu kita.
Namun, mesti disadari bahwa untuk melepaskan diri dari belenggu kolonialisme, kita harus punya identitas pemersatu sendiri. Jika komunikasi saja masih menggunakan pengecap para penjajah, maka akan selamanya Indonesia terjajah. Hal inilah yang mendasari para perjaka-pemudi menyerukan bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia saat berkomunikasi.
Harus disadari, Indonesia mempunyai berbagai suku yang berlawanan-beda, masing-masing suku tersebut juga mempunyai basa wilayahnya tersendiri. Oleh sebab itu, dibutuhkan bahasa bareng yang dapat menjembatani komunikasi antara suku-suku ini.
Dari tantangan ini, timbul lah bahasa Indonesia yang merupakan bahasa sinkretis atau bahasa campuran. Bahasa ini bertujuan sebagai medium komunikasi universal bagi bangsa Indonesia. Oleh sebab itu, bahasa Indonesia dibuat supaya gampang diketahui dan dipelajari.
Sayangnya, saat ini seiring dengan arus modernisasi dan globalisasi, kemampuan berbahasa Indonesia yang bagus dan benar juga makin luntur dari penduduk Indonesia. Bahasa-bahasa gaul yang bantu-membantu tidak mempunyai arti terang diciptakan setiap saat. Sehingga, pada akhirnya sangat susah berkomunikasi dengan bahasa Indonesia yang bagus dan benar alasannya nyaris tidak ada yang menggunakannya.
Populernya bahasa gila seperti Inggris, Jerman, dan Mandarin juga menjadi tantangan tersendiri bagi bahasa Indonesia. Jangan hingga masyarakat kita sendiri lebih besar hati akan kemampuannya menuturkan bahasa-bahasa aneh tersebut daripada bahasa Indonesia. Karena jika itu terjadi, maka sungguh beresiko terjadi kelunturan nasionalisme dan kebanggaan kepada Indonesia.
Sebagai Ajakan Untuk Menjaga Keutuhan Bangsa dan Negara
Indonesia merupakan negara yang menganut asas demokrasi, lebih tepatnya ialah demokrasi pancasila, dalam kehidupan berbangsa dan bernegaranya. Landasan pelaksanaan demokrasi ini tentunya yakni asas-asas pokok demokrasi dan nilai-nilai pancasila.
Proses demokrasi ini juga terjadi pada kongres perjaka II dalam menghasilkan keputusan selesai kongres, perumusan hasil kongres, dan pemaknaan terhadap sumpah pemuda itu sendiri. Proses demokrasi ini muncul dalam ranah-ranah diskusi musyawarah mufakat. Hingga, pada balasannya ditentukan bahwa semangat yang harus dibawa yakni semangat persatuan organisasi-organisasi cowok di Indonesia untuk memerdekakan Indonesia.
Semangat demokrasi dan musyawarah untuk mufakat ini sangat penting untuk dilestarikan, utamanya terhadap generasi kini. Selain semangat ini mampu mengurangi peluangkonflik-pertentangan sosial yang mampu memecah negara, demokrasi dan mufakat juga sejalan dengan budaya Indonesia yang senang berdiskusi dan bercengkerama.
Nilai inti dari sumpah pemuda itu sendiri yakni semangat persatuan dan kesatauan. Semangat bahwa bangsa dan negara Indonesia pantas untuk dipertahankan keutuhannya. Oleh alasannya itu, mampu dimaknai bahwa nilai paling besar dari sumpah perjaka yakni selaku ajakan terhadap seluruh bangsa Indonesia untuk bahu-membahu mempertahankan keutuhan bangsa dan negara.
Kesimpulan
Bagi bangsa Indonesia, khususnya generasi kini adalah millenials dan generation Z, sumpah cowok mempunyai makna yang sungguh besar dan berguna. Pemaknaan terhadap sumpah cowok harus dimulai semenjak dini supaya mampu menumbuhkan rasa nasionalisme dan pujian kepada bangsa Indonesia yang telah mulai luntur.
Salah satu cara untuk menanamkan semangat sumpah cowok ini adalah dengan mengajarkan sejarah kepada bangsa Indonesia. Kunjungan ke museum sumpah perjaka, membaca literatur-literatur perjuangan pada zaman tersebut, dan menurunkan cerita-kisah perjuangan secara turun temurun di dalam keluarga ialah salah satu cara yang dapat ditempuh.
Kehidupan yang kian gampang alasannya adalah kehebatan teknologi, keadaan perdamaian, dan perkembangan ekonomi yang pesat telah menyebabkan sebagian generasi muda untuk menjadi pragmatis. Hal ini mampu menyebabkan turunnya semangat juang dan nasionalisme kepada bangsa Indonesia.
Pola pikir transaksional dan mencari keuntungan sebesar-besarnya, tanpa mempunyai suatu nilai dasar yang menjadi motivasi hidup ini sangat berbahaya. Pola pikir seperti ini mampu dengan mudah dimanfaatkan untuk melancarkan politik divide et impera dan neokolonialisme. Dua taktik yang dapat memecah bangsa Indonesia, tanpa melalui jalur pertempuran.
Selain itu, banyak generasi muda kini yang tidak mengetahui bagaimana kerasnya perjuangan para pemuda di zaman tersebut untuk menerima kebebasan dari penjajah. Kurangnya pemahaman ini menyebabkan mereka kurang dapat menghargai keleluasaan dan kesejahteraan yang ada di Indonesia saat ini.
Kecanggihan teknologi yang tidak digunakan secara bijak juga turut menyumbang pada pergantian perilaku dan budbahasa generasi muda. Perubahan ini mampu mencetak manusia yang kurang peka akan kehidupan sosial di penduduk sekitar mereka, mementingkan diri sendiri, dan kurang peduli terhadap keadaan disekitarnya.
Sumber ty.com
EmoticonEmoticon