Kamis, 11 Februari 2021

Jenis Watu Permata Ruby Dan Safir Berasal Dari Mineral Korundum

Asal Batu Permata Ruby dan Safir

Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa ruby dan safir merupakan permata yang berasal dari mineral korundum. Kedua permata ini memiliki komposisi kimia yang sama dan struktur mineral yang serupa. Sejumlah jejak bagian "pengotor" menentukan apakah permata korundum akan menjadi ruby merah atau safir biru yang indah. Hal ini cukup mengejutkan alasannya adalah bagian "pengotor" mampu menghasilkan kenampakan yang indah mirip itu.

Merah dan biru ialah dua dari banyak warna yang didapatkan di permata korundum. Sejumlah kecil unsur lain dapat menghasilkan warna kuning, orange, hijau, dan permata ungu. Korundum merah dikenal selaku "ruby," korundum biru dikenal sebagai "safir", dan korundum dari warna lain dikenal sebagai "safir glamor" (Fancy Sapphire). Korundum menciptakan permata dalam spektrum warna.


Bagaimana Ruby Terbentuk ?

Beberapa korundum bermutu permata mengandung sejumlah jejak khrom (chromium), dan jejak inilah yang akan menciptakan permata ruby. Jumlah khrom yang sedikit akan memperlihatkan warna merah muda pada korundum, sedangkan jumlah khrom yang besar akan menaikkan titik jenuh warna dan menciptakan permata dengan warna merah yang lebih jelas. Untuk menciptakan sebuah ruby, korundum mesti memiliki warna antara orange kemerahan dan ungu kemerahan. Sebagian besar warna yang disukai orang adalah merah cerah.

Saat ini sebagian besar ruby di pasaran telah melewati proses pemanasan untuk meningkatkan kejelasan warnanya. Banyak ruby dihasilkan lewat proses lanjutan untuk meningkatkan penampilannya. Prosedur ini wajar , bahkan justru diminati dalam industri jual-beli batu permata. Tetapi, penjual tetap mesti mengungkapkan ke pembeli ihwal mekanisme lanjutan ini.

Bagaimana Safir Terbentuk ?

Sejumlah jejak besi dan titanium dapat membentuk warna biru di korundum. Biru korundum dikenal sebagai "safir". Nama "safir" digunakan untuk korundum yang berkisar dari biru muda ke biru gelap. Biru dapat berkisar dari violet ke biru kehijauan.


Kualitas permata korundum mampu dilihat dalam banyak sekali macam warna lainnya, termasuk merah muda, ungu, oranye, kuning, dan hijau. Batu-batu ini diketahui selaku "safir mewah" (Fancy Sapphire). Hal ini mengagetkan bahwa mineral tunggal (korundum) dapat menciptakan watu permata dari terlalu banyak warna yang berbeda.

Ketika warna safir adalah warna lain selain biru, maka warna mesti dipakai selaku kata sifat menggambarkan nama batu permata tersebut. Misalnya, merah muda safir, safir kuning, atau safir hijau. Apabila bangun sendiri, kata "safir" cuma merujuk kepada korundum biru. Safir biru dan "safir mewah" (Fancy Sapphire) mampu diubah oleh panas, radiasi, dan proses lanjutan lainnya.

Popularitas Ruby dan Safir

Ruby dan safir ialah watu permata yang sangat populer. Hampir setiap toko tambahan yang mempunyai batu permata akan menjual ruby dan safir. Ruby yakni kerikil permata merah yang paling terkenal, dan safir yaitu watu permata biru yang paling populer .

Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa ruby dan safir merupakan permata yang berasal dari  Jenis Batu Permata Ruby dan Safir Berasal Dari Mineral Korundum
Gambar batu permata ruby dan safir.

Pada gambar grafik di atas menawarkan pangsa impor kerikil permata di Amerika Serikat yang dinilai dengan dolar. Batu permata yang masuk dalam kategori ini yaitu safir, ruby, zamrud, dan semua varietas batu permata yang lain selama tahun 2011. Ini memperlihatkan bahwa di Amerika Serikat, safir dan ruby yaitu kerikil permata yang paling banyak diimpor kedua dan ketiga. Sebanyak $ 282 juta untuk safir dan $ 45 juta untuk ruby.

Penambangan Ruby dan Safir

Sebagian besar permata korundum terdapat pada batuan metamorf seperti sekis, gneiss dan pada batuan beku seperti basalt atau syenite. Namun, permata korundum jarang ditambang pada batuan induk dimana mereka terbentuk. Menambang permata dari batuan keras yakni mungkin, tapi itu membutuhkan ongkos yang sangatlah mahal, disamping itu banyak batu permata yang rusak selama proses penambangan.

Untungnya, korundum sangat keras dan tahan terhadap cuaca. Di banyak kawasan, pelapukan dan erosi sudah membebaskannya dari batuan induk dan membawanya ke sungai selama jangka waktu geologi. Berat jenis korundum relatif tinggi terhadap partikel sedimen yang lain, sehingga arus yang membawanya sering terkonsentrasi pada deposit aluvial (placer) kecil.

Kebanyakan ruby dan safir diproduksi dengan mencuci kerikil pada deposit anutan tersebut. Pekerjaan ini sering dilaksanakan dengan tangan karena depositnya yang kecil serta bentuk dan karakternya yang tidak terorganisir. Korundum bermutu permata telah di tambang di banyak negara mirip Myanmar, Thailand, Kamboja, Vietnam, India, Pakistan, Afghanistan, Sri Lanka, Cina, Australia, Madagaskar, Kenya, Tanzania, Nigeria, dan Malawi.
Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon