Selasa, 27 Oktober 2020

Massa, Volume, Dan Komposisi Bumi

Massa, Volume, dan Komposisi Bumi - Pada lazimnya orang percaya bahwa bumi maupun tubuh planet yang lain dalam metode tata surya kita dibuat oleh kondensasi dan akresi dari nebula tata surya, sehingga komposisi matahari secara garang bergotong-royong merefleksikan komposisi nebula tersebut.

Model sintetis inti untuk asal permintaan bagian-unsur hanya terbatas pada komposisi planet, sehingga untuk mengembangkan pengetahuan, kita pelajari komposisi kerak bumi dan mantel bagian atas berdasarkan data geokimia batuan beku kerak dan batuan ultrabasa.

Baca juga: Memahami Struktur Bumi Menurut Perspektif Geologi

Disisi lain, komposisi meteorit dan data percobaan gelombang getar menyediakan info seluruh komposisi bumi. Condie (1982) menyebutkan bahwa data gelombang getar memperlihatkan rata-rata berat atom bumi sekitar 27 (mantel=22,4 dan inti bumi=47) juga memberikan bahwa sebagian besar disusun oleh besi, silikon, magnesium, serta oksigen.

Untuk mengetahui komposisi bumi bagian dalam, mustahil dijalankan secara langsung. Oleh alasannya adalah itu, dipakai tata cara tidak langsung untuk menginterpretasi komposisi bumi. Komposisi bumi secara keseluruhan sangat dipengaruhi oleh komposisi inti maupun mantel bumi alasannya keduanya memiliki presentase yang berlimpah, adalah lebih besar dari 90%. Oleh sebab itu, perkiraan komposisi bumi akan selalu didasarkan pada komposisi inti serta mantel bumi.

Baca juga: Lapisan Bumi Litosfer

Mason (1958) menyebutkan bahwa inti bumi memiliki ketebalan paling tebal, sesudah itu mantel bumi. Sedangkan kerak bumi dan air mempunyai ketebalan jauh lebih tipis. Persentase massa pada inti maupun mantel bumi yaitu mencapai 99,6% dari seluruh berat bumi (lihat gambar dibawah).

 Pada umumnya orang percaya bahwa bumi maupun tubuh planet yang lain dalam  Massa, Volume, dan Komposisi Bumi
Gambar sebelah atas menunjukkan volume serta massa bab-bagian bumi (Mason, 1958), sedangkan gambar bagian bawah memberikan komposisi bumi dalam persen berat (Mason, 1966).

Mason (1966) menyebutkan bahwa komposisi bagian mineral utama inti bumi ialah besi dan magnesium, ditambah silikat-silikat besi yang terkandung dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan pada mantel. Silikat banyak terbentuk di kerak bumi (benua). Ernst (1969) membuktikan bahwa kalangan mineral silikat yang paling banyak adalah kelompok feldspar (K-feldspar dan plagioklas) dengan 58% volume (lihat gambar diatas).

Baca juga: Mengenal Batuan Sebagai Material Utama Penyusun Bumi

Selain kelompok feldspar, terdapat juga mineral-mineral utama pembentuk batuan mirip piroksen, amfibol, kuarsa, mika, maupun olivin yang meraih 37% volume. Juga ada mineral-mineral penyerta pembentuk batuan berjumlah sungguh kecil ialah 5% volume seperti karbonat, oksida, sulfida, halida, epidot, aluminosilikat, garnet, serta zeolit.
Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)